Mojokerto – Kolaborasi yang melibatkan Pemuda Katolik bersama dengan PSE, KARINA, WKRI, KIK, OMK, serta Gereja Katolik St Yosef Mojokerto berhasil menyelenggarakan kegiatan Simulasi Penanganan Bencana Banjir, Gempa, dan Dapur Umum, Minggu (19 Januari 2025).
Kegiatan yang penuh antusiasme ini dibuka langsung oleh Pastor Rekan Paroki St Yosef Mojokerto, RD. Andreas Putra Krishananta, yang sekaligus mengapresiasi inisiatif para pihak dalam menyiapkan umat menghadapi bencana.
Kegiatan ini diisi dengan berbagai materi penting dari Tim Taruna Siaga Bencana (TAGANA) Provinsi Jawa Timur.
Tim dari Tagana yakni Chusnul Ashadi menyampaikan pengetahuan tentang meteorologi dan dapur umum, lalu dilanjutkan materi Sigit Ari Ekianto, S.Kom menjelaskan tentang gempa bumi.
Selain sesi materi, kegiatan ini juga diwarnai dengan simulasi bencana yang melibatkan SATGAS evakuasi dan pelatihan penanganan gawat darurat (PPGD).
Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengalaman langsung kepada peserta dalam menghadapi situasi bencana, tetapi juga meningkatkan keterampilan dan kesiapsiagaan mereka.
Sekretaris Pemuda Katolik Kota Mojokerto, Antonius Harianto, menekankan pentingnya kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan umat paroki terkait penanganan kebencanaan dan simulasi penyelamatan.
“Harapannya, ke depan kegiatan ini dapat diadakan kembali dengan cakupan tema yang lebih luas, sesuai dengan potensi bencana yang sering terjadi di Mojokerto,” ujarnya.
Wakil Ketua Bidang Sosial & Kebencanaan Pemuda Katolik Kota Mojokerto, Dendik Kristiyono menambahkan kegiatan simulasi ini merupakan respons kaum muda Katolik terhadap kondisi Mojokerto yang hampir setiap tahun dilanda banjir.

“Selain untuk meningkatkan skill dan kompetensi kita tentang kebencanaan, kegiatan ini juga bertujuan untuk menambah mentalitas dan kesiapsiagaan terhadap situasi darurat, serta menggerakkan seluruh Pemuda gereja membentuk Paroki Tangguh,” kata Dendik.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan seluruh umat Paroki St Yosef Mojokerto menjadi lebih siap dan tangguh dalam menghadapi berbagai bencana, serta dapat memberikan contoh bagi paroki lainnya