Pemudakatolik.or.id, Kupang- Pengurus Pemuda Katolik Komisariat Daerah (Komda) Nusa Tenggara Timur membentuk Pokja Kelompok Tani dan Ternak melalui Rapat Pleno I yang digelar di Aula Balai Guru Penggerak NTT, Sabtu (1/2/2025) kemarin.
Ketua Pemuda katolik Komda NTT, Yuven Tukung mengatakan, langkah itu diambil dalam upaya mendorong kemandirian ekonomi organisasi, para kader serta masyarakat luas.
“Pemuda Katolik tentu ingin berperan aktif dan ikut serta membangun daerah ini. Namun kemandirian ekonomi menjadi tantangan tersendiri dan apalagi kita diperhadapkan dengan berbagai pokok persoalan besar seperti kemiskinan dan pengangguran,” ungkap Yuven kepada media, Senin (3/2/2025).
Selain itu, lanjut dia, diharapkan gebrakan tersebut dapat menjadi pintu masuk menumbuhkan semangat orang muda untuk masuk sektor pertanian, peternakan dan koperasi.
Mantan Ketua Komisi I DPRD Kota Kupang itu mengatakan, dalam rapat pleno tersebut juga telah disepakati evaluasi menyeluruh terhadap perkembangan organisasi.
Khususnya komisariat cabang (Komcab) yang tergolong vakum, seperti belum terbentuknya struktur organisasinya maupun yang sudah terbentuk tetapi dilakukan pelantikan.
Kedua item itu, katanya diperbaiki agar berbagai program kerja organisasi dan termasuk proses kaderisasi dapat berjalan dengan baik.
“Kita punya target bahwa sebelum pelak rapat kerja daerah (Rakerda), semua infrastruktur organisasi di 22 kabupaten/kota telah terbentuk 100 %. Melalui rapat pleno ini juga, diharapkan segenap anggota Pemuda Katolik Komisariat Daerah Nusa tenggara Timur sudah harus mulai memahami arah dan orientasi dari organisasi ini ke depan,” kata Yuven.
Karena itu, dia mengharapkan semua bidang dalam kepengurusan sudah memiliki pementaan program yang harus dijalankan agar selaras dengan visi misi kepemimpinan Ketua Umum, Stefanus Asat Gusma.
“Zaman akan terus berubah dengan beragam dinamika dan tantangan yang bisa dijadikan sebagai peluang. Tata kelola organisasi pun dituntut untuk ikut menyesuaikan diri dengan arah perkembangan zaman,” tegas Yuven.
Di bawah kepemimpinan nasional, lanjut Yuven, Pemuda Katolik tumbuh dalam spirit “Reborn & Grow Further”. Yuven menyebut, Pemuda Katolik kini hadir dengan paradigma baru atau cara baru dalam tata kelolanya.
“Kita membangun kolaborasi dan sinergitas dengan pemerintah dan segenap stakeholder agar kehadiran organisasi ini makin nampak secara nyata untuk kehidupan masyarakat dan anggota. Memasuki periode 3 tahun yang akan datang, telah digaungkan semangat level up atau naik kelas,” kata dia lagi.
Pemuda Katolik, sebut Yuven, harus makin matang dan makin kuat dalam memainkan peranan dalam segala arah dinamika pembangunan nasional.
“Kita juga tengah melakukan persiapan agenda Rakernas sehingga pikiran-pikiran yang berkembang melalui Agenda Rapat pleno dan Temu Akrab ini menjadi sangat penting sebagai rujukan dalam merumuskan catatan strategis yang diperjuangkan melalui forum Rakernas nantinya,” pungkas Yuven.

Kerja nyata untuk masyarakat
Sementara itu, saat membuka Pleno I dan Temu AKrab Pemuda Katolik Komda NTT pada Sabtu (1/2), Penjabat Wali Kota Kupang, Linus Lusi, S.Pd., M.Pd., menekankan pentingnya idealisme dalam diri Pemuda Katolik, yang harus diikuti dengan aksi nyata untuk mengimplementasikan nilai-nilai tersebut.
“Pemuda Katolik adalah pemuda dengan idealisme tinggi, tetapi idealisme itu harus diikuti dengan kerja nyata,” pesan Linus Lusi.
Penjabat Walikota mengingatkan Pemuda Katolik harus memiliki program kerja yang memberikan manfaat nyata bagi umat dan masyarakat, termasuk dalam membuka lapangan pekerjaan dan menggerakkan sektor-sektor kehidupan lainnya.
Lebih lanjut, dia juga menekankan pentingnya sinergi dalam pelaksanaan kebijakan pembangunan baik di tingkat nasional, provinsi, maupun kota.
Dia juga menyampaikan apresiasi kepada Kementerian Agama yang telah memberikan dukungan kepada Pemuda Katolik serta lembaga-lembaga keagamaan lainnya.
Dalam kesempatan tersebut, Linus Lusi juga mengajak peserta untuk tetap terbuka terhadap berbagai pandangan dan masukan yang bermanfaat bagi kemajuan bersama. Ia menegaskan bahwa ide-ide yang muncul tidak hanya harus dicatat dalam dokumen kerja, tetapi juga diwujudkan dalam tindakan nyata yang membawa perubahan positif.
“Mari kita bergerak bersama, menggerakkan masyarakat dengan bekerja cerdas, berdiri di atas kaki sendiri, dan menciptakan keberdayaan ekonomi yang kuat,” tegas Linus Lusi.
Kepala Kanwil Kemenag Provinsi NTT, Reginaldus Saverinus Sely Serang, S.Fil., M.Th., pada kesempatan yang sama mengingatkan Pemuda Katolik untuk terus membangun gerakan inklusivitas bersama.
Dia mengatakan, Kementerian Agama dari waktu ke waktu terus berkolaborasi dan bersinergi dengan semua pihak dalam rangka meningkatkan pembangunan keagamaan.
Dia menyambut baik transformasi yang dilakukan oleh Pemuda Katolik dan menegaskan bahwa kanwil Kementerian Agama NTT siap menyambut kolaborasi dengan organisasi tersebut.
“Ini seperti Pemuda Katolik sedang membangun transformasi untuk bertindak cepat untuk umat dan masyarakat,” kata Reginaldus.
Dalam agenda tersebut, Ketua Umum Pemuda Katolik Indonesia, Stefanus Asat Gusma hadir secara daring.
Sementara itu hadir pula Ketua Dewan Penasehat Guido Fulbertus dan Pastor Moderator Romo Jefry Bonlay, para anggota dewan penasehat serta anggota dewan pembina.
Rapat Pleno I dan Temu Akrab diawali dengan Diskusi Panel yang menghadirkan narasumber Eripto Marviandi, Lead NTT Program SKALA AUSAid yang memaparkan kondisi dan problematika pembangunan NTT, Willy Sabon Tawa Koordinator Satpel PVP Kupang yang memaparkan soal ketenagakerjaan dan pekerja migran Indonesia, serta Theo Widodo yang memberi kiat kewirausahaan.