Jakarta, Sayangi.com 25 September 2014 – Sebagai sebuah negara yang memiliki kawasan laut mayoritas, Indonesia semestinya mampu mengubah cara pandang pembangunan; dari pembangunan berbasis daratan (land based development) menjadi pembangunan yang berorientasi kelautan (Ocean base development).
Demikian disampaikan Agustinus Tamo Mbapa ketua umum pengurus pusat pemuda katolik dalam acara diskusi publik bertajuk “pemberdayaan potensi maritim bagi kesejahterahaan masyarakat daerah”, yang diselenggarakan di gedung Jakararta Media Center, Kebon Siri, Kamis,( 25/9).
Pria yang akrab disapa Gustaf ini menjelaskan bahwa, potensi dan sumber daya kelautan kita jika dimaksimalkan akan memberikan kontribusi yang signifikan bagi kemajuan bangsa.
“Terlalu banyak potensi yang belum dimaksimalkan negara seperti perikananan, pariwisata bahari, energi, mineral, minyak dan gas bumi dan masih banyak lagi lainnya yang belum kita maksimalkan pemberdayaannya”, ucap Gustaf.
Senada dengan Gustaf, anggota DPD terpilih Nono Sumpono mengatakan bahwa Indonesia perlu membangun regulasi yang meletakan Indonesia sebagai negara poros bahari dunia yang stategis.
“Yang menarik dari negara kita adalah luas lautan kita sangat besar dan ini seharusnya ini menjadi kekuatan ekonomi negara yang strategis,”ujar Nono.
Diskusi yang dimoderatori oleh Elias Dabur ini, Selain menghadirkan Nono Sumpomo Instiawati Ayu, Ibrahim Meda, Engelina Patisina dan Aleks Retra Ubun sebagai narasumber.
Diskusi ini sendiri adalah bagian dari rangkain kegiatan yang akan dilaksanakan oleh DPP Pemuda Katolik dalam rangka pelaksanaan rapat kerja pengurus Pusat Pemuda Katolik yang akan dalam waktu dekat.
Kepada Wartawan Sayangi.com ketua Panitia pelaksana Yohanes Yerikoh Fernando menjelaskan bahwa isu maritim adalah salah satu materi yang akan dibahas secara intens dalam rapat kerja nantinya.
“Isu maritim ini adalah isu yang startegis dan Pemuda Katolik tentu akan mengagendakan beberapa program mengawal isu tersebut, ” tutup Yerikoh.