Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Katolik, Agustinus Tamo Mbapa meminta Presiden terpilih, Joko Widodo (Jokowi) agar transparan dalam proses seleksi calon anggota kabinet. Hal itu supaya ada partisipasi dan masukan masyarakat dalam menentukan menteri.
“Pak Jokowi harus terbuka dalam proses seleksi calon kabinet agar publik menilai rekam jejak figur yang akan duduk di jajaran kabinet,” kata Agustinus dalam diskusi bertema “Dinamika Politik dan Implementasinya” yang diselenggarakan Pengurus Pusat Pemuda Katolik di Kantor Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Jakarta, Jumat (17/10).
Ia mengharapkan Jokowi konsisten mendorong proses seleksi yang transparan dan akuntabel. Pasalnya, sejak awal Jokowi meminta rakyat atau publik untuk mengusulkan nama calon menteri. Namun, hingga saat ini, publik tidak mengetahui bagaimana proses seleksi calon kabinet.
“Berapa calon yang diseleksi dan bagaimana hasil seleksinya, publik tidak mengetahui. Jadi proses ini agaknya tertutup,” ujarnya.
Koordinator Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Sebastian Salang yang juga menjadi pembicara dalam diskusi itu mendukung sikap Pemuda Katolik dalam mengkritisi proses seleksi kabinet Jokowi.
Menurutnya, zaman Presiden SBY terbuka dalam proses seleksi sehingga publik bisa ikut menilai rekam calon. Jokowi diharapkan bisa mendorong proses seleksi kabinet secara transparan. [Berita Satu]