Mgr Ignatius Suharyo SJ: “Berikan Yang Terbaik bagi Bangsa dan Gereja”
Jakarta,
Orang Muda Katolik khususnya anggota organisasi Pemuda Katolik harus berusaha memberikan yang paling baik bagi bangsa dan gereja. Pesan itu disampaikan Uskup Agung Jakarta, Mgr. Ignatius Suharyo, SJ saat menerima Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Katolik Agustinus Tamo Mbapa bersama jajarannya, di Wisma Uskup, Kompleks Gereja Katedral Jakarta, Senin (27/4/2015).
“Saya yakin masing-masing pihak anggota organisasi menjadi pribadi yang berusaha memberikan yang paling baik bagi bangsa dan bagi gereja. Saya yakin itu,” ucap Mgr. Ignatius Suharyo, SJ.
Dalam pertemuan yang berlangsung satu setengah jam itu, Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Katolik Agustinus Tamo Mbapa yang akrab disapa Gustaf, menyampaikan harapan sekaligus mengundang Bapak Uskup Mgr Ignatius Suharyo SJ untuk menjadi pembicara pada Kongres Nasional Pemuda Katolik di Batam, Kepulauan Riau pada bulan Agustus 2015 mendatang. Gustaf juga menyampaikan permintaan agar menunjukkan seorang Pastor/Romo untuk menjadi Pastor Moderator Pemuda Katolik.
Pertemuan juga membicarakan tentang rencana Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) untuk mengundang Bapak Sri Paus Fransiskus pada acara Pertemuan Orang Muda Katolik Indonesia maupun Pertemuan Orang Muda Katolik se-Asia di Indonesia tahun tahun 2017 mendatang.
Mengenai Pastor Moderator Pemuda Katolik, Mgr Ignatius Suharyo menyarankan kepada Pemuda Katolik untuk mengajukan surat ke Ketua KWI melalui Sekjen KWI. Hal yang sama juga disampaikan Mgr Ignatius Suharyo terkait undangan menghadiri Kongres Nasional Pemuda Katolik di Batam, Kepulauan Riau bulan Agustsus 2015.
“Silakan sampaikan surat ke KWI. Biasanya nanti akan dihadiri oleh Uskup yang membidangi urusan Kerasulan Awam (Kerawam),” kata Mgr Ignatius.
Dalam kesempatan itu, Mgr Ignatius Suharyo mewakili Keuskupan Agung Jakarta dan juga mewakili Konferensi Waligereja Indonesia, menyampaikan ucapan terimakasih atas peran Pemuda Katolik di manapun dengan segala macam pandangan.
Mgr Ignatius secara khusus menyampaikan harapannya terkait hubungan Pemuda Katolik dengan Orang Muda Katolik (OMK) di Paroki.
“Saya tidak tahu bagaimana yang nyata di lapangan. Harapannya sebetulnya OMK (Orang Muda Katolik, red) menjadi payung untuk semua, apakah namanya Pemuda Katolik, entah namanya siapa, berhimpun di situ, saling mempengaruhi, saling berinteraksi. Harapannya kalau teman-teman yang berpikir banyak tentang kaderisasi, demokrasi, politik dan sebagainya justru memberi warna,” ucap Mgr Ignatius.
Mgr Ignatius juga menekankan hubungan antara Hirarki Gereja dan kaum awam Katolik.
“Sebetulnya berjuang di bidang politik itu menjadi tanggung jawab kaum awam. Peranan hirarki adalah acapkali berkaitan dengan pandangan-pandangan iman dan moral supaya nanti kalau perjuangannya berhasil menjadi wakil rakyat, berjuangnya dengan prinsip-prinsip moral dan iman Kristiani,” tegas Mgr Ignatius Suharyo.
“Sementara dukungan Hirarki hanya menyampaikan prinsip-prinsip iman dan moral di dalam perjuangan politik,” kata Mgr Ignatiius menambahkan.
Undang Paus
Mgr Ignatius juga secara khusus menjelaskan tentang rencana KWI mengundang Paus Fransiskus pada pertemuan Orang Muda Katolik Indonesia maupun Orang Muda Katolik se-Asia tahun 2017.
“Mengundang Paus (Fransiskus) itu urusan negara, karena Vatikan meskipun kecil tapi sebuah negara,” katanya.
Menurut Mgr Ignatius, meskipun KWI atau umat Katolik mengundang Paus tetapi kalau negara tidak mau mengundang maka tidak akan jadi.
Lebih lanjut, Mgr Ignatius menjelaska bahwa prosesnya sudah dicoba dimana KWI sudah mencoba menghubungi Kementerian Luar Negeri. “Tiap kali cek di Kemenlu RI, dijawabnya belum diberi waktu. Sekarang statusnya seperti itu. Kepastiannya tidak tahu,” katanya.***
Laporan: Friederich Batari