Pemudakatolik.or.id, Bengkulu Selatan – Pemuda Katolik Komisariat Cabang Bengkulu Selatan menggelar Dialog Kebangsaan dengan tema, “Bengkulu Selatan yang Ber-Bhinneka Menuju Indonesia yang Merdeka” di Aula Raptaloka, Kantor Bupati Bengkulu Selatan, Minggu, (3/9/2023).
Saat membuka acara, Bupati Bengkulu Selatan, Gusnan Mulyadi, S.E,. MM menyampaikan apresiasinya kepada Pemuda Katolik yang menggagas kegiatan dialog ini. Menurutnya, kegiatan yang positif ini bisa mengedukasi masyarakat Bengkulu Selatan agar tetap merawat keharmonisan dan kedamaian.
“Pemerintah mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada Pemuda Katolik Komcab Bengkulu Selatan yang telah menginisiasi kegiatan ini. Kita berharap kegiatan serupa dapat terus digalakan menjelang pesta demokrasi 2024. Jangan sampai ada isu-isu rasis yang terjadi di Bengkulu Selatan,” pesan Mulyani.
Elisabet Situmorang selaku Ketua Pemuda Katolik Komcab Bengkulu Selatan mengatakan dengan kegiatan dialog kebangsaan ini menjadi titik tolak sekaligus edukasi dari Pemuda Katolik kepada masyarakat Bengkulu Selatan terkait pentingnya merawat toleransi dan menghargai perbedaan suku, agama, budaya di Bengkulu Selatan.
“Pemuda Katolik Bengkulu Selatan sadar akan keanekaragaman suku, agama, budaya, di Bengkulu Selatan maka dengan dialog ini diharapkan bisa kembali mempertegas semangat persaudaraan antar kita. Tidak ada lagi perbedaan, tetapi kita semua disatukan oleh semangat dan visi yang sama,” ujar Elisabet.
Sebutnya juga, tema kebhinnekaan ini juga dalam rangka mengajak masyarakat Bengkulu Selatan untuk bersikap arif dan bijak memasuki Tahun Politik 2024. Maka Elisabet berharap supaya Pemilu 2024 dapat berlangsung secara baik, aman, dan kondusif khususnya di Bumi Sekundang Setungguan.
Di hadapan 200 peserta yang hadir dari berbagai OKP, organisasi keagamaan dan masyarakat, Wakapolres Kompol Rahmat Hadi; Ketua FKUB Bengkulu Selatan Amaluddin; Ketua KPU Bengkulu Selatan Muhammad Arif Luthfi; dan Ketua DPRD Bengkulu Selatan Barli Halim, serta Dandim 0408 Bengkulu Selatan – Kaur, Letkol Inf. Aswin Suladi.
Kapolres Bengkulu Selatan AKBP Florentus Situngkir yang diwakili Kompol Rahmat Hadi mengatakan bahwa saat ini salah satu isu yang menjadi fokus perhatian dari Kepolisian adalah cyber. Termasuk dalam hal ini politik dengan menggunakan ragam platform media sosial. “Masih ditemukan media sosial digunakan sebagai alat pancing untuk menciptakan satu isu yang mengancam kebhinnekaan. Dengan munculnya internet sebagai media baru, partisipasi politik dibahas dalam kerangka politik dari sistem totaliter hingga demokratis,’ ujarnya.
Sementara itu, Barli Halim menegaskan soal tugas dan fungsi DPRD yakni fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan. Maka sebagai legislatif yang pro rakyat salah satunya mengawasi proyek tradisional Kutau yang sempat mangkrak. Di sisi lain, Barli berharap agar anak muda terus berinovasi dan melakukan kegiatan-kegiatan bertemakan kebhinnekaan agar menciptakan situasi yang kondusif di tengah masyarakat.
Di tempat yang sama Amaluddin berharap menjelang tahun politik ini ada banyak sekali pilihan yang mengancam keberagaman. Kalaua da pilihan yang baik dan buruk, maka pilihlah orang yang baik karena pilihan kita akan menentukan kualitas pembangunan daerah. Ia meminta supaya Pemuda Katolik juga menjadi pembawa angin sejuk bagi situasi politik yang mengedepankan politik identitas, money politik, dans ebagainya.
Senada dengan ini, Letkol Inf. Aswin Suladi menegaskan peran TNI untuk membantu menciptakan situasi damai menjeleng Pemilu khususnya mengamankan Pemilu di Bengkulu Selatan.
Soal politik identitas, Muhammad Arif Luthfi mengatakan politik identitas adalah yang paling bahaya mengancam persatuan. Dimana suku ras dan agama dicampur adukkan ke dalam politik oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Para kompetitor caleg ataupun calon pemimpin eksekutif menggunakan suku ras dan agama dalam kampanye, dengan menjelekkan satu atau dua calon pasangan lainnya.
“Hal ini harus menjadi perhatian kita bersama, di tengah tingkatan pendidikan yang berbeda kita harus jeli memilih pemimpin berdasarkan visi misinya, bukan berdasarak atas menjelek-jelekkan calon lain dengan menggunakan suku agama dan ras,” ujarnya.
Di akhir acara, Ketua Pemuda Katolik Komda Bengkulu Barita Sinaga mengucapkan terima kasih atas semua orang yang telah turut berpartisipasi dalam kegiatan hari ini. “Harapan kami lewat kegiatan hari ini dapat menjadi jembatan penyambung antara pemerintah, lemabga legislatif maupun yudikatif dan TNI/Polri,” demikian Barita.