Pemudakatolik.or.id, Jakarta – Setelah melangsungkan Pra Kick Off di kota Medan, selanjutnya kegiatan Petrapreneurship dilaksanakan di STIE UnisadhuGuna Pondok Indah, DKI Jakarta, Selasa, (28/03/2023), dengan tema Pelatihan Kewirausahaan Pemuda & Pemberdayaan UMKM, dalam Peningkatan Ekonomi Digital.
Dalam Sambutan Ketua Pemuda Katolik Komisariat Daerah Jakarta, Martinus Suwardi Mantro menyampaikan bahwa melalui kegiatan ini, Pemuda Katolik ingin melahirkan wirausaha baru dari skala UMKM hingga nantinya menjadi pengusaha sebagai wujud kemandirian organisasi dan secara berkelanjutan. “Rasio entrpreneur Indonesia saat ini masih berada pada level 3,1% dari total jumlah penduduk atau 8,6 juta orang padahal targetnya harus mencapai 14%,” ujar Martin.
Dari data yang ada serta berbagai hasil penelitian disampaikan bahwa secara keseluruhan aktivitas bisnis GOTO melalui mitra UMKM telah menambah kesempatan kerja bagi 1,1-1,7 juta jiwa di angkatan kerja, setara 0,8%-1,2% dari total penduduk bekerja periode 2022 yang mencapai 135 juta. Penambahan ini di luar belasan jutaan mitra yang sudah berada di ekosistem GOTO tutur Martin.
Lanjut Martin Mantro sampaikan bahwa rasio Entrepreneur indonesia saat ini 3.1 persen dari total populasi penduduk atau sekitar 8.6 juta orang. Semenetara targetnya 14 persen dari total jumlah penduduk.
Kegiatan kerjasama Pengurus Pusat Pemuda Katolik dan GoTo melalui Petra Entrepreneur yang berlangsung di DKI Jakarta saat ini akan berlangsung seluruh daerah dalam upaya Pelatihan Kewirausahaan Pemuda dan Pemberdayaan UMKM.
Harapannya dengan adanya program petrapreneurship yang merupakan bagian dari program kewirausahaan dari organisasi pemuda katolik dengan tujuan melatih, mengembangkan dan melakukan wirasusaha yang dikemas dalam berbagai pelatihan incubator bisnis, pengembangan jejaring, ekosistem usaha dapat menambah wawasan para mahasiswa dimana kegiatan yang saat ini berlangsung di Kampus STIE Uamdharma Jakarta Selatan merupakan tindaklanjut program dan wujud konkrit kerjasama Pemuda Katolik GoTo dan Petra Natural bersama mahasiswa dari berbagai jurusan serta pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa STIE Unisadhuguna.
Dewan Pakar PP Pemuda Katolik, Alfonsus Beo Say dalam sambutannya menyampaikan kegiatan ini dalam rangka Mendukung upaya gerakan kewirausahaan pemuda dan pemberdayaan UMKM untuk masuk pada generasi muda mengingat pemuda adalah aset bangsa dan gerakan ini merupakan gerakan penguatan ekonomi sehingga perlu perhatian yang maksimal dari berbagai pihak.
Narasumber perwakilan dari GoTo Chrisma Wibowo selaku Fasilitattor Gojek Wirausaha dan Co-Founder Bangun dIGDAYA. Dalam paparannya menyampaikan bahwa orang muda perlu memulai berwirausaha.
“Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah mulailah dari mimpi, selalu upgrade diri setiap 6 bulan sekali, mulailah bekerjasama, petakan peluang dan fokus pada pencapaian,” Ujar Chrisma, sapaan akrabnya.
“Jangan lupa Go Digital agar bisnismu semakin berkembang” Pungkas Chrisma.
Regina Vianney Ayudya, Wasekjen Bidang Digital & Ekraf PP Pemuda Katolik, mengatakan bahwa untuk memulai wirausaha harus konsisten dan menjadi resisten, sehingga dapat bertahan di tengah ketidakpastian usaha.
“Upayakan juga untuk dapat memberikan sosial impact kepada masyarakat, sehingga kalian selalu semangat dalam menjalaninya”, tutup Regina.
Hingga saat ini, GoTo telah menjadi pilihan para pelaku UMKM untuk go-digital dengan lebih dari 4 juta UMKM baru yang bergabung di Gojek, Tokopedia selama pandemi dan pasca pandemi ini.
Adapun kerja sama Pemuda Katolik dengan GoTo dalam bidang Bidang Pengembangan Kewirausahaan Pemuda dan Pemberdayaan UMKM dengan memberikan pelatihan, pendampingan hingga onboarding di tingkat Komisariat Daerah (Provinsi), Komisariat Cabang (Kabupaten/Kota), Komisariat Anak Cabang (Kecamatan) hingga Ranting (Kelurahan/Desa) serta dukungan pada kegiatan Nasional.
Dengan upaya kolaboratif ini, diharapan dapat membentuk kader Petrapreneurship Pemuda Katolik yang mengembangkan, melatih, dan melakukan wirausaha yang dikemas dalam berbagai pelatihan, incubator bisnis, pengembangan jejaring, ekosistem wirausaha dan lainya kepada kader dalam menjawab tantangan ekonomi bangsa termasuk kemandirian organisasi itu sendiri.
Fokus gerakan didasari fakta bahwa UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia, yang harus terus diperkuat supaya bisa menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia dan mampu bersaing dengan brand global.*
