Ketua MPR Buka Kongres Pemuda Katolik
- Minggu, 23 August 2015 00:00
BATAM (HK)-Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Zulkifli Hasan membuka Kongres XVI Pemuda Katolik yang digelar di Hotel Pacific Palace, Sei Jodoh, Batam, Sabtu (22/8). Dalam sambutannya, Zulkifli mengajak seluruh elemen bangsa untuk membangun responsibility sharing (pembagian tanggung jawab) dalam rangka menghadapi persoalan ekonomi bangsa Indonesia.
“Kalau selama ini, kita sibuk dengan power sharing (pembagian kekuasaan), maka sudah saatnya kita tidak hanya power sharing tetapi juga membangun responsibility sharing,” ujar Zulkifli.
Dalam acara pembukaan ini, hadir juga perwakilan Menpora, anggota DPD RI Parlindungan Purba dan Mervin Komber, senior Pemuda Katolik Cosmas Batubara dan Yohanes Kennedy, dan jajaran pejabat Provinsi Kepri. Ketua Umum Pemuda Katolik Agustinus Tamo Mbapa, Sekjen Pemuda Katolik Karolin Margret Natasa, ketua Komda dan Komcab Pemuda Katolik se-Indonesia memenuhi ruangan pembukaan kongres.
Ia menegaskan bahwa sudah saatnya bangsa Indonesia bersatu dan tidak terkotak-kotak. Bahkan, Zulkifli menegaskan bahwa tidak ada lagi Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH). “Kalau kita bersama-sama, baik seluruh parpol, tokoh agama dan pengusuha, maka sebarat apa pun beban yang kita pikul, kita bisa atasi,” imbuhnya.
Ketua Umum PAN itu juga mengharapkan agar kabinet tidak gaduh dan bertengkar lagi. Begitu juga dengan parpol, katanya, tidak memikirkan dirinya sendirinya. Pasalnya, bangsa kita menghadapi persoalan ekonomi yang berat, dunia tidak menentu, dolar yang melambung tinggi, rakyat menjerit, dan harga bahan pokok naik. “Semenjak tahun 1998, kita belum menghadapi persoalan ekonomi seberat saat ini. Karena itu, pemerintah tidak boleh anggap ringan persoalan ini atau anggap tidak ada persoalan,” tegasnya.
Sementara Ketua Umum Pemuda Katolik Agustinus Tamo Mbapa mengingatkan pemerintah agar serius menghadapi persoalan ekonomi. Pasalnya, jika ditanggapi secara gambang, bisa menimbulkan gejolak politik dan sosial yang pada akhirnya menghancurkan bangsa Indonesia.
Momentum Lahirkan Pemimpin
Ketua Panitia Pengarah Kongres Pemuda Katolik XVI Frederikus Lusti Tulis, menyatakan, Kongres Pemuda Katolik ini merupakan momentum untuk melahirkan pemimpin-pemimpin yang berkarakter melayani. Menurut Frederik, meskipun jumlah pemuda Katolik sedikit, tetapi siap memberikan kontribusi positif dengan melahirkan pemimpin yang siap melayani. “Kongres XVI merupakan agenda organisasi untuk regenerasi dan sirkulasi kepemimpinan Pemuda Katolik. Dengan kongres ini, kita fokus mencetak kader-kader pemimpin yang siap melayani gereja dan Tanah Air,” ujar Frederikus.
Frederik menjelaskan, kongres merupakan forum pengambilan keputusan tertinggi di Pemuda Katolik. Karena itu, lanjut Frederik, kongres merupakan momen tepat untuk melahirkan pemimpin Pemuda Katolik yang siap menjadi pelayan hari-hari depan gereja dan Tanah Air. “Selain regenerasi kepemimpinan, kongres juga fokus pada agenda lahirnya pemikiran strategis dan konstruktif serta langkah-langkah solutif terhadap berbagai kegelisahan, persoalan yang dihadapi gereja dan bangsa Indonesia,” jelasnya.
Kongres Pemuda Katolik XVI berlangsung hingga Minggu (23/8) ini. Agenda kongres antara lain akan diisi dengan laporan pertanggungjawaban pengurus periode 2013-2015, pembahasan program Pemuda Katolik periode 201-2018, dan pemilihan ketua umum Pemuda Katolik 2015-2018. (b1/vnr)
Sumber: Haluankepri.com