Pemuda Katolik Komisariat Daerah (Komda) Banten bersama dengan para tokoh agama Katolik dari tujuh gereja di wilayah Tangerang Selatan, berpartisipasi dalam dialog intern yang diinisiasi oleh Kementerian Agama Republik Indonesia. Kegiatan yang berlangsung di Hotel Ramada Serpong ini bertujuan untuk memperkuat moderasi beragama dan menyikapi Pilkada 2024 dengan mengusung Gerakan Pemilu Damai.
Markus Supriyanto, S.Si., M.Pd., Penyelengara Bimas Katolik Kota Tangerang Selatan, menyampaikan bahwa dialog ini merupakan wujud konsolidasi internal Gereja Katolik dalam menghadapi tantangan sosial dan keunikan masyarakat di Tangerang Selatan. Pebimas Katolik Wilayah Banten, Pormadi Simbolon, membuka acara ini sebagai bentuk dukungan terhadap Gereja Katolik dalam mempersiapkan umatnya untuk lebih aktif terlibat dalam sosial kemasyarakatan.
Romo Petrus Cipto Nugroho SCJ, Ketua Dekanat 2 Keuskupan Jakarta untuk wilayah Tangerang Selatan, turut memberikan arahan dan pemaparan. Ia menekankan pentingnya pembaruan aksi gereja melalui dialog dan gerakan nyata yang menyentuh masyarakat. Romo Petrus juga memberikan contoh aksi nyata seperti program “Rabu Berkah” di Megantara Edupark, di mana makanan gratis diberikan kepada ojek online dan warga kurang mampu, serta penyelenggaraan sekolah gratis untuk program kejar paket A, B, dan C.
Dialog ini dihadiri oleh perwakilan dari Paroki Santo Barnabas Pamulang, Paroki Santo Nikodemus Ciputat, Paroki Santo Matius Penginjil Bintaro, Paroki Santa Monika Serpong, Paroki Santo Ambrosius Melati Mas, Paroki Santo Laurensius Alam Sutera, dan Paroki Santa Maria Regina Bintaro. Diskusi kelompok dipandu oleh Pemuda Katolik Komisariat Cabang (Komcab) Tangerang Selatan.
Chandra Firmanto, Ketua Pemuda Katolik Komda Banten, menegaskan pentingnya peran Pemuda Katolik dalam menjaga toleransi dan moderasi beragama. Banten, yang masih menjadi perhatian Kementerian Agama terkait isu intoleransi, membutuhkan gerakan aktif dari Pemuda Katolik sebagai motor utama gereja dalam menjaga harmoni di masyarakat. Kolaborasi antara Pemuda Katolik dan HAAK diharapkan dapat menghasilkan aksi nyata dan memperkuat sinergi dengan organisasi kepemudaan lainnya.
Selain itu, dialog ini juga menghadirkan Deni Iskandar, Direktur Lafazd Institute, yang memberikan pandangan tentang bagaimana Gereja Katolik memiliki sistem yang efektif dalam menyelesaikan masalah-masalah sosial melalui moderasi beragama.
Acara ditutup dengan diskusi kelompok kecil yang diinisiasi oleh Pemuda Katolik Komcab Tangerang Selatan. Diskusi ini bertujuan merefleksikan kondisi moderasi beragama di wilayah masing-masing, serta mempersiapkan gereja-gereja Katolik dalam mendukung Pemilu Damai pada Pilkada 2024. Peserta diharapkan membawa hasil dialog ini hingga ke lapisan umat terkecil, yaitu keluarga Katolik.