Pemudakatolik.or.id – Lafads Nusantara Center berkolaborasi dengan Pemuda Katolik Komisariat Daerah (Komda) Banten serta Forum Masyarakat Katolik Indonesia (FMKI) Tangerang Raya menyelenggarakan diskusi publik bertajuk “Memaknai Rencana Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia.” Acara ini berlangsung pada hari Sabtu (20/7) di Megantara Edupark Pamulang dan menghadirkan sejumlah tokoh penting sebagai pembicara.
Diskusi publik ini menghadirkan Trias Kuncahyono, Duta Besar RI untuk Vatikan; Padre Markus Solo Kewuta SVD, staf pada Dikasteri Dialog Antarumat Beragama Vatikan; Romo Leo Mali Pr, Ketua IRRIKA 2017-2018 dan alumni Pontifica Urbaniana University, Roma; Romo Agustinus Heri Wibowo, Sekretaris Komisi Hubungan antar Agama dan Kepercayaan; Dr. Moh. Shofan, Direktur Program MAARIF Institute for Culture and Humanity; dan KH Taufiq Damas, akademisi Nahdatul Ulama.
Direktur Lafads Nusantara Center, Deni Iskandar, yang juga merupakan alumnus Yayasan Nostra Aetate Vatikan, menjelaskan bahwa dialog publik ini bertujuan membuka wawasan publik mengenai makna kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia. Deni menyatakan bahwa Paus Fransiskus memiliki dua peran penting, yaitu sebagai Presiden Negara Vatikan dan Pimpinan Gereja Katolik Dunia. Oleh karena itu, kunjungannya membawa dimensi kenegaraan dan keagamaan sekaligus.
Trias Kuncahyono, Duta Besar RI untuk Vatikan, menjelaskan bahwa alasan utama kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia adalah untuk menekankan aspek persaudaraan (brotherhood) dalam kehidupan global, terutama persaudaraan antara umat Katolik dan Muslim. “Melalui kunjungan ini, Paus Fransiskus mengangkat realita persaudaraan Indonesia untuk menjadi contoh bagi masyarakat dunia, sehingga tercipta dunia yang lebih damai,” ujar Trias.
Dr. Moh. Shofan mengungkapkan harapannya agar kunjungan ini dapat mengubah cara berpikir mengenai dialog antaragama. “Kita sering mengabaikan pengakuan dan dialog dengan agama-agama lokal, padahal mereka menawarkan banyak nilai baik untuk kehidupan, termasuk dalam menjaga kelestarian alam,” kata Dr. Shofan. Hal ini sejalan dengan ensiklik Paus Fransiskus, Laudato Si, yang menekankan bahwa bumi adalah rumah bagi kita semua.
Ketua Pemuda Katolik Komda Banten, Chandra Firmanto, memberikan apresiasi kepada Deni Iskandar, Lafads Nusantara Center, sebagai anak muda dengan wawasan luas dalam membangun komunikasi intensif antarumat beragama tanpa mengabaikan budaya lokal yang menjadi nilai kebhinekaan di Indonesia.
“Kunjungan Paus Fransiskus merupakan langkah baru bagi umat Katolik di Indonesia untuk terus membangun sinergi keberagaman dengan menjaga kelestarian alam,” tambah Chandra.*