HMSTimes.com, BANDUNG — Pada 2 Maret 2020 Pemerintah melalui Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyebutkan terdapat dua orang warga negara Indonesia (WNI) yang positif virus corona tinggal di wilayah Depok, Jawa Barat, (02/03/2020).
Pemuda Katolik Jawa Barat mendorong Pemerintah Pusat dan Jawa Barat untuk gencar melakukan sosialisasi pencegahan virus corona menyebar di wilayah endemis baru, yaitu Kota Depok.
“Langkah penting saat ini bagaimana melakukan edukasi dan deteksi dini pasien dengan suspect corona. Jadi setiap orang dengan gejala batuk, demam ataupun sesak napas harus diberi status suspect corona agar tidak ada kesan pemerintah kecolongan, karena lebih baik over diagnosis” kata Revita Vivi, Wakil Ketua Pemuda Katolik Jawa Barat Bidang Perempuan dan Anak.
Menurutnya langkah over diagnosis lebih baik daripada tidak terdiagnosis. “Dan kalaupun over diagnosis itu tidak ada dampak negatifnya,” tambahnya.
Ia juga mendorong seluruh warga masyarakat dapat melakukan tindakan pencegahan dengan langkah hygiene seperti memakai masker dan cuci tangan yang memenuhi standar mencuci tangan.
Kini sebanyak 29 negara mengonfirmasi terdapatnya kecurigaan serta terkonfirmasi kasus COVID-19 dan data terus berubah seiring dengan waktu. Per-tanggal 13 Februari 2020, berdasarkan data terakhir website oleh Center for Systems Science and Engineering (CSSE) Universitas John Hopkins yang diperbaharui berkala, data terakhir menunjukkan total kasus lebih dari 60.331 pasien, dengan total kematian lebih dari 1.369 pasien dan perbaikan lebih dari 6.061 pasien.
Beberapa daerah di Tiongkok dilakukan karantina. Kasus-kasus yang ditemukan di luar Tiongkok sampai tanggal 12 Februari 2020 tercatat ada di 28 negara di antaranya Amerika, Thailand, Hong Kong, Prancis, Malaysia, Singapura, Taiwan, Macau, Jepang, Korea Selatan, Vietnam, Australia, Nepal dan lainnya.
Sumber: hmstimes.com
