Pemudakatolik.or.id, Samosir – Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Katolik, Stefanus Asat Gusma hadir dalam Pelantikan Pemuda Katolik Komisariat Cabang Samosir, Sabtu, 10/9/2022 di Hotel Sitiotio, Kabupaten Samosir.
Gusma hadir sebagai narasumber pada Seminar Kebangsaan bersama tokoh Katolik asal Sumatera Utara seperti Richard Sidabutar (mantan anggota DPRD SUMUT), anggota Bawaslu Sumut Suhadi Sukendar Situmorang dan Kikin Tarigan selaku Komisioner Nasional Disabilitas.
Dalam materinya, Gusma menyinggung peran aktif Pemuda Katolik Kabupaten Samosir sebagai lokomotif dari etalase politik. Sebagai lokomotif, Gusma menegaskan para kader Pemuda Katolik harus menjadi penentu perubahan yang bisa dirasakan masyarakat secara nyata di Kabupaten Samosir.
“Pemuda Katolik harus menjadi organisasi yang objektif manakala kebijakan pemerintah tidak berpihak pada kepentingan rakyat. Pemuda Katolik harus berdiri sebagai garda terdepan dalam mendukung kepentingan bersama,” sebutnya sambil menambahkabn, para kader juga tidak sekadar mengkritik pemerintah, tetapi juga mengapresiasi kebijakan-kebijakan yang berorientasi pada kepentingan rakyat.
“Pemuda Katolik Komcab Samosir harus sebagai patner pemerintahan. Objektif memberi masukan dan kritikan bagi dalam kebijakan yang positif bagi masyarakat.
Sementara itu, Richard Sidabutar menyampaikan betapa pentingnya peran pemuda dalam kontestasi perpolitikan, terkhusus para Pemuda Katolik. Ia menyampaikan, baik buruknya citra politik itu adalah tergantung kepada orang yang mengemban amanah, karena sejatinya politik itu adalah baik karena politik dalam kacamata Gereja Katolik adalah “Bonum Comunae”.
Senada dengan itu, Suhadi Situmorang, dalam kapasitasnya sebagai anggota Bawaslu Sumut menjelaskan posisi, serta peran yang bisa diambil oleh Pemuda Katolik dalam pesta demokrasi, tidak hanya menjadi kontestan dalam perebutan kekuasaan saja, tetapi ada banyak peran yang bisa diikuti oleh Pemuda Katolik, mulai dari tingkat desa, kecamatan, kabupaten hingga tingkat nasional.
Tak berbeda jauh, Kikin Tarigan memaparkan tentang Urgensi Afirmasi Keterwakilan Penyandang Disabilitas dalam penyelengaraan negara. Dengan membaca data, Kikin menjelaskan, sekitar 5% penyandang disabilitas di Indonesia yang menjadi korban ketidakberpihakan kebijakan negara. “Maka momen ini, saya mengajak Pemuda Katolik untuk proaktif menyuarakan hal ini, teristimewa Pemuda Katolik Komcab Samosir,” sebutnya.
Menari Tortor
Seminar Kebangsaan ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan Pelantikan Pengurus Komcab Samosir yang diawali dengan Ekaristi, dilanjutkan dengan pelantikan kepengurusan dan diakhiri dengan Seminar Kebangsaan.
Pelantikan ini sendiri diwarnai dengan nuansa budaya adat Toba. Ketua Komisariat Daerah Sumatera Utara, Parulian Silalahi menyerahkan Pataka Pemuda Katolik Komcab Samosir, Ketua terpilih Komcab Samosir, Polten Simbolon dipakaikan Sortali oleh Vikariat St. Thomas Rasul – Pangururan Samosir, RP. Ambrosius Nainggolan, OFM.Cap pada saat penutupan Ekaristi.
Dalam rangkaian acara penutupan, Polten Simbolon, Komda Sumut Parulian Silalahi, serta Ketua Panitia Rihard Pardosi manortor bersama Stefanus Asat Gusma dan nara sumber lainnya dan menyematkan ulos kepada para narasumber lainnya sebagai cinderamata dan tanda terimakasih karena telah mengisi “Seminar Kebangsaan” yang dilaksanakan oleh Komcab Samosir.
Sebelum Gusma dan para narasumber di ulosi, Polten Simbolon menghunjuk salah satu kader Pemuda Katolik Komcab Samosir dalam meminta gondang dan berumpasa agar pemusik memainkan musik gondang yang tepat untuk menyematkan ulos sebagaimana tradisi penyemata ulos dalam budaya adat Batak Toba dilaksanakan.(RT)
