Beberapa tahun terakhir, Pemuda Katolik telah melaksanakan berbagai agenda konsolidasi organisasi hampir di seluruh provinsi dan kabupaten/kota se-Indonesia. Setelah tahapan konsolidasi ini, Pemuda Katolik siap memasuki tahap berikutnya yaitu menyelenggarakan program-program konsolidasi termasuk di bidang politik.
“Maka saya mendorong para kader Pemuda Katolik untuk terlibat ambil bagian dalam kontestasi politik 2024. Tentu keterlibatan para kader di bidang politik ini tidak berorientasi kekuasaan belaka, melainkan politik itu harus mencerminkan kesehjteraan umum,” sebut Ketua Umum Pemuda Katolik Stefanus Asat Gusma saat memberi sambutan pembukaan pada Seminar Kepemiluan, Senin (31/1/2022).
Seminar bertema “Pileg, Pilpres, dan Pilkada 2024, Beragam Kepentingan Satu Tujuan?” ini dilaksanakan oleh Bidang Pengurus Pusat Pemuda Katolik Bidang Politik dan Kepemiluan untuk menganalisa kepentingan-kepentingan apa saja yang memungkinkan terjadi pada Tahun Polik 2024 sekaligus pemantik awal kepada para kader yang akan berpartisipasi dalam Pemilu 2024 mendatang.
Ketua Bidang Politik dan Kepemiluan Beny Wijayanto sekaligus salah satu pembicara dalam seminar ini mengatakan, secara internal Pemuda Katolik, khususnya Gugus Tugas Bidang Politik dan Kepemiluan sudah memiliki beberapa program kolaboratif yang tujuannya menganimasi para kader agar mengawal Pemilu dan Pilkada 2024 nanti.
Beny mengatakan program ini diambil berdasarkan rekomendasi Kongres Nasional XVIII di Semarang, November 2021 lalu yang mengajak para kader berpartisipasi dalam kontestasi Pemilu dan Pilkada 2024.
“Hal ini akan dijabarkan secara lebih luas dalam Rakernas Pemuda Katolik, Mei 2022 di Sulawesi Utara mendatang. Pemuda Katolik harus mampu menganimasi para kader untuk terlibat dalam kontestasi Politik di tahun 2024 mendatang,” sebutnya.
Beny juga berharap keterlibatan Pemuda Katolik di bidang politik untuk mendorong penyelesaian sengketa Pemilu Serentak melalui jalur-jalur yang disediakan. “Saat ini beberapa program menyongsong Tahun Politik 2024 sedang digodok di internal Pemuda Katolik, seperti membuat nota kesepahaman dengan Bawaslu di Provinsi Jawa Barat, Papua, Sumatera Utara, dan beberapa provinsi lainnya,” lanjut Beny.
Seminar kali ini menghadirkan beberapa pembicara: Rahmat Santoso (Ditjen Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri RI); Moch. Afifuddin (Anggota Bawaslu RI); Fritz Siregar (Anggota Bawaslu RI); Loly Suhenty (Anggota Bawaslu Prov. Jawa Barat); Engelbert Johannes Rohi (Wasekjen KIPP); dan Beny Wijayanto (Ketua Bidang Politik & Kepemiluan PP Pemuda Katolik).
As I web-site possessor I believe the content material here is rattling excellent , appreciate it for your efforts. You should keep it up forever! Good Luck.