Monday, November 25, 2024

Pemuda Katolik Sumsel Kumpul Bersama GP Ansor Palembang, Bahas Masalah Covid-19 dan Kebutuhan Pokok

Must Read

PALEMBANG – Tokoh pemuda lintas agama yakni Pemuda Katolik Sumsel, Pemuda Katolik Palembang, GP Ansor, dan Perhimpunan Mahasiswa Katolik Indonesia Palembang, Sabtu (21/3/2020) malam berkumpul bersama membahas permasalahan virus covid-19 yang sudah menyebar cukup luas di Indonesia.

Berdasarkan intruksi Presiden RI, Jokowi Dodo yang mengharuskan untuk sementara waktu melakukan semua kegiatan di rumah dan menghindari keramaian demi mencegah penyebaran virus covid-19, Ketua Pemuda Katolik Sumsel mendukung penuh kebijakan pemerintah ini.

Martinus Endro selaku ketua pemuda katolik Sumsel mengajak seluruh masyarakat untuk tidak takut sama-sama mengikuti instruksi dari pemerintah.

Seperti halnya di gereja katolik, menurut Endro seluruh kegiatan yang ada di gereja katolik sumsel saat ini dihentikan sementara.

“Kami di gereja katolik saat ini menghentikan seluruh kegiatan yang ada di gereja, semua ibadah di cancel. Hal ini tentunya untuk menhindari kerumunan masa,” kata Endro, Sabtu (21/3/2020).

Endro juga mengatakan bahwa untuk di gereja katolik sendiri diadakan penyemprotan cairan desinfektan baik sebelum ibadah dan sesudah ibadah. Saat ini juga untuk ibadah sendiri dilakukan secara online atau streaming demi mencegah penyebaran virus covid-19.

“Kami di gereja katolik itu melakukan penyemprotan desinfektan, karena adanya himbauan terkait covid-19 ini kami melakukan ibadah secara online atau streaming seperti misa online setiap sabtu dan minggu disana nanti disediakan linknya,” kata Endro.

Selain itu ketua pemuda katolik sumsel ini mengatakan sulitnya mendapatkan masker serta alat perlindungan diri (APD), padahal alat seperti ini sangat dibutuhkan terutama untuk tenaga medis yang bekerja di garda terdepan dalam melawan wabah covid-19 ini. Ia menghimbau kepada pemerintah untuk tidak diam dan melakukan sidak untuk mengontrol harga serta mengurangi kelangkaan barang ini.

Pihaknya berharap kepada pemerintah untuk dapat menyediakan alat perlindungan diri keseluruh rumah sakit yang ada secara menyeluruh dan merata.

“Kami berharap pemerintah untuk menyediakan, khususnya rumah sakit yang didatangi pasien. Ini harusnya di drop keseluruh rumah sakit yang di datangi pasien bukan hanya di rumah sakit umum saja,” lanjutnya.

Pihaknya pun saat ini sudah membentuk crisis center dalam membantu pemerintah untuk menangani virus covid-19 ini.

Dukungan yang pihaknya lakukan sendiri yakni dengan menghimpun dana serta menerima sumbangan dalam bentuk barang yang nantinya akan di distribusikan ke rumah sakit yang ada di sumatera selatan.

Ia juga menghimbau untuk masyarakat agar menahan diri terlebih dahulu dan mengikuti instruksi dari pemerintah untuk berdiam diri dirumah.

“Masih banyak orang yang berkumpul, harusnya kita ini social distancing, mengkarantina diri terlebih dahulu, tolonglah agar menahan diri terlebih dahulu hingga benar-benar aman,” lanjutnya.

Beda halnya dengan Rini selaku ketua pemuda katolik palembang, ia menganggap kasus ini seperti disembunyikan dari masyarakat terutama masyarakat kota palembang.

Ia tidak tahu persis apakah ini adalah bentuk pemerintah dalam upaya mencegah kepanikan masyarakat.

“Kasus ini seperti ditenggelamkan saya tidak tahu apa untuk mencegah kepanikan masyarakat. Perlu ada crisis center, masyarakat harus tahu. Dipusat akan mengadakan tes masal nah untuk di palembang diminta juga seperti itu,” kata Rini.

Febri Anastasya selaku perwakilan perhimpunan mahasiswa katolik indonesia palembang mengajak kaum muda untuk sama-sama mengedukasi banyak orang terutama orang tua.

“Kami mengajak anak muda sama sama mengedukasi orang tua. Dengan cara membagikan informasi yang kita dapat, saling terbuka untuk keluarga kita sendiri,” kata Febri

Beda halnya dengan Momon selaku GP Ansor Palembang, melalui pandangannya Momon mengatakan semenjak mewabahnya virus covid-19 ini kebutuhan pokok semakin langka.

“Kita khawatir kalo pemerintah fokus ke virus nanti bisa jadi kebutuhan pokok ikut langka.
Kita pengen palembang ini kondusif, tolong diperhatikan barang-barang pokok jangan smpai langka. Kita khawatir nantinya ada penimbunan dari oknum,” kata Momon

Momon juga mengatakan agar pemerintah lebih serius mensosialisasikan hal ini. Ia melihat bahwa di kota palembang ini belum terlalu serius dalam menyikapi hal hal seperti ini.

“Kita pengen keseriusan dari pemerintah, kalau di pusat sudah menerapkan, kita berharap petugas medis juga di perhatikan, jangan sampai petugas medis menjadi korban,” kata Momon

Menurut Momon, GP Ansor baik dari pusat ataupun di daerah sudah menyiapkan relawan jika sewaktu-waktu dibutuhkan. Pihaknya juga meminta dari pemerintah untuk transparansi dalam mengawal penyebaran covid-19 ini.

“Kami di pusat dan di daerah sudah menyiapkan relawan, karena di Palembang belum ada jadi belum kita turunkan. Tapi jika diminta kita siap. Jadi kepada pemerintah kita minta transparansi agar sama-sama dapat mengawal hal ini,” kata Momon.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

spot_img
Latest News

Pemuda Katolik dan KPU Jabar Gelar Diseminasi Kebijakan Data dan Informasi

Pemudakatolik.or.id, Kabupaten Bogor – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Barat bersama Pemuda Katolik Jawa Barat sukses menggelar acara...
spot_img

More Articles Like This