KUPANG – Ketua Pemuda Katolik Komcab Kupang, Yuven Tukung mengatakan kerjasama WKRI dan Pemuda Katolik dalam membantu masyarakat ditengah masa pandemi adalah bentuk kepedulian terhadap sesama.
Diakuinya, Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) dan Pemuda Katolik memiliki histori yang sama hanya berbeda ruang.
Kegiatan pengabdian ini sebenarnya sudah dirancang sejak lama oleh organ-organ Katolik di Kota Kupang seperti Orang Muda Katolik (OMK), Keluarga Mahasiswa Katolik (KMK) dan WKRI namun baru terealisasi saat ini karena panggilan yang sama untuk melayani.
Namun menurut Yuven, Pemuda Katolik tidak menutup diri terhadap siapapun yang ingin memberikan bantuan.
“Kita siap membuka diri untuk siapapun yang mau membantu dan menggerakkan ini karena kehadiran Pemuda Katolik sendiri adalah sebagai sarana penghubung untuk mereka yang mau membantu tapi belum menemukan sarana penghubung” kata Yuven.
Ia juga menambahkan, posko satgas sudah terbentuk dan kegiatan sudah direncanakan akan terus berlangsung kedepannya.
“Ini adalah salah satu cara kita membantu pemerintah karena tidak mungkin kita tinggalkan pemerintah sendirian mengurus masyarakat” ujarnya.
“Dalam menghadapi wabah ini kita tidak bisa jalan sendiri-sendiri sehingga harus saling menyokong satu sama lain” lanjutnya lagi.
Dikatakan Yuven, saat ini banyak orang yang ingin membantu namun karena panik sehingga mereka tidak tahu bagaimana caranya menyalurkan bantuan kepada yang membutuhkan.
Disinilah peran Pemuda Katolik sebagai sarana penghubung bagi yang ingin membantu.
Dalam kegiatan pembagian sembako ini juga kata Yuven, timnya tetap menjaga protokoler untuk menjaga jarak dan tidak beramai – ramai dalam melaksanakan kegiatan tersebut.
Sumber: tribunnews