Makassar, pemudakatolik.or.id – Pengurus Pemuda Katolik Komda Sulawesi Selatan laksanakan audiensi bersama Uskup Agung Makassar, kehadiran jajaran Pengurus Pemuda Katolik Komda Sul-Sel ini, diterima oleh Uskup Agung Makassar Mgr. Fransiskus Nipa di dampingi Sekretaris Keuskupan RD. Aidan Putra Sidik Bertempat di Meeting Room Keuskupan Agung Makassar.
Ketua Pemuda Katolik Komda Sul-Sel, Erika Tansil SH, menyampaikan jika tujuan kehadiran Pemuda Katolik Sul-Sel ini untuk menemui Uskup Agung Makassar untuk membangun silaturahmi dan memberikan pandangan terkait gambaran Program dan Kepengurusan Pemuda Katolik Komda Sul-Sel kedepannya.
“Tujuan kami menemui Bapa Uskup, tentunya yang pertama selain silaturahmi, ini merupakan langkah awal bagi kami sebagai Pengurus Baru Pemuda Katolik Sulawesi Selatan untuk memperkenalkan diri kepada Bapa Uskup, selanjutnya dalam pertemuan tersebut ada beberapa hal yang kami sampaikan, yaituh berkaitan dengan agenda Pelantikan kami. Dalam pertemuan tadi kami meminta waktu dan kesediaan Bapa Uskup untuk hadir, dan tadi Bapa Uskup menyampaikan jika beliau berkenan hadir di tanggal 20 Agustus mendatang. Mengingat padatnya jadwal Bapa Uskup”.
“Selanjutnya dalam agenda-agenda kami kedepannya, kami memaparkan rancangan dan gambaran program kerja nantinya, dan Bapa Uskup sangat mengapresiasi dan sangat mendukung, ini menjadi semangat dan sprit bagi kami untuk menjalankan roda kepengurusan kedepannya, sebagimana Visi kami Menjadi komunitas Pemuda Katolik yang beriman teguh, Cerdas, Solider, dan Aktif membangun Gereja serta Masyarakat Sulawesi Selatan dalam semngat Kasih Kristus”. Ungkap Erika.
lebih lanjut Erika menyampaikan, jika Uskup Agung Makassar mengajak Pemuda Katolik Komda Sul-Sel untuk membentuk Komisatiat Cabang di Seluruh Kabupaten/Kota di Sulawesi Selatan
“Salah satu poin yang juga menjadi pembahasan kami adalah pembentukan Komisariat Cabang di Kabupaten Pinrang, Luwu, dan Luwu Timur, namun dalam pertemuan tadi Bapa Uskup menantang kami, untuk membentuk Komisariat Cabang di seluruh Kabupaten Kota di Sulawesi Selatan. Ini tentunya menjadi PR kami kedepannya”.
Ungkapnya.
Sementara itu, dalam penyampaiannya, Uskup Agung Makassar Mgr. Fransiskus Nipa mengajak Pemuda Katolik untuk menjadi Garam dan Terang di tengah masyarakat
“Dalam konteks Gereja Universal, kita tahu bahwa kita di utus untuk menjadi garam dan terang di tengah masyarakat, ini bukan sebuah teori tetapi menjadi semangat gereja universal.
Menjadi garam dan terang adalah misi kita, olehnya itu dalam melaksanakan misi ini, ada 2 komponen yang harus di yakini, yaitu Persekutuan dan Partisipasi. Terkait dengan persekutuan, saya mengapresiasi Pemuda Katolik yang terus bertahan sampai hari ini. Sementra Partisipasi merupakan rahmat bagi kita untuk terus berbuat”
Lebih lanjut, Mgr. Fransiskus Nipa menyampaikan, Terkait dengan Gereka Lokal Keuskupan Agung Makassar, dimana Gereja Lokal kita berada di tengah Masyarakat yang Pluralis, ini harus di terima sebagai Karunia dari Tuhan untuk mewujudkan cita-cita kita menjadi garam dan terang sesuai visi Gereja kita yakni melayani, sebagaimana Putra Manusia datang bukan untuk di layani melainkan untuk melayani dan mempertaruhkan nyawanya sebagai tebusan bagi banyak orang. Ini harus menjadi api, misi, dan harus menjadi jiwa dan semangat yang di kobarkan terus menerus.
Dalam hal hubungan Pemuda Katolik dan Gereja, Uskup Agung KAMS mengajak Pemuda Katolik untuk terus berjalan bersama dengan hirarki gereja “Perutusan kita akan semakin efektif jika terintegrasi dengan Gereja, Pastor dan Paroki Setempat”. Ungkapnya
Menanggapi permintaan dukungan dari Pengurus Pemuda Katolik Komda Sul-Sel, dalam rencana Pembentukan Komisariat Cabang di Kabupaten Pinrang, Luwu dan Luwu Timur, Mgr. Fransiskus Nipa Menantang Pemuda Katolik Komda Sul-Sel untuk membentuk Komisariat Cabang di seluruh Kabupaten Kota di Sulawesi Selatan
“Kita punya 24 Kabupaten Kota di Sulawesi Selatan, coba di bentuk Komisariat Cabang di semua Kabupaten/Kota yang ada. Sekalipun jumlah kita sedikit, namun anak muda Katolik tidak boleh jadi kaleng-kaleng, harus benar-benar 100% Katolik dan 100%Indonesia.
Tutup Uskup Agung Makassar.
