
Ende,NTT – Ketua Caretaker Komisariat Daerah (KOMDA) Pemuda Katolik Nusa Tenggara Timut (NTT), Ronald da Gomez mengajak seluruh organisasi kepemudaan untuk bergerak bersama melawan gerakan radikalisme. Ada berbagai kegiatan yang dilakukan oleh gerakan radikalisme yang sekarang menjadi perhatian kita semua seperti, Gerakan intoleren, anti Pancasila dan sampai pengeboman di Kampung Melayu-Jakarta yang menewaskan warga sipil dan aparat keamanan. Semua menjadi perhatian publik secara nasional, berangkat dari kejadian yang terus sambung – menyambung ini membuat ada kekhawatiran dari Organisasi Pemuda Katolik terkait disintegrasi bangsa. ditambah lagi adanya ancaman pergantian ideologi bangsa tentu semua menjadi kekhawatiran diseluruh Indonesia.
Sehingga dengan berbagai persoalan diatas, Ronal da Gomez mengatakan penting pula bagi organisasi-organisasi kepemudaan untuk bergerak bersama melawan orang-orang yang ingin menghacurkan NKRI.
“Saatnya sekarang semua organisasi kepemudaan untuk bergerak bersama-sama dalam membantu aparat keamanan dalam memberikan penyadaran-penyadaran kepada masyarakat agar melawan gerakan radikalisme sehingga masyarakat kita bisa hidup rukun dan tidak terjebak dengan doktrin-doktrin orang yang ingin merusak tatanan keberagaman kita ini” Tegasnya
Pernyata tersebut disampaikan pada saat memberikan sambutan pada acara MAPENTA dan MUSKOMCAB Pemuda Katolik, minggu (28/05) di Aula Loka Latihan Kerja, Kelurahan Paupire, Kecamatan Ende Tengah, Kabupaten Ende.
Ia juga meminta kepada organisasi Pemuda Katolik yang ada di NTT dalam bulan Ramadan ini agar begerak bersama dengan organisasi kepemudaan seperti KNPI,GP Ansor,PMKRI,GMKI,PMII,GMNI dan lain-lain untuk turun kebasis-basis muslim untuk bersama melakukan kegiatan bersama karena mereka adalah saudara kita.
Putra Asli Maumere ini menambahkan, Nusa Tenggara Timur adalah mayoritas penduduknya beragama katolik tetapi mayoritas yang tertidur panjang, mayoritas yang berada dalam zona nyaman dan merasa baik-baik saja. Dalam media sosial ada banyak orang mengatakan bahwa NTT adalah Bumi Toleransi yang begitu tinggi. muncul dari setiap pikiran orang muda dan muncul dari setiap masyarakat bahwa NTT bumi toleransi. Situasi nasional kali ini, sudah ada ancaman-ancaman disintegrasi, ancaman terhadap kebhinekaan kita yang seharusnya Pemuda Katolik sebagai garda terdepan gereja menjawab tantangan itu.
“Pancasila lahir di NTT tepatnya di Kabupaten Ende ini, kita sebagai orang muda harus terus menggelorakan semangat Pancasila sebagai Ideologi bangsa, kita harus teriakan dimana-mana bahwa negara kita adalah negara Pancasila ,Kita harus lawan dengan gerakan-gerakan radikalisme” tegasnya.
Ketua Komda NTT ini juga menambahkan bahwa strukur kepengurusan Pemuda Katolik Komisariat Cabang di NTT sudah terbentuk 12 Kabupaten/kota dan dalam waktu dekat kita juga akan membentuk beberapa kabupaten/kota yang belum dibentuk Pemuda Katolik.
“Selamat berproses mengikuti Masa Penerimaan Anggota (MAPENTA) dan Musyawarah Komisariat Cabang Pemuda Katolik khsusunya Kabupaten Ende, Negekeo, dan Ngada. Selamat buat semua kader-kader Pemuda Katolik” pangkasnya. (ast)