Bandung – Pemuda Katolik Komisariat Daerah Jawa Barat (Komda Jabar) menggelar Webinar Eksklusif Pra Muskomda XVII bertajuk “Kesiapan Penyelenggaraan dan Anggaran Pemilu Menuju 2024”. Kamis,(15/09/2022)
Webinar Pra Muskomda ini turut mengundang para narasumber diantaranya Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Ono Surono, Ketua Bidang Politik dan Kepemiluan PP Pemuda Katolik Beny Wijayanto, Ketua Bawaslu Jawa Barat Abdullah Dahlan, dan Komisioner KPU Jawa Barat Nina Yuningsih.
Ketua Pemuda Katolik Jabar, Edi Silaban menambahkan bahwa kesiapan anggaran dan persiapan penyelenggara pemilu mulai dari seleksi pengawas sedang berjalan. Kegiatan ini juga digelar dalam rangka mempersiapkan memasuki Muskomda XVII yang akan digelar di Kota Bandung.
“Beban kerja penyelenggara Pemilu mulai dari tingkat bawah sampai dengan tingkat nasional memiliki beban yang berat sehingga pada beberapa dekade lalu banyak sekali penyelenggara yang meninggal. Oleh karena itu perlu masukan dari rekan muda agar proses Pemilu di 2024 bisa berjalan dengan lancar,” papar Edi dalam sambutannya.
Kesempatan yang sama, anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Ono Surono memaparkan bahwa dalam pelaksanaan pemilu terdapat money oriented khususnya di daerah-daerah. Ono juga mendorong agar peran kaum muda secara khusus Pemuda Katolik.
Pola-pola seperti inilah, ungkap Ono, yang akhirnya menjadikan demokrasi kita hanya berfokus semata-mata pada kepentingan saja,
“Pemuda Katolik harus mampu hadir sebagai tokoh yang mampu mendobrak dan mampu memberikan kritik serta saran pola-pola yang salah dalam kepemiluan atau Pemilu sehingga meningkatkan demokrasi menjadi lebih baik dan mengutamakan integritas dan integritas baik dari pemilih maupun dari pasangan yang akan dipilih” ungkap Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat itu.
Senada dengan hal tersebut, Ketua Bidang Politik dan Kepemiluan PP Pemuda Katolik Beny Wijayanto menuturkan Pemuda Katolik sedang melakukan upaya untuk mendorong kader Pemuda Katolik yang memiliki minat dan niat untuk terlibat sebagai pengawas Pemilu dan menjadi Panwascam.
Beny memaparkan bahwa anggaran Pemilu tahun 2024 ini sesuai dengan kesepakatan antara DPR, KPU dan Bawaslu.
“KPU sendiri ada 76,6 triliun rupiah (2022 sebesar 8 triliun, 2023 sebesar 28,3 trilun dan 2024 sebesar 44,7 triliun). Sedangkan di Bawaslu sendiri sebesar 33,8 triliun tetapi dalam pelaksanaannya tidak diberikan secara langsung tetapi bertahap” ungkap Benny.
Apresiasi kepada pemerintah, lanjut Beny, dengan adanya peningkatan dana kehormatan bagi penyelenggara termasuk waktu untuk menentukan distribusi dana penghargaan tepat agar tidak terjadi proses tahapan.
“Harapannya agar anggaran pemilu, baik yang tertunda dan belum cair ini jangan sampai membuat proses penyelenggaraan nanti dapat mengganggu agenda pemilu” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Jabar, Abdullah Dahlan juga menyampaikan sepanjang tahun 2022, anggaran Bawaslu se-Jabar berdasarkan Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Tahun 2022 Nomor SP DIPA-115.01.2.686307/2021 tanggal 9 Desember 2021 mencapai total pagu Rp. 82.650.958.000.
“Berkaitan dengan Panwascam yang akan diselenggarakan mulai tanggal 21-27 September 2022. Pembentukan Panwascam ini merupakan salah satu proses yang perlu dilakukan karena Pemilu yang akan diadakan serentak sehingga bantuan tenaga tambahan menjadi hal penting yang harus dijalankan” diselesaikan.
Setiap anggota Pemuda Katolik, menurut Abdullah, harus mampu melihat realita yang terjadi dan ikut ambil bagian sehingga nantinya pemilu dapat berjalan dengan baik.
Lebih lanjut, Komisioner KPU Jabar, Nina Yuningsih dalam kesempatannya menjelaskan bahwa saat ini sedang melakukan persiapan penyelenggaraan pemilu dan berdasarkan DIPA KPU Jawa Barat tahun ini mencapai 33 Miliar.
Nina menjelaskan bahwa dalam persiapan penyelenggara terdapat beberapa aspek seperti regulasi dan sumber daya manusia.
“Ini dibutuhkan waktu yang cukup lama hingga sampai pada tahapan Pemilu 2024. Sedangkan mengenai anggaran juga disampaikan bahwa anggaran mereka hanya menerima berapapun jumlah yang diberikan oleh pihak Pemerintah dan anggaran menuju pemilu ini diberikan secara bertahap setiap tahunnya dan besarannya berbeda-beda” tutupnya.
Turut hadir juga kader Pemuda Katolik dari seluruh daerah di Jawa Barat serta turut hadir puluhan pemuda yang berasal dari organisasi kepemudaan dari berbagai daerah se-nasional.(*)