Pemudakatolik.or.id, Jakarta – Pemekaran wilayah di Papua menjadi 6 provinsi pada November 2022 menjadi peluang baru bagi Pemuda Katolik untuk menguatkan konsolidasi di wilayah Papua, khususnya Papua Tengah.
Demi penguatan konsolidasi, Pengurus Pusat Pemuda Katolik mengadakan Rapat Pleno pembacaan Surat Keputusan (SK) Caretaker Pemuda Katolik Komda Papua Tengah, Rabu, (8/11/2023) via Zoom Meeting.
Surat Keputusan pembacaan SK careteker ini dipimpin langsung oleh Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Pemuda Katolik, Johannes SM. Sitohang dan dihadiri para pengurus pusat dan beberapa pengurus Komisariat Daerah Papua, serta anggota Pemuda Katolik di Papua Tengah.
Johannes SM. Sitohang dalam arahan di awal pembacaan SK mengatakan tim caretaker yang sudah terbentuk perlu berkomunikasi, berkonsultasi dan berkoordinasi dengan hierarki Gereja, Pemerintah Daerah dan Organisasi Kepemudaan di Papua Tengah.
“Tugas carateker adalah mempersiapkan Muskomda, tetapi sebelum itu dibuat penting dicatat adalah berkomunikasi dan berkoordinasi dengan hierarki Gereja, Pemerintah Daerah, dan Organisasi Kepemudaan di Papua Tengah,” ujar Jo, sapaan akrabnya.
Ia juga meminta kepada Ketua Careteker Papua Tengah agar dalam mempersiapkan Muskomda, perlu mengedepankan semangat reborn and grow further sesuai visi Pengurus Pusat Pemuda Katolik.
Dalam menjalankan tugas, lanjut Jo, carateker perlu juga melaporkan pelaksanaan tugas dan berbagai kegiatan kepada Pengurus Pusat Pemuda Katolik. “Hal ini sesuai aturan dan tata kerja organisasi,” jelas Jo kepada tim careteker Papuan Tengah yang diketuai Tino Mote.
Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Katolik, Stefanus Asat Gusma menjelaskan bahwa wilayah Papua menjadi perhatian serius Pengurus Pusat periode ini. Hal ini dibuktikan dengan adanya Gugus Tugas Papua. Dengan harapan ada jejaring orang muda aktif di sektor pemberdayaan dan kajian isu strategis tentang Papua.
“Pengurus Pusat Pemuda Katolik berharap pembentukan careteker Papua Tengah ini dengan harapan ada produk kampanye dengan persepsi yang utuh tentang isu kebangsaan, kemanusiaan, pembangunan manusia dan kebudayaan,” sebutnya lagi dengan harapan, Pemuda Katolik Papua Tengah perlu menyiapkan rekomendasi-rekomendasi penting terkait berbagai isu yang terjadi di wilayah mereka seperti kelaparan, korupsi, menguatkan pemberdayaan UMKM, pendidikan kepada Orang Asli Papua, dan isu keamanan.
Senada dengan itu, Tino Mote juga memiliki harapan yang sama bahwa kedepannya ada kerja sama untuk mempersiapkan beberapa agenda teknis terkait pemilihan Ketua Pemuda Katolik di tingkat Kabupaten dengan mengadakan Musyawarah Komisariat Cabang dan dan pemilihan Ketua tingkat Provinsi lewat Muskomda.
Turut hadir dalam Zoom Meeting ini Pastor Kerawam Keuskupan Jayapura Dekenat Cendrawsi, Pastor Yuven Takege. Ia menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Pengurus Pusat yang telah memberikan kesempatan kepada anak muda di Papua Tengah.
Dirinya juga sangat mendukung terbentuknya Pemuda Katolik di Papua Tengah sebagai perpanjangan tangan dari gereja. “Kehadiran Pemuda Katolik di Papua Tengah sangat membantu Gereja dalam hal meneruskan suara-suara kenabian Gereja di tengah masyarakat. Maka itu, Pemuda Katolik harus berjalan dalam rel yang benar sesuai aturan dan tetap berkoordinasi dengan Gereja dan pemerintah,” harap Pastor Yuven.
Sebelumnya, Pengurus Pusat telah memberikan SK Careteker kepada dua provinsi baru di Papua yaitu Papua Barat Daya yang sudah mengadakan Muskomda dan terpilih Yoseph Metodius Barus sebagai ketua dan kepada Komda Papua Selatan yang sedang mempersiapkan Muskomda.