Monday, November 25, 2024

Pemuda Katolik Harus Profesional dalam Berdigital

Must Read

Pemudakatolik.or.id, Jayapura – Melalui Gerakan Pemuda Penggerak Transformasi Digital (Petra Digital) yang merupakan program pusat melalui setiap Komda di Indonesia. Komda Papua merupakan tolak ukur pelaksanaan seminar digital yang  bertemakan “Transformasi Era Digital yang Berkebangsaan dan Peran Pemuda  dalam Mewujudkan Damia di Tanah Papua”

Kegiatan ini dikolaborasikan dengan Rakerda III Komda Papua yang berlangsung pada  pada Kamis,15 Juni 2023 di Aula Maranatha Waena, Jayapura, Provinsi Papua.

Seminar dan Rakerda ini diikuti beberapa cabang serta mahasiswa yang ada di kota studi Jayapura. Dihadiri 200 peserta.

Menghadirkan para pemateri diantaranya, Ketua umum PP Stefanus Asat Gusma yang diwakili Ketua Bidang Hubungan OKP dan Antar Lembaga PP Pemuda Katolik, Robertus Bondan Wicaksono, Profesor Ave Levaan (Sosiolog Univesitas Cendrawasih), Syamsuddin Levi (Komisioner Komisi Informasi Publik Provinsi Papua).

Melalui pemaparan profesor Ave, disentil soal transformasi digital menurut pandangan sosiologis. Dikatakan,” hari ini, kita menjadi pemuda yang sering berkomunikasi antar sesama baik itu secara digital maupun fisik. Dan itu dilakukan terus-menerus. Maka, terbentuklah ideologi komunikasi, sehingga arus informasi akan merubah kita.”

Pemuda Katolik diharapkan dapat bersolidaritas dan memiliki perspektif atau pandangan yang tidak keluar dari AD/ART organisasi. Sebab dengan carapandang itu dapat mempengaruhi integritas seseorang dengan bertransformasi melalui komunikasi diluar sana.

Sementara itu, Bodan memaparkan,”peran pemuda dalam bermedia di dunia digital, menurutnya sangat penting. Ia juga sependapat dengan apa yang dikatakan Professor Ave, pemuda mesti membiasakan diri dalam berkomunikasi melalui dunia digital. Sebab dengan begitu kita mengasah mental pemuda yang komunikatif.”

Kata Bondan, ada sisi positif dan negatif dalam berdigital. Penyebaran informasi yang berdampak konflik horizontal. Ia mengajak Pemuda Katolik untuk cerdas memilih informasi. Memiliki cara berpikir kritis dalam memilah informasi.

Dosoroti juga mengenai keterbukaan informasi yang dijamin dalam UU Nomor 14 Tahun 2008, itu yang disampaikan menurut Komisi Informasi Provinsi Papua, Syamsuddin.

Dikatakan, keterbukaan informasi dari pemangku kepentingan misalnya legislatif, eksekutif, yudikatif dan BUMN. Hingga tingkat  pemerintahaan terkecil di kampung, harus transparan dalam memberikan informasi kepada publik.

Untuk itu,“Pemuda Katolik  punya hak untuk mengakses informasi dari pihak terkait di atas. Apabila ada yang membutuhkan informasi lalu tidak diberi akses atau semacamnya. Boleh menyampaikan hal itu kepada KI di Provinsi Papua. Saya mengajak Pemuda Katolik juga harus aktif dalam mengakses informasi untuk dipelajari dan diketahui bersama sebagaimana dijamin dalam UU.”

Seminar tersebut mendapat tanggapan Milka Wuka, mahasiswi Fakultas Hukum,Univestitas Cendrawasih. Mengaku dari seminar ini, ia mendapatkan wawasan berpikir baru dari ketiga narasumber.

“Kita mesti membangun komunikasi yang intens. Berkomunikasi yang beretika. Kegiatan seperti ini harus rutin dilakukan Pemuda Katolik dan mengundang pemuda-pemudi untuk mengikuti kegiatan positif dan menambah wawasan kita. Hal semacam ini, kita jarang dapat di kampus. Jadi, ini bagian dari “kuliah umum.”

Pandangan lain dari Ketua Carateker Komcab Kabupaten Yalimo, Ferrisu Hisage, kepada media ini mengaku bersyukur dapat mengikuti kegiatan ini.

“Kira diperadapkan dengan berbagai persoalan adu domba di media sosial. Kita juga kadang menjadi korban dalam mengkonsumsi informasi hoax. Pasalnya, kita tidak ferifikasi seperti yang dikatakan pemateri, Syamsuddin. Memferivikasi inforasi sebelum disebarkan atau disampaikan kepada komunitas basis, itu sangat penting sekali,”ujarnya,

Dan mulai hari ini, katanya,ia akan menyampaikan hasil seminar ini kepada kawan-kawan Pemuda lainnya serta komunitas basis Gereja Katolik ditempat ia bertugas sebagai katekis.

Pembina Pemuda Katolik, dokter gigi Aloysius Giyai mengapresiasi kegiatan seminar dan rakerda III Pemuda Kaotlik Komda Papua.

Pesannya melalui sambutan pembuka,”Pemuda Katolik adalah kader-kader gereja masadepan. Pemuda tidak boleh berlindung dibawa kekuasaan. Harus kerjakeras secara profesional dengan terus meningkatkan kompetensi serta wawasan kebangsaan yang berdampak pada orang-orang di sekitar kita.”

Pengkaderan dirasa sangat penting. Pemuda Katolik jangan ceroboh dalam melakukan sesuatu, haris profesional dan memiliki kompetensi yang bertanggungjawab.

Pihaknya juga meminta keterlibatan Pemuda Katolik dalam mengawal  pendirian Universitas Katolik di Jayapura atas mandate lima keuskupan di Papua.

Kepada media ini, Ketua Komda Papua, Melianus Asso menanggapi akan didirikannya UNIKA. “Kami pemuda Katolik sangat mendukung dan siap bekerja bersama-sama membangun UNIKA. Kehadiran kampus Katolik sudah kami dorong dari periode sebelumya dan itu dijawab oleh Uskup Keuskupan Jayapura, Mgr. Yanuarius Theopilus M. You belum lama ini. Siap kawal pendirian UNIKA,” tutup Melianus.

Diakhir kegiatan, Ketua Panitia, Donny Gobay mengatakan, pihaknya bertemima kasih kepada pihak-pihak yang telah berkontribusi sehingga kegiatan ini dapat berjalan lancar.

“Terutama kepada Kominfo Pusat, kami merasa termontivasi melaksakan kegiatan seminar sekaligus rakerda. Harapan kami, tidak sampai di sini saja, kegiatan semacam ini harus terus membangun komunikasi pada kegiatan lainnya di waktu yang akan datang.” Tutup Donny.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

spot_img
Latest News

Pemuda Katolik dan KPU Jabar Gelar Diseminasi Kebijakan Data dan Informasi

Pemudakatolik.or.id, Kabupaten Bogor – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Barat bersama Pemuda Katolik Jawa Barat sukses menggelar acara...
spot_img

More Articles Like This