Pemudakatolik.or.id, Semarang – Kader – kader Pemuda Katolik Komcab Kota Semarang terlihat sumringah dan bersemangat. Pagi itu, mereka berkumpul di Gedung Pastoral Driyarkara, belasan kader siap untuk berangkat ke Yogyakarta untuk mengikuti Program Pengembangan Kepribadian yang diselenggarakan oleh Garda Institute. Garda Institute merupakan sebuah organisasi yang bergerak dalam bidang kepemimpinan, pengembangan dan jejaring kepada pemuda- pemudi Indonesia. Organisasi ini memilik concern pada pendampingan kaum muda yang berpusat di Yogyakarta, 3 pilar yang dihidupi yaitu Collaboration, Movement dan Impact.
Dalam perjalanan ke Yogyakarta, peserta singgah di Girisonta untuk mendaraskan “Doa Mengikuti Kaderisasi” dan nyekar di makam Romo Prof. Dr. Nicolaus Driyarkara SJ. Salah satu gagasan atau ajaran pokok Driyarkara adalah “manusia adalah kawan bagi sesama”. Manusia adalah rekan atau teman bagi sesamanya di dunia sosialitas ini (homo homini socius). Pikiran homo homini socius ini diajukan untuk mengkritik, mengoreksi, dan memperbaiki sosialitas preman; sosialitas yang saling mengerkah, memangsa, dan saling membenci dalam homo homini lupus (manusia adalah serigala bagi sesamanya).
Program pelatihan ini diselenggarakan 15 – 18 September 2022 di Wisma Santi Dharma, Godean, Sleman, Yogyakarta. Kegiatan ini di ikuti oleh puluhan mahasiswa Katolik lintas perguruan tinggi yang berada di Wilayah Keuskupan Agung Semarang. Pelatihan pengembangan kepribadian ini melatih “Heart”, “Head” dan “Hands” untuk menjadi pribadi yang adaptif dan andal dalam menghadapi tantangan hidup pribadi, kampus, komunitas, Gereja dan Negara. Ada beberapa syarat yang dibutuhkan untuk mengikuti kegiatan ini, yaitu: Berjiwa Muda, Bersemangat, dan Menyukai tantangan, serta ingin menggali dan mengembangkan potensi diri. Keunggulan dari kegiatan ini antara lain, peserta akan mendapatkan upgrading dan mentoring pasca pelatihan, menghadirkan narasumber yang professional dibidangnya, pelatihan ini dikemas secara interaktif dan menarik serta peserta bisa mendapatkan jejaring lintas kampus dan lintas daerah.
Christoforus Agung Swastika selaku Ketua Pemuda Katolik Komcab Kota Semarang mengatakan bahwa kami sangat beruntung adanya program semacam ini, ini merupakan sebuah terobosan bagi kami yang sama – sama sedang berjuang melakukan proses kaderisasi bagi kaum muda. Kader itu harus dipersiapkan, tidak serta merta ada, perlu diberikan keahlian – keahlian khusus. Menjadi seorang pemimpin harus tahan banting, bisa memimpin dan mewarnai lingkungan sekitarnya. Mari kita semua memberikan perhatian khusus bagi proses kaderisasi kaum muda, kami merupakan masa kini dan masa depan gereja dan bangsa, ujarnya.*