Pemudakatolik.or.id, Yogyakarta – Pemuda Katolik Komisariat DIY bekerjasama dengan WKRI DPD DIY dan DPD ISKA DIY didukung oleh PK3 Kevikepan Yogyakarta Barat dan Kevikepan Yogykarta Timur mengadakan kegiatan Pendidikan bagi kaum muda untuk kembali meneguhkan semangat ke;Indonesiaan yang berbhineka tunggal ika.
Kegiatan bertajuk Pelatihan Kader Penggerak Kerasulan Kemasyarakatan ini dilaksanan pada 17-19 Maret 2023, di Unit Pengembangan Pastoral Kaum Muda Salam Magelang. Pelatihan ini diikuti oleh 22 kaum muda Katolik dari Paroki-paroki di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Materi-materi dalam kegiatan ini adalah penguatan dasar berketuhanan, pilihan peran yang dapat dilakukan kaum muda dalam ikut memajukan Indonesia yang harus diketahui dan dijalankan oleh kaum muda bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaan dan menjadikan NKRI menjadi negara yang maju.
“Narasumber kegiatan selama 3 hari ini diantaranya dari para cendekiawan ISKA, Alumni Pemuda Katolik dan Wanita Katolik serta Rama Vikep Yogyakarta Barat…” ungkap Apt. Y.B. Arya Primantana S.Si., MM., ketua Panitia.
Petrus Eko Nugroho, Ketua Pemuda Katolik Komcab Sleman menambahkan detail kegiatan mulai hari pertama sampai hari ke tiga. “G. Aryadi, S.H., M.H. membuka dengan “Menemukan Jati Diri”; A.Gandung Sukaryadi, “Peran Pemuda Katolik dalam sejarah Perjuangan dan Menyalakan Spiritualitas Rama Van Lith, SJ; Rm. A.R. Yudono Suwondo, Pr, Pelayanan gereja di seputar altar; Dr. Lukas S. Ispandriarno,MA “Pelayanan Gereja di Wilayah Politik”; Dr. Antonius Budi Susilo, S.E, M.Soc.Sc “Pelayanan Gereja di Wilayah Ekonomi”; Dr. Y. Agus Setiayanto, M.Si “Posisi Awam Katolik dalam pemerintahan saat ini”; Dr. G. Sri Nurhartanto, SH., L.LM. Posisi Indonesia di Kancah Global…”
Rama Frans Van Lith, SJ merupakan inspirator Gerakan awam Katolik awal abad 20 dan perjuangan politiknya berpihak pada kaum pribumi dengan menciptakan kader-kader professional dan profetis melalui Pendidikan Guru yang ditandai dengan berdirinya Sekolah Guru di Muntilan. Mgr.Albertus Sugiyapranata, I.J.Kasimo, Frans Seda, Komodor Yos Sudarso, Laksda Agustinus Adisucipto, merupakan kader-kader dari Sekolah Guru Van Lith. Pernyataan ini muncul dalam kegiatan tersebut.