Pemuda Katolik Komisariat Daerah Riau bersama Kerawam Keuskupan Padang menggelar Sosialisasi dan Pendidikan Politik di Aula Gereja Santa Maria Pekanbaru pada Sabtu (1/10/2022).
Dihadiri puluhan peserta dari berbagai elemen; Pemuda Katolik Komcab se Riau, perwakilan Paroki se Riau dan utusan dari WKRI Riau, PMKRI Pekanbaru dan VOX Point Riau, kegiatan ini dibagi menjadi dua sesi.
Sesi pertama dibawakan oleh Anggota Bawaslu Riau Amirudin Sijaya dan Komisioner KPU Riau Nugroho Noto Susanto, sesi kedua disampaikan oleh Anggota DPRD Pekanbaru Ruslan Tarigan dan Sekretaris Eksekutif Komisi Kerasulan Awam KWI, Pastor Hans Jeharut Pr.
Ketua Pemuda Katolik Komda Riau, Lorensius Purba dalam kata sambutannya mengatakan pertemuan hari ini menjadi langkah awal kita sebagai umat Katolik di Bumi Lancang Kuning untuk bersiap menghadapi pesta demorasi 2024.
Bukan hanya sebagai peserta Pemilu, kata Dia, tetapi pertemuan ini diharapkan mampu menumbuhkan minat umat Katolik di Riau untuk menjadi penyelenggara, seperti pengawas di tingkat kecamatan.
“Dengan pengetahuan yang kita dapatkan dari para pemateri hebat hari ini, semoga menjadi pijakan awal kita untuk terus bersinergi dan berkonsolidasi demi mewujudkan Pemilu yang bermartabat di Riau ini,” tegas Dia.
Hal senada juga disampaikan oleh Pastor Emilius Sakoikoi, Pr.
Pastor Emil menekankan agar umat Katolik untuk terlibat dalam Pemilu nanti, terlebih dalam hal pengawasan.
Oleh sebab itu, Pastor Emil berharap materi yang disampaikan hari ini menjadi pemantik dalam memahami proses Pemilu nantinya.
Sementara Anggota Bawaslu Riau Amirudin Sijaya dan Komisioner KPU Riau Nugroho Noto Susanto mengapresiasi gerakan edukasi yang digelar Pemuda Katolik Komda Riau dan Kerawam Keuskupan Padang hari ini.
Mereka mengharapkan kegiatan serupa rutin digelar untuk membuat Pemilu 2024 nanti sukses.
Sebab, belajar dari hiruk pikuk Pemilu yang terjadi, dapat dipahami bahwa literasi merupakan faktor terpenting dalam suksesnya kepemiluan ini, sebagai contoh dalam memerangi hoaks.
“Dalam pemilu ini, ada dua tipikal pemilih, yakni cerdas dan partisipatif. Pemilih cerdas belum tentu mau berpartisipasi, begitupun sebaliknya, pemilih yang mau memilih belum tentu juga memahami siapa calon yang dipilih. Oleh karena itu, edukasi-edukasi seperti ini penting kita gelar untuk meningkatkan literasi kepemiliuan,” papar Anggota Bawaslu Riau Amirudin Sijaya.
Disambung Komisioner KPU Riau Nugroho Noto Susanto yang menyajikan data kondisi pemilih secara nasional maupun daerah. Bahwa pemilih nantinya didominasi oleh generasi Gen Z, kelahiran tahun 1997 hingga 2012.
Disamping itu, Nugroho juga menjelaskan rangkaian Kepemiluan yang akan digelar pada tahun 2024 nanti. Mulai dari pendaftaran peserta hingga penyelenggara.
Adapun pada akhir sesi ini, Sekretaris Eksekutif Komisi Kerasulan Awam KWI, Pastor Hans Jeharut Pr berpesan agar umat katolik mau tanggap dan terlibat untuk ikut serta dalam Pemilu nanti.
“Ingat, Katolik berperan dan punya andil besar dalam rentetan sejarah negara ini dalam hal perjuangan dan kepemimpinan nasional yang tak lepas dari proses politik. Maka, ayo ambil bagian dalam proses perpolitik negara yang kita cintai ini,” pesan Pastor Hans.
Kegiatan yang dimulai dari pagi hingga siang ini diakhiri dengan sesi foto bersama, penyerahan cinderamata dan makan siang bersama peserta dan tamu undangan.