Pemudakatolik.or.id, Papua – Gugus Tugas Papua, Pengurus Pusat Pemuda Katolik menyelenggarakan pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah dan Reference Manager bagi pemuda Papua.
Kegiatan yang dilaksanan secara daring pada Sabtu, (25/6/2022) ini dihadiri ratusan pemuda Papua dari berbagai kalangan baik mahasiswa, aktivis, ASN yang berada di Papua maupun beberapa dari daerah lain.
Dalam sambutan singkatnya, Ketua Gugus Tugas Papua Melkior N.N Sitokdana, S.Kom., M.Eng mengatakan kegiatan ini tidak lain bertujuan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Papua khususnya soal tulis-menulis.
Kali ini, sebut Melkior, Gugus Tugas Papua menyelenggarakan pelatihan penulisan artikel ilmiah dengan tujuan untuk mempersiapkan peserta yang akan mengikuti kompetisi menulis dan presentasi essay tentang dinamika pro kontra Darah Otonomi Baru (DOB) yang akan dilaksanakan Gugus Tugas Papua dalam waktu dekat.
“Kegiatan ini dilaksanakan untuk mempersiapkan Pemuda Papua mengikuti kompetisi menulis dan presentasi essay tentang dinamika daerah otonom baru atau DOB provinsi di Tanah Papua yang akan dilaksanakan Gugus Tugas Papua Pengurus Pusat Pemuda Katolik dalam waktu dekat,” ujarnya.
Beberapa pemateri terlibat dalam acara ini, di antaranya: Theofransus Litaay, SH, LLM, Ph.D, selaku dosen, peneliti dan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresiden Republik Indonesia. Theofransus menyampaikan materi soal teknik penulisan artikel ilmiah dan sharing pengalaman menjadi seorang peneliti.
Dosen aktif Universitas Kristen Satya Wacana menyampaikan apresiasi atas semangat pemuda Papua mengikuti kegiatan dimaksud. “Bagus sekali semangat adik-adik, Saya senang sekali. Saya akan mendukung kegiatan Papua edukatif”, ujarnya.
Hadir juga Kurniawan Patma, SE, MAk, CAP, CRP, CIISA, selaku dosen yang juga anggota Gugus Tugas Papua Pengurus Pusat Pemuda Katolik. Kurniawan menyampaikan soal teknik penulisan essay.
Dalam paparannya, Kurniawan lebih menekankan teknik-teknik menulis essay gaya khas Papua. Mulai dari tips penulisan judul yang bernilai tambah, contohnya judul menggunakan akronim sesuai isu hangat yang terjadi di Papua. Dalam sesi pembahasannya pihaknya memperkenalkan berbagai buku-buku kumpulkan Essay hasil karyanya.
Selain itu ada juga materi tentang Reference Manager menggunakan software Mendeley dibawakan oleh Agustinus Fritz Wijaya, S.Kom, MCs, selaku Dosen Universitas Kristen Satya Wacana.
Dosen yang juga pemuda Katolik di Salatiga ini dengan penuh kesabaran melatih peserta cara menginstal Mendeley, mencari referensi di internet, mengelola situasi di Mendeley dan implementasi sitasi di Microsotf Word. Modul yang disiapkan turut membantu peserta memahami yang disampaikan.
Ketua Umum Pemuda Katolik Stefanus Asat Gusma mengapresiasi kegiatan yang dibuat Gugus Tugas Papua ini.
Menurutnya literasi menjadi penting untuk mendongkrak kualitas SDM orang muda Papua.
Sebutnya lagi, harus diakui bahwa ada beberapa daerah di Indonesia masih darurat literasi. Padahal baca-tulis adalah faktor kunci bagi masyarakat untuk bebas dari belenggu kebodohan dan ketertinggalan.
“Maka apa yang dibuat Gugus Tugas Papua diharapkan bisa menghasilkan sebuah culture yang baru yang diisi tidak saja lewat gagasan dan ide, tetapi praktik nyata bagi kaum muda Papua agar adanya kecakapan dalam berliterasi,” harapnya.
Ia juga meminta kaum muda Papua agar bisa lebih aktif mengakses sumber-sumber literasi sehingga mengurangi buta aksara. “Kita berharap kedepannya juga lebih banyak akses sebagai sumber pendukung bagi masyarakat Papua seperti perpustakaan umum, tokoh buku, dan media massa. Selain itu adanya perangkat teknologi informasi yang bisa dimanfaatkan kaum muda Papua dalam mengakses sumber-sumber literasi,” sebutnya.