SUKABUMI – Di tengah situasi pandemi Covid-19 yang sedang melanda Jawa Barat secara khusus di Kota Sukabumi dalam bulan Ramadhan ini, Pemuda Katolik Komisariat Cabang (Komcab) Kota Sukabumi berbagi 100 box makanan berbuka puasa untuk warga di Kota Sukabumi, Jawa Barat pada Jumat (1/5/2020) petang.
Kegiatan yang digagas oleh Pemuda Katolik ini bertujuan untuk berbagi menu makanan berbuka puasa sekaligus bentuk silahturahmi kepada warga di antaranya dibagikan kepada ojek online, pedagang kaki lima, tukang parkir, pemulung yang membutuhkan perhatian khusus mereka yang sedang berjuang untuk menghidupi keluarga di tengah situasi pandemi Covid-19.
“Prinsipnya Kita sebagai anak bangsa punya semangat peduli karena dengan bersama sama masalah Covid-19 dapat dilalui” kata Felix Arberd Ketua Pemuda Katolik Komcab Kota Sukabumi.
Felix Arberd menyampaikan “Dalam membagikan makanan berbuka puasa kita juga mengikuti standar kesehatan Covid-19 menggunakan masker dan jaga jarak sehingga kita saling menjaga satu dengan yang lainnya,” tambahnya.
Sebelumnya, Ketua Pemuda Katolik Komda Jawa Barat Edi Silaban memaparkan, satgas untuk penanganan Covid-19 sejak 25 Maret 2020 sudah mendistribusikan donasi berupa natura sebanyak 448 paket sembako, dengan perincian Komda Jabar 75 paket, Komcab Kabupaten Bogor 25 paket, Komcab Kota Bekasi 40 paket, Komcab Sukabumi lima paket, Komcab Kota Bogor 104 paket dan Komcab Kota Bandung 200 paket. (29/4/2020)
Beragam jenis bantuan lain berupa hand sanitizer sejumlah 180 botol (60 ml) yang disalurkan ke panti-panti di Kota Depok dan Kota Sukabumi, seratus batang handmade soap di Kabupaten Bogor, sepuluh boks sarung tangan medis ke RS di Kota Bandung serta mendistribusikan seratus liter hand sanitizer untuk RS di Kabupaten Kuningan.
”Paket bantuan merupakan wujud gotong-royong kemanusiaan membantu pemerintah dan masyarakat yang terdampak akibat situasi pandemi Covid-19 serta meringankan beban khususnya para keluarga pra sejahtera, kelompok lanjut usia, buruh harian dan mereka yang kehilangan akses ekonominya,” kata Edi Silaban.
Edi menambahkan, gerakan kemanusiaan ini hidup karena adanya kolaborasi yang erat dan gotong-royong dari berbagai pihak yang memiliki semangat menolong dan kepedulian bagi sesama. ”Kolaborasi penyaluran bantuan ini dilaksanakan antara lain dengan para donatur, kader Pemuda Katolik, rumah sakit, dewan penasihat, lembaga, yayasan serta organisasi sosial dan keagamaan terkait,” tutupnya. (FA)