Lamandau – Organisasi kemasyarakatan pemuda Pemuda Katolik meyelenggarakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di Nanga Bulik, Kabupaten Lamandau Provinsi Kalimantan Tengah. Acara berlangsung selama empat hari, tanggal 19-22 April 2016.
Menurut Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Katolik, dr Karolin Margret Natasa pelaksanaan Rakernas Pemuda Katolik yang digelar di desa dimaksudkan untuk mendorong kesadaran para kader Pemuda Katolik untuk melihat langsung situasi sosial masyarakat desa termasuk pembangunan di desa.
“Desa harus menjadi prioritas pembangunan karena desa sebagai benteng Pancasila,” kata Karolin dikutip www.TribunKaltim.co dari situs Pemuda Katolik.
Pemuda Katolik juga mengajak seluruh komponen bangsa agar mendorong program pemberdayaan masyarakat desa. Rakernas bertema “Menghadirkan Peran Pemuda yang Terampil di Tengah Umat dan Masyarakat Berbasis Desa Berdasarkan Pancasila.” Rakernas membahas program organisasi yang dimandatkan Kongres Nasional di Batam, Kepulauan Riau tahun 2015.Rakernas diisi kegiatan antara lain seminar dan sosialisasi empat pilar kebangsaan yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika. Kegiatan lainnya berupa kunjungan ke desa dan bakti sosial seperti pengobatan gratis.
“Menghadirkan Peran Pemuda Yang Terampil di Tengah Umat dan Masyarakat Berbasis Desa Berdasarkan Pancasila” Rakernas diawali kegiatan misa pembukaan Rakernas sekaligus perayaan Paskah bersama umat Kabupaten Lamandau, Selasa (19/4/2016) pukul 17.00–21.00 WIB. Misa Pembukaan akan dipimpin Uskup Palangkaraya Mgr Aloysius Maryadi Sutrisnaatmaka MSF berlangsung di Gedung Pertemuan Umum Lantang Torang, Nanga Bulik, Lamandau.
Kemudian pada Rabu (20/4/2016), diadakan seminar bertema Spiritualitas Kader Pemuda Katolik menampilkan tiga pembicara. Mereka adalah Pastor Moderator PP Pemuda Katolik Pastor Johanes N Hariyanto SJ, Bupati Lamandau Marukan Hendrik, Ketua Umum PP Pemuda Katolik/Anggota DPR RI dr Karolin Margret Natasa.
Pada seminar itu, Bupati Lamandau Marukan Hendrik selaku tokoh Katolik Kalimantan Tengah mengatakan Katolik banyak memiliki keunggulan, maka semestinya umat bangga menjadi orang Katolik.
“Kalau sudah mengetahui keunggulan-keunggulan Katolik, mestinya kita harus bangga menjadi orang Katolik. Kebanggan itu menjadikan kita Katolik sejati yang beriman teguh kepada tritunggal maha kudus roh kudus seturut ajaran gereja Katolik sepanjang hayat,” kataLamandau.
Untuk menjadi Katolik sejati, yakin bahwa Allah itu ada, percaya dan taat kepada Allah, pastikan telah dipegang Allah, serta mengasihi Allah dengan sekuta tenaga dan segenap akal budi.
Hal tersebut bermanfat agar mendapat berkah dalam hidup, dan mendapatkan keselamatan disurga. “Menjadi Katolik sejati itu untuk Katolik tetap eksis, bisa berkembang, bisa dikenal, bisa dihargai dan menjadi jaya,” kata Marukan.
Masih pada hari kedua, dilaksanakan juga prosesi adat penyambutan tamu dan protokoler pembukaan Rakernas.
Seminar kedua mengangkat tema Menghadirkan Peran Pemuda Yang Terampil di Tengah Umat dan Masyarakat Berbasis Desa Berdasarkan Pancasila. Seminar kedua menghadirkan Dirjen PKP – Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi selaku keynote speaker. Kemudian narasumbernya adalah Pendiri Yayasan Bina Swadaya Bambang Ismawan, Asosiasi Dosen Ilmu Pemerintahan Indonesia (ADIPSI) Gregorius Sahdan, Direktur Eksekutif Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD) Robert Endi Jaweng, Direktur Credit Uunion Keling Kumang Kalimantan Barat Yohanes RJ.
Hari ketiga, Kamis (21/4/2016) dari pukul 08.00-21.00 Wib, dilaksanakan sidang pleno dan sidang komisi. Dan pada hari terakhir, Jumat (22/4/2016), peserta Rakernas berkunjung ke desa dan bakti sosial pengobatan gratis.
Kabupaten Lamandau adalah salah satu kabupaten di provinsi Kalimantan Tengah. Ibu kotanya terletak di Nanga Bulik. Lamandau adalah salah satu kabupaten baru hasil pemekaran dari Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), dan satunya lagi Kabupaten Sukamara. (*)
Sumber : tribunnews.com