Sebagai organisasi kader dan kawah candradimuka pemuda, Pemuda Katolik dijadwalkan akan melaksanakan Kursus Kepemimpinan Lanjut (KKL) di Bali pada 2-4 Desember mendatang.
Kursus Kepemimpinan Lanjut (KKL) merupakan jenjang tertinggi formasi kaderisasi organisasi Pemuda Katolik nasional. Peserta yang akan hadir merupakan utusan dari seluruh Indonesia dan telah melewati kaderisasi pada jenjang sebelumnya di tingkat daerah; Kursus Kepemimpinan Dasar (KKD) di tingkat Komisariat Cabang dan Kursus Kepemimpinan Menengah (KKM) di tingkat Komisariat Daerah.
“Pemuda Katolik tetap eksis hingga kini 77 tahun salah satunya karena tetap melakukan kaderisasi dan pendidikan”, ujar Aris Retnanto selaku ketua Stering Commite KKL I 2022.
Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Katolik, Stefanus Asat Gusma menyebutkan bahwa kaderisasi berjenjang tentunya merupakan komitmen dan konsistensi organisasi yang sejak lama dirawat. Termasuk untuk menjawab nilai dasar dan fundamental perjuangan Pemuda Katolik, berbuat untuk Gereja (ecclesia) dan Negara (patria). Menurut Gusma, para kader harus bersungguh-sungguh melakukan up date dan up grade diri, utamanya aspek kepemimpinan.
“Saat ini masyarakat sedang berjuang pemulihan ekonomi pasca pandemi, UMKM harus dipaksa bergeliat untuk upaya tersebut, dan beberapa sektor lainnya termasuk pariwisata. Maka selain membenahi kepemimpinan kader, Goal utama dari kegiatan tersebut adalah untuk mendukung dan merumuskan segala upaya pemulihan ekonomi dan UMKM, termasuk sektor pariwisata”, jelas Gusma.
Baginya, semangat Reborn and Grow Further juga telah ditetapkan menjadi spirit para calon Pemimpin yang hadir pada acara tersebut, sehingga terlahir energi baru dan terjadi pertumbuhan yang menghasilkan buah, berdampak langsung untuk masyarakat.
Acara tersebut direncanakan akan dihadiri Menteri Kabinet Indonesia Maju, Uskup Denpasar, Gubernur Bali dan beberapa tokoh nasional yang menjadi pemateri antara lain Ketua Kadin Arsjad Rasjid, Perusahaan Go To, Rektor Universitas Tarumanegara (Untar), dan beberapa tokoh nasional serta praktisi Ekraf Pariwisata Bali.*