Pemudakatolik.or.id, Jayapura – Pemuda Katolik Komisariat Cabang Kota Jayapura bertekad mendukung program pemerintah Kota Japayura. Hal ini disampaikan Ketua Pemuda Katolik Komcab Kota Jayapura, Simon P. Bame dalam kegiatan Pekan Orientasi Fungsionaris (POF) dan Rapat Kerja Pemuda Katolik Komisariat Cabang Kota Jayapura, Sabtu, (22/4/2023).
Kegiatan yang bertempat di Aula Asrama Tauboria, Padang Bulan, Kota Jayapura ini dihadiri oleh 50 peserta yang terdiri dari Orang Muda se-Kota Jayapura, anak-anak asrama Katolik dan oranganisasi Katolik di Kota Jayapura. Tak ketinggalan para tamu, pembina yang diwakili oleh drg. Aloysius Giay, dan pejabat Wali Kota yang diwakili oleh Kepala Bapeda Kota Jayapura, Dr. Ir. Roy Cony Huwae, MM.
Simon dalam sambutannya mengatakan, organisasi Pemuda Katolik memiliki visi-misi, “Menjadi organisasi kader yang handal bagi kaum muda Katolik dalam berkiprah untuk Gereja dan Tanah Air serta mewujudkan kader-kader muda Katolik yang berjiwa kristiani dan memiliki semangat Kebangsaan.”
Berangkat dari visi-misi ini, pada POF dan Rakercab ini, Pemuda Katolik Komcab Kota Jayapura mengusung tema, “Akselerasi Gerakan Pemuda Katolik dalam Membangun Solidaritas Kader dan Berperan Aktif Mendukung Pembangunan Kota Jayapura”.
Tema ini berangkat dari pengalaman masa lalu yaitu hampir 10 tahun Pemuda Katolik Kota Jayapura mengalami kevakuman karena berbagai persoalan internal maupun eskternal seperti pandemi Covid-19. Sehingga tahun 2022 secara serentak diadakan Muskomcab dan terpilihlah ketua defenitif bersama fungsionaris yang baru.
“Karena disadari bahwa banyak kader yang belum memiliki pengetahuan lebih dan pemahaman terkait organisasi maka perlu diadakan POF. Maka Pemuda Katolik diajak untuk memahami kerja-kerja organisasi, eksistensi ornganisasi, standar kerja pengurus, dan distribusi kader secara optimal sehingga melahirkan kader-kader yang berkualitas bagi bangsa dan gereja,” ujar Simon.
Simon juga mengakui Pemuda Katolik Kota Jayapura siap mendukung penuh program-program Pemerintah Kota Jayapura dan akan tampil sebagai organisasi elit masyarakat yang melahirkan kader-kader yang kreatif dan inovatif dalam rangka menjawab kebutuhan masyarakat Kota Jayapura, serta terus berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Jayapura.
“Hal ini sejalan dengan semangat Pemuda Katolik Reborn and grow further, ‘terlahir kembali dan tumbuh lebih jauh’ sebuah transformasi organisasi lewat akselerasi internal organisasi, clustering kader, afirmasi sumber daya orgainsasi, merancang unit bisnis, dan desain kelambagaan riste dan kebijakan publik, serta penguasaan teknologi digital,” ungkap Simon.
Sementara itu, Ketua Pemuda Katolik Komda Papua, Melianus Asso mengajak kader Pemuda Katolik Kota Jayapura agar terus menguatkan kaderisasi internal. Menurutnya clustering kader penting untuk memetakan peran setiap anggota di tengah masyarakat.
Melianus melihat bahwa kader Pemuda Katolik Kota Jayapura selama ini cukup berdinamika dalam mendukung program pemerintah. “Saya selalu mengatakan Pemuda Katolik Komcab Kota Jayapura harus menjadi barometer kaderisasi. Setiap kader harus dianimasi terus sehingga memiliki konsep organisasi yang baik guna mendukung pembangunan Kota Jayapura,” sebut Malianus.
Mewakili pemerintah, Kepala Bapeda Kota Jayapura, Dr. Ir. Rory Cony Huwae, MM menjelaskan tangan pemerintah tak cukup panjang untuk menjangkau sampai ke masyarakat terbawah. Untuk itu, dibutuhkan peran organisasi kemasyarakatan (ormas) agar program-program pemerintah mendarat mulus hingga ke grass root.
“Salah satunya adalah organisasi Pemuda Katolik. Para kader diharapkan sebagai mitra pemerintah sekaligus perpanjangan tangan untuk menjangkau masyarakat hingga ke bawah,” ungkapnya.
Ia juga mengajak seluruh kader Pemuda Katolik agar terlibat dalam pembangunan bangsa khususnya dalam rangka ambil bagian dalam Tahun Politik 2024 mendatang.
Senada dengan ini, Aloysius Giay sepakat soal keterlibatan Pemuda Katolik di Tahun Politik. Berbicara Pemilu serentak tahun 2024 adalah berbicara tentang kemajuan dan masa depan Bangsa. Tentu dalam prakteknya, generasi milenial jangan hanya menjadi penonton dan jangan hanya melaksanakan haknya saja tanpa melakukan apapun.
“Generasi muda generasi milenial harus mampu menebar energi positif, menebarkan virus-virus kebaikan, khususnya dalam hal pelaksanaan pengawasan pemilu partisipatif,” ujar Aloysius.
Pengawasan Pemilu bukan hanya tugas penyelenggara Pemilu saja, tetapi menjadi tugas kita semua, yang katanya “generasi milenial” . Maka sudah sepatutnya para keder Pemuda Katolik berpartisipasi mengawasi jalannya Pemilu.