Pontianak, pemudakatolik.or.id – Pemuda Katolik Komcab Ketapang mengirim anggotanya untuk mengikuti Training sebagai Fasilitator Program She Can, yaitu program akselerasi inklusi keuangan bagi Perempuan rentan di Kalimantan Barat yang diselenggarakan melalui aktivitas pelatihan dan pendampingan literasi keuangan (19/06)
Program ini merupakan kerjasama antara DBS Foundation dan The Asia Foundation (TAF) yang menargetkan pemberdayaan untuk 80.000 perempuan rentan dalam kurun waktu 2025-2027.
Di tahun 2025 ini, TAF menggandeng beberapa organisasi mitra untuk melaksanakan program, salah satunya yaitu Yayasan Karya Du Anyam (Krealogi) yang dalam pelaksanaannya berkolaborasi dengan Pemuda Katolik Komda Kalbar.
Krealogi dan Pemuda Katolik Komda Kalbar akan mengelola wilayah implementasi di 5 Kabupaten, yaitu Ketapang, Kayong Utara, Landak, Pontianak dan Sanggau yang akan melibatkan pengurus Pemuda Katolik di masing-masing wilayah tersebut sebagai fasilitator atau volunteer program dengan total jumlah penerima manfaat sebanyak 8.000 orang perempuan rentan.
Hana Satriyo, Country Representative The Asia Foundation’s Indonesia merangkan bahwa dengan memberikan pemahaman dasar tentang keuangan yang baik, dapat membantu perempuan rentan dalam membuat keputusan keuangan yang lebih cerdas-lebih bijak terkait pengeluaran, tabungan dan investasi kecil yang sesuai dengan kemampuan yang diharapkan agar perempuan rentan lebih sejahtera dan cakap dalam mengelola keuangan.
Program She Can ini dihadirkan untuk berkontribusi dalam upaya pemerintah untuk meningkatkan akses perempuan terhadap sumber daya ekonomi bagi perempuan dari kelompok rentan yang menghadapi hambatan dalam mengakses layanan keuangan.
Program ini akan memprioritaskan sasaran penerima manfaat setidaknya 3 dari 7 kriteria kerentanan, yaitu : usia 18-60 tahun, belum memiliki sumber penghasilan (pengangguran), memiliki sumber penghasilan tidak tetap, nilai penghasilan rendah, berdomisili di sub-urban dan rural, hidup dalam kondisi rentan tertentu (disabilitas, pernikahan dini, berada dalam jeratan utang/bad debt) dan perempuan sebagai kepala rumah tangga.
Sebagai program edukasi, program She Can telah menyusun kurikulum terstandar yang akan menjadi pedoman bagi seluruh seluruh fasilitator dalam menjalankan tugasnya. FHD