Ketapang, pemudakatolik.or.id – Bertempat di Taman Kedondong (1/9/25), Pemuda Katolik Ketapang bersama dengan Organisasi Kepemudaan Lintas Iman lainnya melakukan kegiatan Doa Bersama untuk kedamaian Bangsa Indonesia. Kegiatan tersebut dilatarbelakangi situasi keamanan nasional yang sempat memanas lantaran gelombang demonstrasi yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia yang berujung pada aksi anarkisme dan penjarahan.
Kegiatan tersebut dihadiri lebih dari 50 orang pemuda perwakilan dari Organisasi Pemuda Theravada Indonesia (Patria) Ketapang, Pemuda Muhammadiyah Ketapang, Gerakan Pemuda Ansor Ketapang, Persatuan Intelegensia Kristen Indonesia Ketapang, Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia Ketapang, Fatayat NU Ketapang dan Nasyiatul Aisyiyah Ketapang.
Nur Hasanah, Ketua PC Fatayat NU Ketapang dalam sambutan singkatnya menyatakan senang bisa bergabung dalam forum tersebut, “ini baru pertama kali kami bergabung dengan forum pemuda lintas iman, semoga kegiatan ini terus berlanjut kedepannya”.
Ketua DPD KNPI Ketapang melalui sekretarisnya Ahmad Yani, dalam sambutannya menyatakan sangat mengapresiasi langkah yang telah diambil oleh Pemuda Katolik Ketapang untuk menginisiasi kegiatan Doa Bersama tersebut. “Semoga ini menjadi langkah awal untuk kegiatan-kegiatan yang berbalut silaturahmi antar organisasi kepemudaan lintas iman selanjutnya. Saya juga berterima kasih kepada Bung Eras selaku Ketua Pemuda Katolik Komcab Ketapang karena telah mengumpulkan organisasi kepemudaan lintas iman yang ada di Ketapang malam ini. Melalui kegiatan ini, saya baru pertama kali berjumpa dengan teman-teman dari organisasi Patria, GAMKI dan PIKI yang selama ini belum terakomodir dalam KNPI, setelah ini KNPI Ketapang siap untuk mengakomodir kehadiran teman-teman OKP yang belum terakomodir dalam KNPI” pungkasnya.
Sebelum kegiatan Doa dilaksanakan, kegiatan tersebut didahului dengan Pernyataan Sikap para Pemuda yang diwakili oleh pimpinan organisasinya masing-masing, salah satu poinnya adalah meminta Pemerintah Daerah dan DPRD Ketapang agar lebih peka terhadap isu-isu daerah, mengedepankan program-program pro rakyat dan memperbaiki pelayanan publik yang humanis.
Dalam kesempatan tersebut, para pimpinan organisasi juga menginstruksikan kepada seluruh kader organisasi agar bersama-sama dengan Masyarakat bergotong royong, bahu membahu membangun ruang dialog dengan tokoh Masyarakat, tokoh agama dan semua elemen Masyarakat, menjaga fasilitas umum, serta membantu kesulitan Masyarakat di daerah masing-masing.
Selanjutnya Doa Bersama dilakukan secara bergantian dari perwakilan Agama Katolik, Buddha, Protestan dan Islam. Setelah berdoa bersama, kegiatan tersebut ditutup dengan menyanyikan lagu Bagimu Negeri dan foto bersama.