Kota Jambi, pemudakatolik.or.id – Memperingati Hari Kemerdekaan Ke-80 Republik Indonesa, Paroki St.Gregorius Agung Jambi menyenggarakan Tirakatan Kebangsaan dengan lokasi di parkiran gereja diterangi cahaya rembulan dan latar belakang gereja yang megah pada Sabtu(16/08/2025).
Tirakatan Kebangsaan mengambil tema Sinergitas Komunitas : Pilar utama menuju kemerdekaan berkelanjutan ini menyajikan 2 orang pemantik diskusi yaitu Pastor Paroki Gregorius Agung, Romo Felix Astono Atmaja, SCJ dan Hafizen, M.Sc, akademisi dari UIN Sultan Thaha Syaifudin Jambi dengan di moderatori Sonny J.P Pardede, Ketua Pemuda Katolik Komda Jambi.
Kegiatan diawali dengan pembukaan oleh Ketua DPP St.Greogorius Agung, Pak Isa Maranatha dan selanjutnya inti kegiatan yaitu sharing dan diskusi mengenai pengalaman dari pembicara Hafizen,M.Sc mengenai pengalaman sedari besar di pesantren dan perjumpaan dengan personal dan komunitas beda agama serta membangun relasi persaudaraan. Romo Felix Astono kemudian tentang bagaimana umat Katolik yang harus militan dan fanatik dalam ber-iman tetapi dengan hal-hal positif. Sharing dan diskusi dipandu Sdr.Sonny Pardede dengan lancar dan mengasikkan dengan tanya jawab dan sharing pengalaman dari para peserta tirakatan kebangsaan.
Kegiatan ini selain mengundang umat Katolik dan suster-suster yang ada di wilayah Paroki Gregorus Agung Jambi, juga mengundang Bimas Katolik Kemenag Jambi serta organisasi intra Katolik seperti FMKI, Vox Point, PMKRI, juga dihadiri oleh GP Ansor, Peradah Hindu dan PAKIN Konghucu dan dihadiri oleh ketua RT.08 Talang Gulo, tempat Gereja Gregorius Agung berdiri dan diiringi dengan lagu kemerdekaan dari kelompok Seketika Keroncong. Pemuda Katolik Jambi sendiri mengirim 6 orang anggota untuk memeriahkan kegiatan tirakatan kebangsaan ini dengan dikomandoi Darwin Sijabat, Ketua Komcab Kota Jambi.
Ketua Panitia HUT Republik Indonesia sekaligus rangkaian HUT Paroki Gregorus Agung , Andreas Ardhana, berkomitmen agar kegiatan perjumpaan lintas agama ini dapat dilakukan setiap tahun.
Diharapkan kegiatan seperti ini bukan sekadar rutinitas tahunan, tetapi juga menjadi momen penting untuk menguatkan semangat kebangsaan dan mengenang jasa para pahlawan serta mengisi kemerdekaan yang berkelanjutan dengan hal-hal positif.
Penutup acara tirakatan kebangsaan dengan doa dari perwakilan-perwakilan agama yang hadir, dengan harapan agar 80 tahun kemerdekaan Indonesia benar – benar memberikan kesejahteraan dan kemerdekaan bagi masyarakat.
