Pemudakatolik.or.id, Maluku Tenggara –
Memasuki masa kampanye pada Pilkada Serentak 2024 di Maluku Tenggara, Pemuda Katolik Komisariat Cabang Maluku Tenggara menyampaikan himbauan sekaligus seruan kepada seluruh masyarakat, terutama yang memiliki hak pilih agar tidak apatis dan memandang politik sebagai hal yang tabu.
“Pemilu adalah sarana kedaulatan rakyat sehingga momentum pilkada melalui kampanye pasangan calon hendaknya di manfaatkan sebaik mungkin untuk mendengar dan menentukan pilihannya sesuai dengan hati nuraninya,” ujar Ketua OKK Pemuda Katolik Malra, Izaak Setitit.
Ia menyebutkan, Pemuda Katolik Maluku tenggara berharap kepada 90 ribu pemilih yang terdata di DPT Maluku Tenggara untuk memilih pasangan calon bupati dan wakil bupati Maluku Tenggara dengan melihat visi misinya, program dan kebijakannya kedepan. Pemimpin yang bisa menepati janjinya, bukan mengingkari janjinya. Pemimpin yang bisa memberikan contoh dan teladan yang baik kepada masyarakatnya.
“APBD Maluku Tenggara sangat kecil, jadi bupati maluku tenggara kedepan harus dapat mengelola APBD ini secara arif dan bijaksana utk kemaslahatan seluruh rakyat maluku tenggara,” sebutnya lagi.
Lewat kesempatan ini juga, Pemuda Katolik mengharapkan kepada seluruh pasangan calon dan juru kampanye dari ketiga kandidat, agar menggunakan panggung kampanye sebagai tempat untuk memberikan pendidikan politik yang baik dan benar kepada masyarakat, bukan saling menyindir, menyerang dan bahkan menyebarkan ujaran kebencian kepada sesama kandidat.
Panggung kampanye dimanfaatkan untuk menjual ide dan gagasan, apa startegi kedepan dalam menekan angka kemiskinan yang semakin tinggi, apa startegi yg tepat untuk meningkatkan sektor pariwisata dan perikanan untuk lebih besar memberikan income kepada daerah.
“Calon bupati sudah harus berbicara di panggung kampanye tentang revitalisasi nilai-nilai hukum adat Larvul Ngabal yang sudah banyak tergerus karena tantangan zaman yg semakin modern.”
Strategi dan kebijakan apa yg harus dipakai untuk menghilangkan tingkat kriminalitas yang besar di Maluku Tenggara, yang mana kita tahu bahwa banyak konflik komunal yg terjadi di daerah ini. Isu-isu ini yg harus sudah dibicarakan di panggung kampanye, bukan saling mengklarifikasi isu antar pasangan kandidat satu dengan yang lain.
“Pemuda Katolik mengajak agar masyarakat memastikan situasi keamanan dan ketertiban tetap terjaga adalah hal yang utama dalam pesta demokrasi di maluku tenggara,” demikian Izaak.