Sejumlah organisasi kepemudaan lintas iman di Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar aksi damai di kawasan Tugu Pal Putih (Tugu Golong Gilig), Rabu (3/9) sore. Aksi ini menjadi bentuk keprihatinan sekaligus komitmen pemuda lintas iman untuk menjaga kondusivitas, keistimewaan Yogyakarta, dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Gerakan ini diikuti oleh GP Ansor, Pemuda Muhammadiyah, Pemuda Katolik, Gerakan Angkatan Muda Kristen (GAMKI), Peradah Hindu, dan Pemuda Konghucu DIY. Sebelum deklarasi, perwakilan organisasi pemuda lintas iman lebih dulu sowan audiensi dengan Kapolda DIY dan Danrem 072/Pamungkas untuk menyampaikan aspirasi serta memastikan jalannya aksi berjalan tertib.
Sebelum deklarasi berlangsung, perwakilan pemuda lintas iman lebih dulu sowan audiensi ke Kapolda DIY dan Danrem 072/Pamungkas untuk menyampaikan aspirasi sekaligus memastikan jalannya kegiatan berlangsung aman dan kondusif.
Dalam deklarasinya, Pemuda Lintas Iman DIY menegaskan 9 Aspirasi:
- Menyampaikan simpati dan duka cita kepada korban aksi demonstrasi di berbagai daerah.
- Memberikan apresiasi kepada Sri Sultan Hamengkubuwono X atas keteladanan hadir langsung mendengarkan aspirasi rakyat.
- Mendesak pemerintah dan DPR mendengar tuntutan rakyat serta mengevaluasi kebijakan yang merugikan.
- Mengajak masyarakat menyampaikan aspirasi dengan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan menghindari anarkisme.
- Menolak segala bentuk penggiringan isu SARA, hoaks, dan ujaran kebencian yang berpotensi memecah belah bangsa.
- Meminta TNI-Polri menjaga keamanan secara terukur, tidak represif, serta menindak tegas pelaku anarkis.
- Menginstruksikan kader Pemuda Lintas Iman untuk menjadi penyejuk dan menjaga kondusivitas di wilayah masing-masing.
- Menghimbau masyarakat agar bijaksana dalam menerima dan menyebarkan informasi di ruang digital.
- Berkomitmen menjaga masyarakat, menjaga keistimewaan Yogyakarta, dan menjaga NKRI.
Petrus Eko Nugroho, perwakilan Pemuda Katolik DIY, menegaskan bahwa pernyataan sikap ini lahir dari keprihatinan atas dinamika sosial-politik yang memanas. “Kami menyampaikan pernyataan untuk menjaga keamanan dan kenyamanan Jogja. Kami ingin mengesankan bahwa Jogja aman serta siap menjaga kondusivitas bersama masyarakat,” ujarnya.
Senada, Lilik Budi Hartanto, Sekretaris GP Ansor DIY, menyampaikan duka cita bagi para korban aksi demonstrasi di sejumlah daerah. Ia juga menekankan apresiasi setinggi-tingginya kepada Sri Sultan Hamengkubuwono X. “Beliau adalah teladan pemimpin yang bijaksana, turun langsung mendengarkan aspirasi rakyat,” katanya.

Para pemuda lintas iman juga menyoroti pentingnya peran generasi muda sebagai penyejuk di tengah gejolak sosial. Mereka menekankan agar masyarakat, terutama anak muda, tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang memecah belah bangsa.
Aksi damai yang berlangsung pukul 16.00–18.00 WIB ini berjalan tertib dan penuh semangat persatuan. Para pemuda lintas iman menutup deklarasi dengan komitmen bersama: “Jaga Masyarakat, Jaga Keistimewaan Yogyakarta, Jaga NKRI.”