Palangka Raya, pemudakatolik.or.id — Dibawah kepemimpinan Lintalia, Pemuda Katolik komcab Palangka Raya jalin sinergi dengan berbagai pihak khsusnya dengan Pemko Palangka Raya. Pelantikan dan perutusan pengurus baru Pemuda Katolik Komcab Palangka Raya periode 2025-2028 dilaksanakan di Aula Rumah Jabatan Walikota Palangka Raya (5/7/2025). Pelantikan ini sekaligus menjadi momentum strategis untuk memperkuat sinergi dengan Pemerintah Kota Palangka Raya dan berbagai pemangku kepentingan lainnya.
Pelantikan dilakukan langsung oleh Ketua Pemuda Katolik Komda Kalimantan Tengah, Dorothea S. Jasi, dan ditandai dengan perutusan rohani oleh Pastor Cornel Fallo, SVD.
Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting dan perwakilan lintas lembaga, antara lain:
Robertus Bondan Wicaksono – Wakil Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Katolik
Dr. Alman P. Pakpahan, S.H., M.H. – Staf Ahli Wali Kota Palangka Raya Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik
Bapak Subandi, S.Sos, M.A.P. – Ketua DPRD Kota Palangka Raya
Ibu Kristiana Meinalita Samosir – Kepala Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Kalimantan Tengah
AKBP Dr. G. Herundo Martho, S.E., M.Si. – Kasubditbintibsos Ditbinmas Polda Kalimantan Tengah
Perwakilan Polresta Palangka Raya
Akademisi dari Universitas Muhammadiyah Palangka Raya dan Universitas Palangka Raya
Dalam sambutannya, Dr. Alman P. Pakpahan menyampaikan apresiasi atas kontribusi Pemuda Katolik dalam memperkuat karakter generasi muda, mendorong toleransi, dan menjadi mitra strategis pemerintah.
“Kami melihat peran Pemuda Katolik sangat penting, terutama dalam memperkuat kohesi sosial dan menjawab isu-isu lokal. Salah satu fokus Pemerintah Kota saat ini adalah pengelolaan sampah. Kami harap Pemuda Katolik bisa turut ambil bagian dalam merawat dan menjaga keindahan Kota Palangka Raya,” ujarnya.
Senada dengan itu, Robertus Bondan Wicaksono menekankan bahwa pelantikan bukan sekadar seremoni, tetapi langkah awal dari pengabdian nyata.
“Pemuda Katolik harus mampu menunjukkan jati dirinya: 100% Katolik, 100% Indonesia. Inilah waktunya membuktikan lewat karya dan pelayanan yang konsisten,” tegasnya.
Prosesi pelantikan berlangsung dengan penuh antusiasme dan dihadiri pula oleh organisasi kepemudaan, Ormas Katolik dan seluruh Kader Pemuda Katolik. Pelantikan ini sekaligus menjadi panggilan moral bagi pengurus baru untuk membangun gerakan yang inklusif, adaptif, dan berdampak langsung bagi masyarakat.
Dalam sambutannya, Lintalia menyampaikan komitmen untuk memperkuat sinergi dengan pemerintah dan seluruh elemen masyarakat.
“Kami berkomitmen mengedepankan nilai-nilai keimanan, karya sosial, serta kolaborasi lintas sektor demi mewujudkan Palangka Raya yang Kolaboratif, Ekonomi maju, Religius, Enerjik, dan Nyaman (KEREN). Kami juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Pemerintah Kota Palangka Raya atas dukungan terhadap kegiatan kami. Semoga kolaborasi ini terus berlanjut untuk pembangunan kota yang lebih baik,” pungkasnya.
Dengan semangat 100% Katolik, 100% Indonesia, Pemuda Katolik Komcab Palangka Raya siap melangkah menjadi agen perubahan dan mitra strategis dalam membangun masyarakat yang toleran, berdaya, dan berintegritas.
Pontianak, pemudakatolik.or.id – Pengurus Pemuda Katolik Komda Kalimantan Barat (Kalbar) melaksanakan audiensi dengan Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalbar, Brigjen Pol Totok Lisdiarto, S.I.K., S.H., M.H., bertempat di Kantor BNNP Kalbar (7 Juli 2025). Pertemuan ini bertujuan untuk mempererat silaturahmi dan membahas potensi kerja sama dalam upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba di kalangan pemuda.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Pemuda Katolik Komda Kalbar, Hubertus Vincensius Wake, menyampaikan apresiasi atas kinerja BNNP Kalbar dalam memberantas peredaran narkoba di Kalimantan Barat. Ia juga mengungkapkan komitmen Pemuda Katolik untuk berperan aktif dalam program-program pencegahan Peredaran Gelap dan Penyalahgunaan Narkotika (P4GN), khususnya di lingkungan kaum muda.
“Kami menyadari bahwa Peredaran Gelap dan Penyalahgunaan Narkotika (P4GN) adalah ancaman yang dapat merusak masa depan generasi muda. Oleh karena itu, Pemuda Katolik siap bersinergi dengan BNNP Kalbar untuk mengedukasi dan membentengi kaum muda dari bahaya peredaran dan penyalahgunaan narkoba,” ujar Wake.
Brigjen Pol Totok Lisdiarto menyambut baik kedatangan pengurus Pemuda Katolik Komda Kalbar. Ia mengapresiasi semangat dan kepedulian organisasi kepemudaan tersebut dalam upaya pencegahan peredaran dan penyalahgunaan narkoba. Totok Lisdiarto menekankan pentingnya peran serta seluruh elemen masyarakat, termasuk organisasi kepemudaan, dalam menciptakan lingkungan yang bersih dari narkoba.
“Perang melawan narkoba adalah tanggung jawab kita bersama. Kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Pemuda Katolik, sangat kami harapkan untuk memperluas jangkauan sosialisasi dan pencegahan, apa lagi dengan jaringan Pemuda Katolik yangh ada saya harap dapat memperkuat kami dalam melakukan tugas-tugas untuk mencegah penyalahgunaan dan peredaran narkoba ini” tutur Brigjen Pol Totok Lisdiarto.
Dalam audiensi tersebut, dibahas beberapa potensi kerja sama, antara lain program sosialisasi bahaya narkoba Gereja, pelatihan kader anti-narkoba di kalangan Pemuda Katolik, serta kampanye bersama melalui media sosial. Kedua belah pihak berkomitmen untuk menindaklanjuti pertemuan ini dengan merumuskan program-program konkret yang dapat segera direalisasikan.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut Brigjend Pol (Purn) Drs. Sumirat Dwiyanto,. M.Si Kepala BNNP Kalbar 2023-2025. Audiensi ini diakhiri dengan sesi foto bersama dan penyerahan SK Kepengurusan Pemuda Katolik Komda Kalbar periode 2025-2028.
Kediri, pemudakatolik.or.id — Pemuda Katolik Komisariat Daerah (Komda) Jawa Timur sukses menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) 2025 di Wisma Betlehem, Poh Sarang, Kediri, pada 5–6 Juli 2025. Kegiatan ini menjadi forum penting untuk menyusun arah gerak organisasi hingga tahun 2028.
Rakerda dihadiri oleh seluruh perwakilan Komisariat Cabang (Komcab) se-Jawa Timur, serta tokoh-tokoh dari unsur gereja, pemerintah, dan akademisi. Selama dua hari, para peserta berdiskusi intensif mengenai strategi penguatan organisasi, kaderisasi, dan kontribusi sosial Pemuda Katolik di tengah masyarakat.
Ketua Pemuda Katolik Jawa Timur, Christoporus Surya, menegaskan bahwa Rakerda bukan sekadar agenda tahunan, melainkan ruang konsolidasi untuk menyusun langkah konkret dan terukur. Ia juga meluncurkan dua program strategis: sosialisasi kesadaran politik dan kerja sama beasiswa dengan Untag Surabaya.
RP. Aloysius Didik Setiyawan, CM, Romo Vikep Kediri, dalam sambutannya mengingatkan pentingnya peran umat Katolik meskipun sebagai minoritas. “Yang kecil ini bisa mewarnai yang besar. Seperti garam, sedikit tapi memberi rasa. Kita terpanggil untuk menjaga kerukunan dan merawat keberagaman,” ujarnya.
Ia juga berharap agar Rakerda menghasilkan program nyata yang dirasakan manfaatnya oleh Gereja dan bangsa.
Ketua Yayasan Perguruan Tinggi 17 Agustus 1945 Surabaya sekaligus Dewan Pembina Pemuda Katolik Jatim, J. Subekti, menekankan pentingnya kontribusi nyata organisasi. Ia mendorong agar Pemuda Katolik fokus pada tujuan kelima Indonesia Emas 2045: ketahanan sosial budaya dan ekologi.
“Kita sedang berada dalam krisis sosial dan darurat ekologi. Ini adalah panggilan bagi Pemuda Katolik untuk segera mengambil peran,” tegas Subekti.
Ketua Umum Pemuda Katolik, Stefanus Asat Gusma, turut memberikan arahan strategis. Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas organisasi dan lintas iman. “Yang kita bisa adalah berkolaborasi. Komunikasi kami di tingkat pusat sudah terbangun belasan tahun,” ujarnya.
Ia juga mendorong agar hasil Rakerda segera dilaporkan kepada pemerintah provinsi sebagai bentuk sinergi strategis. “Upaya kita menghadirkan wajah organisasi dan nilai-nilai Katolik di masyarakat adalah dengan berbuat nyata dan berkolaborasi soal program,” tambahnya.
Rakerda 2025 menghasilkan 13 rekomendasi strategis, terdiri dari 8 rekomendasi internal dan 5 rekomendasi eksternal. Rekomendasi ini menjadi arah kebijakan organisasi dalam tiga tahun ke depan.
Salah satu rekomendasi internal yaitu Komda Jatim diharap menjalin kerja sama dengan lembaga pendidikan untuk memberikan fasilitas pendidikan kepada kader Pemuda Katolik yang berprestasi dan rekomendasi lainnya menekankan pentingnya aktivasi media sosial di seluruh tingkatan kepengurusan untuk menunjang publikasi kegiatan organisasi.
Sementara itu, rekomendasi eksternal mendorong Komcab untuk menjalin sinergi dengan organisasi lintas iman dan instansi pemerintah dalam mensosialisasikan “Deklarasi Jakarta-Vatikan” dan membangun komunikasi strategis dengan organisasi lain guna mempersiapkan kader Pemuda Katolik yang akan terlibat dalam Pemilu 2029.
Dengan semangat sinergi, refleksi, dan aksi nyata, Rakerda 2025 menjadi titik awal gerakan kolektif Pemuda Katolik Jawa Timur menuju organisasi yang lebih solid, relevan, dan berdampak bagi Gereja dan bangsa.
Palangka Raya, pemudakatolik.or.id — Kepolisian Daerah Kalimantan Tengah (Polda Kalteng) bersama Pemuda Katolik Komisariat Cabang Palangka Raya menggelar pertemuan untuk memperkuat kemitraan strategis dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
Pertemuan yang berlangsung di Aula Rupattama Mapolda Kalteng ini (4 Juli 2025) menjadi wadah dialog terbuka antara Kapolda Kalteng, Irjen Pol Drs. Iwan Kurniawan, M.M., dengan Pemuda Katolik sebagai salah satu organisasi kepemudaan aktif di kota ini. Kapolda memberikan apresiasi atas peran Pemuda Katolik dalam berbagai kegiatan sosial yang berdampak positif bagi masyarakat.
“Kami membutuhkan dukungan dari seluruh elemen masyarakat, terutama organisasi kepemudaan, untuk menciptakan lingkungan yang aman dan damai,” ujar Kapolda.
Wakil Ketua Bidang Politik dan Keamanan Pemuda Katolik Komcab Palangka Raya, Valentino Tabang, menambahkan, “Kemitraan dengan Polri ini sangat penting untuk memperkuat peran pemuda dalam menjaga stabilitas sosial. Dengan sinergi yang baik, kita bisa lebih efektif dalam mencegah konflik dan menjaga kedamaian di tengah masyarakat.”
Sementara itu, Wakil Sekretaris Bidang Hukum dan HAM, Arnold Anugerah Maharatino, menegaskan, “Penting bagi kita semua untuk meningkatkan kesadaran hukum dan hak asasi manusia sebagai pondasi dalam menjaga ketertiban. Melalui kolaborasi ini, kami berharap bisa ikut mendukung edukasi hukum yang lebih luas di kalangan pemuda.”
Ketua Pemuda Katolik Komcab Palangka Raya, Lintalia, menyambut baik kesempatan ini dan menyatakan komitmen organisasinya untuk terus bersinergi dalam program-program pembinaan masyarakat dan edukasi hukum.
“Kami percaya keamanan dan ketertiban adalah tanggung jawab bersama. Pemuda Katolik siap bekerja sama dengan Polda untuk membangun masyarakat yang sadar hukum dan menghormati keberagaman,” kata Lintalia.
Dialog ini menunjukkan pendekatan Polri yang mengutamakan komunikasi dan partisipasi masyarakat dalam menjaga kamtibmas, bukan hanya tindakan represif. Kerja sama seperti ini diharapkan dapat terus berlanjut demi menciptakan ketertiban sosial yang berkelanjutan.
Kupang, pemudakatolik.or.id – Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena, didampingi Plt. Kaban Kesbangpol, Regina Manbait, menerima audiensi dari Pemuda Katolik Komisariat Daerah (Komda) NTT pada Jumat (4/7/2025) siang, di Ruang Kerja Gubernur NTT.
Pertemuan tersebut berlangsung dalam suasana penuh kekeluargaan, diisi dengan diskusi konstruktif, serta menjadi ajang silaturahmi antara Pemerintah Provinsi NTT dan organisasi kepemudaan yang aktif dalam penguatan nilai-nilai kebangsaan dan sosial kemasyarakatan tersebut.
Kedatangan jajaran Pemuda Katolik Komda NTT selain bersilaturahmi, namun sekaligus memohon arahan langsung dari Gubernur NTT selaku Ketua Dewan Pembina Pemuda Katolik Komda NTT. Mereka juga menyampaikan rencana pelaksanaan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) tingkat Provinsi yang akan dilaksanakan pada tanggal 21–24 Agustus 2025 mendatang, yang akan melibatkan seluruh perwakilan dari 22 kabupaten/kota se-NTT.
Dalam pertemuan ini, Yuven Tukung selaku Ketua Pemuda Katolik Komisaris Daerah NTT juga membuka ruang diskusi mengenai berbagai isu strategis dan aktual yang dihadapi masyarakat NTT saat ini, terutama yang bersinggungan langsung dengan tantangan generasi muda dalam aspek sosial, ekonomi, dan kebangsaan.
Menanggapi audiensi tersebut, Gubernur NTT menyampaikan apresiasi atas konsistensi dan inisiatif Pemuda Katolik Komda NTT dalam menjalin komunikasi dengan Pemerintah Daerah. Gubernur Melki menegaskan komitmen pemerintah untuk terus mendukung kiprah dan pertumbuhan organisasi kepemudaan, khususnya Pemuda Katolik, dalam membangun NTT yang sejahtera, berdaya saing, dan bermartabat.
“Saya akan selalu mendukung Pemuda Katolik. Tapi lebih dari itu, saya mendorong agar seluruh kader dapat lebih giat dan maju, terutama dalam sektor ekonomi produktif,” ujar Gubernur Melki dalam pertemuan tersebut.
Gubernur juga mengajak Pemuda Katolik untuk menjadi pelopor dalam menciptakan lapangan kerja dan mengembangkan kewirausahaan, sesuai dengan potensi masing-masing daerah. Salah satu contoh konkret yang disampaikan adalah pengembangan usaha kreatif seperti Café atau usaha kuliner dengan memberdayakan bahan pangan lokal oleh kader Pemuda Katolik di Kota Kupang dan wilayah lainnya.
“Ini adalah momentum baik untuk mendorong Pemuda Katolik fokus terhadap sektor ekonomi produktif, agar baik secara organisasi maupun tiap individu, kader-kader Pemuda Katolik bisa mempunyai kemandirian ekonomi,” tegas Gubernur Melki.
Lebih lanjut, Gubernur Melki Laka Lena berharap agar Pemuda Katolik Komda NTT senantiasa hadir secara nyata di tengah masyarakat, memberikan kontribusi melalui program-program yang kontekstual dan sesuai dengan kebutuhan daerah. Pendekatan konkret dalam menjawab persoalan-persoalan sosial dan ekonomi, menurutnya, menjadi kunci keberhasilan organisasi dalam memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan dan kebangsaan.
Audiensi ini ditutup dengan penyerahan SK Ketua Dewan Pembina Pemuda Katolik Komda NTT kepada Gubernur Melki Laka Lena, serta penegasan dari pihak Pemuda Katolik bahwa mereka siap untuk terus berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi NTT dan menjadikan arahan Gubernur sebagai acuan dalam pelaksanaan program kerja ke depan.
Palangka Raya, pemudakatolik.or.id – Dalam suasana penuh sukacita dan semangat kebersamaan, Pengurus Pemuda Katolik Komisariat Cabang atau Komcab Palangka Raya resmi dilantik pada Sabtu, 5 Juli 2025 di Rumah Jabatan Wali Kota Palangka Raya.
Acara yang berlangsung khidmat ini menjadi momentum penting bagi regenerasi kepemimpinan muda Katolik di Kota Palangka Raya di bawah kepemimpinan Lintalia sebagai Ketua yang baru.
Ketua Pemuda Katolik Komisariat Daerah atau Komda Provinsi Kalimantan Tengah, Dorothea S Jasi, hadir langsung dan menyampaikan pesan penuh harapan kepada para pengurus baru.
“Atas nama pribadi dan seluruh jajaran Komda Kalimantan Tengah, saya mengucapkan selamat kepada para pengurus yang baru dilantik. Kiranya amanah ini menjadi kesempatan untuk mengabdi dengan semangat cinta akan Gereja dan Tanah Air,” ujar Jasi dalam sambutannya.
Ia menegaskan bahwa pelantikan ini bukanlah akhir dari proses, melainkan awal dari perjalanan panjang yang penuh tantangan dan peluang. Jasi menekankan pentingnya keterlibatan aktif para kader Pemuda Katolik, tidak hanya dalam struktur organisasi, tetapi juga dalam kontribusi nyata bagi masyarakat. Menurutnya, Komcab Palangka Raya memiliki potensi besar sebagai mitra strategis dalam program-program kerakyatan dan pembinaan generasi muda Katolik.
“Kita dipanggil untuk menjadi terang dan garam bagi lingkungan sekitar,” tambahnya. Dalam arahannya, Jasi juga menggarisbawahi pentingnya membangun kolaborasi yang solid antara Komcab dan Komda. Ia menyatakan bahwa kekuatan organisasi ini terletak pada kebersamaan dan komunikasi yang harmonis
“Komda Kalimantan Tengah siap mendampingi, mengarahkan, dan mendukung Komcab Palangka Raya dalam setiap langkah program kerja ke depan,” tegasnya. Lebih lanjut, ia mengajak seluruh pengurus Komcab untuk menjalin komunikasi dua arah yang terbuka dan produktif.
“Bukan hanya dalam bentuk laporan formal, tetapi juga dialog, berbagi gagasan, dan merancang program yang sinergis. Mari kita hindari sekat-sekat administratif yang bisa menghambat semangat kebersamaan,” pesannya.
Menutup sambutannya, Jasi menyampaikan keyakinannya bahwa dengan semangat Pro Ecclesia et Patria, para pengurus Komcab Palangka Raya akan mampu melangkah dengan kokoh dan penuh dedikasi. “Mari kita wujudkan Pemuda Katolik yang militan, solutif, dan relevan di tengah zaman yang terus berubah,” pungkasnya.(*)
Palangka Raya, pemudakatolik.or.id — Pemuda Katolik Komisariat Cabang (Komcab) Palangka Raya menjalin silaturahmi dan dialog strategis bersama Dekan Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMPR), Ardi Akbar Tanjung, S.H., M.H., sebagai upaya membangun kolaborasi dalam merespons tantangan rendahnya literasi hukum dan hak asasi manusia (HAM) di kalangan generasi muda (2 Juli 2025).
Pertemuan yang berlangsung hangat di kampus UMPR ini dihadiri oleh jajaran pengurus Pemuda Katolik Komcab Palangka Raya dan pimpinan Fakultas Hukum UMPR. Diskusi ini menjadi ruang awal penyatuan visi dalam membentuk generasi muda yang sadar hukum, kritis, dan peduli terhadap isu-isu keadilan sosial.
Dekan Fakultas Hukum UMPR, Ardi Akbar Tanjung, S.H., M.H., menyambut baik inisiatif tersebut dan menyatakan kesiapan pihaknya untuk menjalin kerja sama melalui berbagai kegiatan edukatif.
“Kami memandang organisasi kepemudaan, termasuk Pemuda Katolik, sebagai mitra strategis. Fakultas Hukum UMPR siap menjadi narasumber dalam Dialog Kebangsaan pada 5 Juli 2025 di Rumah Jabatan Wali Kota, dan membuka ruang kolaborasi dalam program pendampingan hukum berbasis komunitas,” tegas Ardi.
Sementara itu, Ketua Pemuda Katolik Komcab Palangka Raya, Lintalia, menekankan pentingnya sinergi antara organisasi kepemudaan dan dunia akademik dalam membekali pemuda dengan pemahaman hukum dan nilai-nilai HAM yang kuat.
“Palangka Raya sebagai miniatur Indonesia yang kaya akan keberagaman menuntut pemahaman mendalam tentang hukum, HAM, dan toleransi. Kami ingin menjadi jembatan bagi pemuda lintas latar belakang untuk tumbuh menjadi pribadi yang adil, berintegritas, dan berpandangan hukum yang kuat,” ujar Lintalia.
Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk mempererat kolaborasi lintas sektor—antara pemerintah, akademisi, organisasi kepemudaan, dan elemen masyarakat—dalam mewujudkan Kota Palangka Raya yang cerdas, berdaya saing, dan berkeadilan sosial.
Kota Bandung, pemudakatolik.or.id – Pemuda Katolik Komisariat Daerah (Komda) Jawa Barat menyelenggarakan Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) tahun 2025 di Gedung Bumi Silih Asah, Kota Bandung. Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk menyatukan arah gerak organisasi, memperkuat struktur kepengurusan, dan merumuskan agenda strategis organisasi yang responsif terhadap tantangan zaman (5/7/2025).
Mengusung tema “Semangat Kolaborasi Pemuda Katolik Menuju Jawa Barat Istimewa”, Rapimda diawali dengan Misa Syukur, dilanjutkan dengan prosesi pembukaan Rapimda yang dibuka secara resmi oleh Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Pemuda Katolik, Lorensius Purba.
Dalam sesi sambutan, Ketua Pemuda Katolik Komda Jawa Barat, Edi Murdani Sutrisno Silaban, menyampaikan bahwa Rapimda ini bukan hanya ajang rutin, tetapi menjadi ruang refleksi, konsolidasi, dan afirmasi pelayanan kader Pemuda Katolik untuk semakin berdampak bagi Gereja dan bangsa.
“Kita ingin menjadikan Pemuda Katolik Jabar sebagai organisasi yang tangguh, bergerak, dan berdampak, yang bukan hanya eksis secara struktural tetapi juga relevan secara sosial,” tegas Edi Silaban.
Ia juga memaparkan capaian Komda Jabar satu tahun terakhir, di antaranya: pelaksanaan Mapenta di 13 Komisariat Cabang dengan total peserta lebih dari 240 orang, KKD, KKM Jawa Barat sebagai penguatan kaderisasi tingkat menengah, serta menjadi tuan rumah KKL tingkat nasional dan Rakernas Pemuda Katolik tahun 2025 yang dihadiri oleh 37 Komda dan 641 peserta dari seluruh Indonesia.
“Sebuah pencapaian kolektif yang membanggakan dan menjadi titik tolak kredibilitas Komda Jabar secara nasional yang merupakan buah dari kolaborasi kita. Ke depan, Pemuda Katolik Jabar diajak terus menjaga kemitraan dengan Bawaslu, KPU, dan Kementerian Sosial dalam bentuk MoU konkret sudah dilakukan dengan Pemuda Katolik. Mari satukan langkah mempersiapkan diri kita untuk melakukan regenerasi dalam Muskomda XVIII yang akan digelar di Kota Bekasi demi Komda Jawa Barat yang lebih baik kedepan” tandasnya.
Sementara itu, mewakili Walikota Bandung, Apep Insan Parid selaku Kepala Bidang Ketahanan Ekonomi, Sosial, Budaya, Agama & Ormas Kesbangpol Kota Bandung, menyampaikan harapan agar hasil Rapimda dapat mendorong program-program konkret yang berdampak nyata bagi masyarakat.
“Kami sangat mengapresiasi Pemuda katolik. Pemuda Katolik harus menjadi perekat kehidupan bangsa, menjaga NKRI, serta menempatkan kepentingan bangsa dan negara dibanding kepentingan individu dan kelompok. Semoga menjadi momentum penguatan kiprah organisasi dalam membina anggota, terutama dalam menyalurkan kreativitas intelektual anggota untuk kepentingan organisasi, masyarakat, bangsa, dan negara” ungkap Apep.
Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Pemuda Katolik, Lorensius Purba, turut hadir membuka acara dan memberikan apresiasi atas terselenggaranya Rapimda yang dinilai sangat baik secara substansi maupun partisipasi. Ia menyebut Komda Jawa Barat sebagai salah satu Komda terbaik secara nasional, tidak hanya dalam hal administrasi dan kaderisasi, tetapi juga dalam hal konsolidasi lintas sektor dan kontribusi pada kegiatan nasional seperti Rakernas 2025.
“Jawa Barat membuktikan bahwa Pemuda Katolik dapat hadir secara utuh: sebagai gerakan kader, sebagai mitra gereja, dan sebagai kekuatan sosial yang aktif dalam ruang publik,” ujarnya.
Lebih lanjut, Sekjen menekankan pentingnya konsolidasi organisasi sebagai fondasi utama regenerasi. Ia menyoroti bahwa regenerasi yang kuat tidak cukup hanya dengan seremonial, tetapi membutuhkan ekosistem kaderisasi yang berjenjang, berkelanjutan, dan kontekstual dengan tantangan zaman.
“Pemuda Katolik tidak boleh hanya jadi penonton dalam dinamika bangsa. Dibawah kepemimpinan Ketua Edi Silaban, Komda terus melahirkan kader yang tumbuh, dan mengambil peran penting, baik di gereja maupun di ruang publik,” tegas Lorensius.
Dalam sidang pleno Rapimda, ditetapkan sejumlah keputusan penting baik internal maupun eksternal, termasuk: Pelaksanaan Muskomda XVIII di Kota Bekasi pada 25–26 Oktober 2025, dan Penetapan Penyelenggara Program KTA dari seluruh Komcab se-Jawa Barat.
Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan dari 14 Komisariat Cabang, yaitu: Kota Bandung, Kota Cimahi, Kab. Bandung, Kab. Bandung Barat, Kota Cirebon, Kab. Kuningan, Kab. Bekasi, Kab. Bogor, Kota Bogor, Kota Depok, Kota Sukabumi, Kab. Cianjur, Kab. Sukabumi, dan Kota Bekasi. Turut hadir juga: Dewan Pembina Jabar, WKRI Provinsi Jawa Barat, Ketua KNPI Kota Bandung, PMKRI Bandung, perwakilan GAMKI, serta organisasi kepemudaan lintas iman yang menyatakan dukungan terhadap peran strategis Pemuda Katolik di tengah masyarakat.
Kediri, pemudakatolik.or.id — Dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Katolik di Jawa Timur, Pemuda Katolik Komisariat Daerah (Komda) Jawa Timur bekerja sama dengan Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya meluncurkan program beasiswa pendidikan penuh bagi 10 mahasiswa Katolik berprestasi.
Peluncuran program ini dilakukan dalam rangkaian Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Pemuda Katolik Jatim yang digelar di Wisma Betlehem, Poh Sarang, Kediri, pada 5–6 Juli 2025. Program beasiswa ini akan berjalan selama tiga tahun, dari 2025 hingga 2028.
Setiap tahunnya, 10 mahasiswa terpilih dari berbagai daerah di Jawa Timur akan mendapatkan beasiswa penuh untuk menempuh pendidikan di Untag Surabaya. Program ini menjadi bentuk nyata komitmen Pemuda Katolik dalam menjawab tantangan pendidikan umat Katolik yang kurang mampu secara ekonomi.
Abraham Ferry Rosando, Kepala Biro Rektorat Untag Surabaya, menyampaikan bahwa pendidikan adalah fondasi utama dalam membangun bangsa yang berdaya saing.
“Pendidikan adalah pilar utama dalam membangun SDM yang unggul dan berdaya saing. Keluarga Katolik memiliki peran penting dalam menanamkan nilai-nilai luhur dan semangat belajar. Namun, keterbatasan ekonomi sering menjadi penghalang. Program ini hadir sebagai solusi,” ujar Ferry.
Program ini memiliki tiga tujuan utama: meningkatkan kualitas pendidikan dan SDM Katolik, memberikan bantuan dana pendidikan bagi anak-anak Katolik berprestasi dari keluarga kurang mampu, serta membentuk generasi muda Katolik yang unggul dan berintegritas.
Seleksi Ketat dan Pendampingan Berkelanjutan
Beasiswa ini terbuka bagi calon mahasiswa Katolik yang memiliki prestasi akademik dan non-akademik, serta menunjukkan komitmen dan potensi kepemimpinan. Seleksi dilakukan secara ketat dan transparan.
Dokumen yang harus disiapkan oleh calon penerima antara lain:
Formulir pendaftaran lengkap
Fotokopi KTP atau kartu pelajar
Transkrip nilai atau rapor yang dilegalisir
Surat keterangan dari Keluarahan/Desa
Bukti prestasi akademik atau non-akademik
Surat rekomendasi dari Komcab atau paroki
Surat pernyataan tidak sedang menerima beasiswa lain
Esai pribadi tentang motivasi dan kontribusi.
Proses seleksi dibagi menjadi empat tahap: pendaftaran awal, seleksi administrasi, wawancara dengan calon dan orang tua, serta pengumuman penerima. Penetapan akhir dilakukan oleh Komda Pemuda Katolik Jatim bersama pihak Untag Surabaya.
Setelah dinyatakan lolos, penerima beasiswa akan menjalani monitoring berkala. Mereka diwajibkan menyampaikan laporan akademik dan kegiatan non-akademik secara rutin. Selain itu, penerima beasiswa akan mengikuti pembinaan karakter, pelatihan kepemimpinan, dan kegiatan pengabdian masyarakat. Ini bertujuan membentuk pribadi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga matang secara sosial dan spiritual.
Ketua Pemuda Katolik Jatim, Christoporus Surya, menegaskan bahwa program beasiswa ini merupakan bagian dari dua program strategis yang diluncurkan dalam Rakerda. “Pertama, sosialisasi kesadaran politik. Di kalangan orang muda, kata ‘politik’ seolah menjadi hal yang kurang diminati. Padahal, kita hidup dalam sistem. Maka, kita harus memahami dan berperan serta dalam membangun sistem yang berpihak kepada kita,” ujar Surya.
“Kedua, kerja sama beasiswa dengan UNTAG Surabaya. Terima kasih kepada Pak Ketua YPTA Surabaya Bapak Bekti dan Bapak Rektor Untag Surabaya Prof Mulyanto Nugroho yang telah percaya kepada organisasi kami. Ini akan kami sosialisasikan ke tingkat cabang agar menjadi pemicu bagi OMK untuk berpikir kritis,” tambahnya.
Kolaborasi Lintas Sektor dan Pesan Kebangsaan
Peluncuran program ini disaksikan oleh berbagai tokoh penting, termasuk Aries Papudi, S.Ag., M.Pd., Bimas Katolik Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur, dan Sumarlan, Kabag Kesra Kabupaten Kediri, mewakili Bupati Hanindhito Himawan Pramana, S.H.
Turut hadir pula RP. Aloysius Didik Setiyawan, CM, Romo Vikep Kediri, yang memberikan doa dan restu atas peluncuran program ini. Ia berharap program ini menjadi berkat bagi banyak keluarga Katolik.
Ketua Umum Pemuda Katolik, Stefanus Asat Gusma, turut memberikan arahan dalam pembukaan Rakerda. Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas organisasi dan lintas iman dalam membangun kekuatan bersama.
“Kita tidak akan mungkin bersaing dengan teman-teman Ansor dari sisi jumlah. Yang kita bisa adalah berkolaborasi. Persahabatan kami di level pusat itu sudah seperti saudara. Komunikasi kami sudah terbangun belasan tahun,” ujar Gusma.
“Akses ke gubernur, misalnya, bisa dilakukan bersama. Karena upaya kita menghadirkan wajah organisasi dan nilai-nilai Katolik di masyarakat adalah dengan berbuat nyata dan berkolaborasi soal program,” tambahnya.
Ketua Yayasan Perguruan 17 Agustus 1945 Surabaya sekaligus Dewan Pembina Pemuda Katolik Jatim, J. Subekti, menyampaikan pesan mendalam tentang arah gerakan Pemuda Katolik ke depan.
“Semoga setelah rapat kerja ini, kita tidak hanya menghasilkan kertas, tetapi juga output dan outcome yang nyata. Kita memang terpanggil untuk melibatkan Pemuda Katolik dan seluruh potensi pemuda untuk bersinergi, karena Ibu Pertiwi sedang menunggu kehadiran Anda sekalian,” ujar Subekti.
“Saya menyarankan agar kita fokus pada satu tujuan Indonesia Emas 2045, yaitu memantapkan ketahanan sosial budaya dan ekologi. Kita sedang berada dalam krisis sosial dan darurat ekologi. Ini adalah panggilan bagi Pemuda Katolik untuk segera mengambil peran,” tambahnya.
“Dalam Kitab Kejadian, Tuhan menempatkan manusia di Taman Eden untuk mengelolanya dan memeliharanya. Ini adalah landasan spiritualitas Katolik. Kita juga didorong oleh Nota Pastoral KWI 2013 dan Ensiklik Laudato Si’ dari Paus Fransiskus. Semua ini menegaskan bahwa kita terpanggil untuk merawat ciptaan,” tegasnya.
“Kita tidak usah jauh-jauh ke Papua, meskipun di sana terjadi perampasan tanah dan darurat ekologi. Di Jawa Timur pun banyak masalah. Saya berharap usulan ini bisa menjadi agenda yang dibicarakan dan disumbangkan kepada pemerintah,” tutupnya.
Komda Pemuda Katolik Jatim akan melakukan sosialisasi program ini ke seluruh Komisariat Cabang (Komcab) dan paroki-paroki di Jawa Timur. Pendaftaran tahap pertama dijadwalkan dibuka pada Agustus 2025.
Penerima beasiswa akan menempuh pendidikan di berbagai fakultas di Untag Surabaya, sesuai dengan minat dan potensi masing-masing. Mereka juga akan mendapatkan pendampingan akademik dan spiritual.
Ketapang, pemudakatolik.or.id – Menanggapi pernyataan resmi dari Staf Khusus Menteri HAM, Thomas Harming Suwarta (3/7/2025) yang menyampaikan bahwa Kementerian Hak Asasi Manusia (KemenHAM) menyatakan siap menjadi penjamin bagi tujuh tersangka dalam kasus perusakan rumah singgah di Desa Tangkil, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi – Jawa Barat, Pemuda Katolik Komisariat Cabang Ketapang mengecam rencana KemenHAM tersebut.
Hal itu disampaikan oleh Feri Hyang Daika, Sekretaris Pemuda Katolik Ketapang melalui sambungan telepon kepada awak media.
Feri mengatakan bahwa Lembaga Pemerintah tidak seharusnya terlibat dalam bentuk apapun dalam melindungi kriminal atau pelaku tindak pidana.
Lebih lanjut Feri juga mengatakan bahwa rencana KemenHAM yang siap untuk pasang badan sebagai penjamin bagi para tersangka agar dilakukan penangguhan penahanan oleh pihak kepolisian merupakan suatu bentuk pernyataan yang melukai rasa keadilan ditengah masyarakat.
“Ada fakta hukum yang jelas dan dapat kita saksikan bersama melalui penggalan video yang telah beredar luas tentang bagaimana peristiwa perusakan dan teriakan-teriakan yang bernada intimidasi serta kebencian itu dilakukan oleh sekelompok orang terjadi disana. Kok bisa-bisanya Lembaga Pemerintah memberikan perlindungan bagi kriminal dengan bertindak sebagai penjamin penangguhan penahanan? Rasanya sulit diterima akal sehat.” pungkasnya.
“Kita harusnya malu dan sudah berhenti bersikap permisif terhadap segala bentuk kejahatan atau kekerasan yang mengancam kebebasan setiap orang untuk mengeskpresikan kehidupan rohaninya dengan dalih salah paham dan sejenisnya. Dan yang lebih penting, peristiwa ini jangan hanya dilihat sekedar perbuatan pidana pengrusakan saja, tetapi kita juga mesti melihat lebih dalam tentang motifnya dan bagaimana rasa kebencian itu telah menjadi akar dari perilaku yang kontraproduktif dalam kehidupan bermasyarakat antar sesama anak bangsa” timpalnya.
Sebagaimana diketahui, Polres Sukabumi sebelumnya telah menetapkan 7 orang sebagai tersangka dalam kasus perusakan sebuah rumah yang digunakan untuk kegiatan retret oleh pelajar Kristiani di Kampung Tangkil, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Pemuda Katolik Ketapang meminta agar KemenHAM membatalkan rencananya untuk tampil sebagai penjamin bagi pelaku tindak pidana dalam perkara tersebut dan sekaligus mengapresiasi langkah tepat Polres Sukabumi dalam upaya menegakkan hukum.