Rabu, November 19, 2025
Beranda blog Halaman 2

Pemuda Katolik dan KPU DKI Perkuat Sinergi Edukasi Pemilih Muda di Jakarta

0

Jakarta, pemudakatolik.or.id – Pemuda Katolik Komisariat Daerah (Komda) DKI Jakarta mengadakan audiensi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi DKI Jakarta pada Senin, 10 November 2025, bertempat di kantor KPU DKI. Pertemuan ini menjadi ruang strategis untuk mendorong kolaborasi jangka panjang dalam bidang kepemiluan, literasi politik, dan penguatan partisipasi pemilih muda di Jakarta.

Wakil Ketua Bidang Politik dan Kepemiluan Komda DKI, Pangihutan, menyoroti tantangan serius berupa menurunnya tingkat partisipasi pemilih di DKI Jakarta. Menurutnya, turunnya angka partisipasi dari 70% pada Pilkada 2017 menjadi 58% pada Pilkada 2024 harus diatasi melalui pendekatan edukasi yang lebih intensif kepada pemilih pemula.

“Calon pemilih pemula, yang hari ini duduk di SMP dan SMA, perlu dilakukan pendekatan yang lebih kreatif dan sesuai dunia mereka. “Jika kita ingin partisipasi pemilih naik, pendidikan politik harus hadir sejak dini dan dilakukan secara intens,” tegasnya.

Ia menambahkan bahwa Pemuda Katolik siap terlibat aktif dalam program-program KPU dalam memperkuat literasi demokrasi.

“Sebagai bagian dari ekosistem demokrasi di Jakarta, kami siap berkolaborasi dengan KPU DKI untuk membangun generasi pemilih yang sadar, peduli, dan bertanggung jawab,” ujarnya.

Dalam dialog tersebut, Ketua KPU DKI Jakarta, Wahyu Dinata, menegaskan pentingnya memperluas keterlibatan organisasi kepemudaan dalam membangun kualitas demokrasi di ibu kota. Ia menyampaikan bahwa KPU DKI melihat Pemuda Katolik sebagai mitra potensial yang dapat menjangkau pemilih muda secara lebih efektif.

“Kami membutuhkan lebih banyak organisasi yang bisa menjadi jembatan antara KPU dan anak muda. Pemuda Katolik punya energi, kapasitas, dan jaringan untuk itu, karena ke depan tantangan kita adalah bagaimana meningkatkan partisipasi pemilih muda,” ujar Wahyu.

KPU DKI juga memastikan bahwa Pemuda Katolik Komda DKI akan terhubung melalui saluran komunikasi khusus bersama OKP lain, diberi kesempatan tampil sebagai narasumber di Podcast KPU, serta berpeluang dilibatkan pada penutupan Road Show Nasional “Meet The Politician” yang akan digelar di Jakarta pada Desember mendatang.

KPU turut menyampaikan bahwa proses penyusunan MoU antara KPU DKI dan Pemuda Katolik DKI tengah diupayakan sebagai langkah memperkuat sinergi jangka panjang.

“Saat ini kami sedang mengupayakan MoU antara KPU dengan organisasi kepemudaan, seperti Pemuda Katolik sehingga ke depan sinergi pendidikan Pemilu bisa berjalan dengan lebih baik.” tutup Wahyu.

Audiensi ini menandai langkah awal menuju kerja sama yang lebih terstruktur antara Pemuda Katolik Komda DKI Jakarta dan KPU Provinsi DKI Jakarta. Harapannya, sinergi ini dapat memperkuat literasi politik di Jakarta serta membantu meningkatkan partisipasi pemilih muda pada pemilu dan pilkada mendatang.

Hadir dalam audiensi ini Ketua KPU DKI Jakarta Wahyu Dinata, Anggota KPU DKI Astri Megatari, serta jajaran KPU DKI lainnya. Dari Pemuda Katolik hadir Pangihutan (Wakil Ketua Bidang Politik dan Kepemiluan Komda DKI Jakarta), Felismino Martins (Ketua Komcab Jakarta Pusat), dan Alexandro Kevin Junior (Ketua Komcab Jakarta Timur).

Pemuda Katolik Lamandau Dilantik: Bergerak Bersama Membangun Daerah

0

Lamandau, pemudakatolik.or.id – Pemuda Katolik Komisariat Cabang Kabupaten Lamandau resmi dilantik pada hari Selasa, 11 November 2025 di Nanga Bulik. Pelantikan dilakukan langsung oleh Ketua Komisariat Daerah Pemuda Katolik Kalimantan Tengah, Dorothea S. Jasi, dengan semangat membangun kolaborasi lintas sektor untuk kemajuan daerah.

Dalam arahannya, Dorothea S. Jasi menegaskan bahwa Pemuda Katolik harus menjadi bagian dari solusi, bukan sekadar penonton perubahan.

“Pemuda Katolik di Lamandau harus hadir dengan gagasan dan aksi nyata. Saatnya kita bersinergi dengan pemerintah daerah dan organisasi kepemudaan lintas agama untuk membangun masa depan yang lebih inklusif dan berdaya,” ujarnya.

Pelantikan ini juga menjadi momentum penting untuk memperkuat peran anak muda Katolik dalam pembangunan sosial dan kemasyarakatan di Kalimantan Tengah.

Rendi, Ketua Pemuda Katolik Komisariat Cabang Kabupaten Lamandau yang juga Anggota DPRD Kabupaten Lamandau, menyampaikan komitmennya untuk memperluas jangkauan dan kontribusi organisasi di bumi Bahasa Bakuba.

“Kami siap memperkuat jaringan Pemuda Katolik hingga ke tiga paroki dan seluruh gereja Katolik di Lamandau. Harapan kami, organisasi ini menjadi rumah bersama bagi generasi muda yang ingin berbuat nyata bagi daerah,” ucapnya.

Dengan semangat “Bergerak Bersama, Melayani dengan Hati”, Pemuda Katolik Lamandau meneguhkan diri untuk menjadi mitra strategis dalam pembangunan daerah, menjaga nilai-nilai persaudaraan, dan menghadirkan energi muda yang positif bagi masyarakat Lamandau.

Agatha Retnosari: Gereja Sakramen Mahakudus Surabaya Simbol Persatuan Bangsa

0

Surabaya, pemudakatolik.or.id -Perayaan 25 Tahun Dedikasi Gereja Sakramen Mahakudus, Keuskupan Surabaya pada Senin (10/11/2025) malam menjadi ruang refleksi yang hangat dan penuh makna.

Di tengah suasana syukur, hadir pula tokoh-tokoh lintas iman yang menyuarakan semangat kebangsaan dan toleransi.

Salah satu yang hadir adalah Sinta Nuriyah Wahid, istri Presiden ke-4 RI, Gus Dur. Sosoknya menjadi simbol kuat tentang keberagaman yang dirawat dengan kasih dan keberanian. Kehadiran Bu Sinta disambut hangat oleh umat Katolik.

Selain Bu Sinta, sejumlah tokoh Katolik juga hadir. Agatha Retnosari, mantan anggota DPRD Jawa Timur dan aktivis perempuan juga hadir dalam acara tersebut.

Ia menyebut kehadiran Bu Sinta sebagai penyemangat bagi umat Katolik untuk terus berkontribusi dalam kehidupan berbangsa.

“Meskipun kita berbeda dari suku maupun agama dan keyakinan, tapi kita adalah satu. Satu saudara, satu Indonesia, satu nusa, satu bangsa,” ujar Agatha.

Ia menegaskan bahwa umat Katolik adalah bagian penting dari elemen bangsa. “Kita bisa bersama-sama menjaga persatuan dan kesatuan bangsa kita,” tambahnya.

Agatha juga mengajak umat Katolik untuk tidak ragu menyuarakan nilai-nilai kebangsaan dan toleransi dalam kehidupan sehari-hari. Gereja Sakramen Mahakudus adalah simbol nyata dari semangat itu.

Dewan Pembina Pemuda Katolik Jawa Timur juga menyampaikan perayaan ini bukan sekadar mengenang sejarah, tapi juga menegaskan komitmen untuk terus menjadi bagian dari perjalanan bangsa.

“Kita harus terus menjaga semangat kebangsaan ini agar tidak luntur,” katanya.

Untuk diketahui, Gus Dur meresmikan gereja Sakramen Mahakudus pada 10 November 2000.

Gereja ini bersebelahan dengan ikon Kota Surabyaa, Masjid Nasional Al Akbar.

Pastor Kepala Paroki Sakramen Mahakudus, RD Yohanes Agus Sulistyo, menyebut keberadaan dua rumah ibadah besar di satu kawasan sebagai keniscayaan.

“Ini adalah sebuah keniscayaan untuk selalu merawat persaudaraan, membangun jembatan, perjumpaan, dan dialog kehidupan,” ujarnya.

Gereja Sakramen Mahakudus sendiri merupakan inisiatif Dewan Paroki Gembala yang Baik (GYB) sejak 1986, yang ingin membangun gereja di kawasan Pagesangan.

Ide tersebut diajukan oleh Uskup Surabaya saat itu, Monsinyur AJG Dibjokarjono, bersama RP Johannes Maria Heijne SVD kepada Pemkot Surabaya.

Peresmian gereja dilakukan bersamaan dengan Masjid Al Akbar, menjadikan kawasan tersebut sebagai simbol toleransi yang hidup.

Pemuda Katolik Komda Riau Siap Gelar Seminar Pemberdayaan Perempuan dan MAPENTA Raya

0
Pemuda Katolik Komda Riau melakukan audiensi dengan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Riau dalam rangka pelaksanaan Seminar Pemberdayaan Perempuan dan Anak serta MAPENTA Raya pada Sabtu, (15/11/2025) mendatang.

Pemudakatolik.or.id – Pemuda Katolik Komisariat Daerah (Komda) Riau tengah bersiap menggelar Seminar Pemberdayaan Perempuan dan Anak yang akan dirangkai dengan Masa Penerimaan Anggota (MAPENTA) Raya, pada Sabtu, (15/11/2025) mendatang.

Direncanakan, kegiatan ini akan digelar di Cititel Hotel Pekanbaru. Beragam persiapan terus dimatangkan agar kegiatan ini berjalan sukses.

Tim pelaksana bahkan telah melakukan sejumlah audiensi dengan berbagai pihak strategis, termasuk unsur pemerintah dan lembaga sosial di Riau.

Ketua Tim Pelaksana, Johannes Gultom, mengungkapkan bahwa antusiasme peserta terhadap kegiatan ini cukup tinggi. 

Ia memperkirakan sekitar seratus peserta akan hadir mengikuti seminar dan rangkaian kegiatan lainnya.

“Untuk peserta MAPENTA Raya Komda Riau, sejauh ini yang sudah mendaftar mencapai lebih dari 30 orang dan masih terus bertambah,” ujar Johannes dalam keterangan persnya, Selasa (11/11/2025).

Menurutnya, kegiatan ini bukan sekadar seremoni penerimaan anggota baru, tetapi juga momentum untuk memperkuat peran Pemuda Katolik dalam isu-isu sosial yang relevan, khususnya pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

“Pemuda Katolik ingin hadir dan berkontribusi nyata terhadap isu-isu sosial di daerah, terutama dalam memperjuangkan hak-hak perempuan dan anak. Karena itulah tema seminar tahun ini kami arahkan ke isu tersebut,” tambahnya.

Pemuda Katolik Komda Riau melakukan audiensi dengan Ketua Dharma Wanita Provinsi Riau dalam rangka pelaksanaan Seminar Pemberdayaan Perempuan dan Anak serta MAPENTA Raya pada Sabtu, (15/11/2025) mendatang.

Sebagai bagian dari persiapan, panitia telah melakukan audiensi dengan Direktur RS Santa Maria, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Riau, serta Ketua Dharma Wanita Riau.

Pertemuan tersebut diharapkan dapat memperkuat sinergi dan membuka peluang kerja sama lintas lembaga dalam kegiatan sosial ke depan.

Kegiatan Seminar Pemberdayaan Perempuan dan MAPENTA Raya ini nantinya akan diisi dengan berbagai sesi inspiratif, termasuk diskusi panel.

Sementara Ketua Pemuda Katolik Komda Riau, Agustinus Dian berharap kegiatan ini dapat menjadi wadah pembentukan karakter dan kepemimpinan sosial bagi anggota muda Pemuda Katolik sekaligus mempererat semangat kebersamaan antar-komcab di Riau.

Kegiatan MAPENTA Raya ini, lajut Dian, memiliki makna khusus bagi Pemuda Katolik di Riau. 

Pasalnya, agenda ini merupakan yang pertama kali digelar di seluruh Indonesia atas inisiatif Pengurus Pusat Pemuda Katolik.

Dimana, bulan Oktober hingga November 2025 ini ditetapkan sebagai bulan kaderisasi nasional, seluruh Komisariat Daerah (Komda) dan Komisariat Cabang (Komcab) diimbau untuk melaksanakan penerimaan anggota baru.

“MAPENTA Raya ini menjadi momentum konsolidasi nasional bagi seluruh kader Pemuda Katolik. Kami di Riau tentu menyambut dengan semangat karena ini bukan sekadar kegiatan rutin, melainkan bagian dari gerakan besar membangun solidaritas kader di seluruh Indonesia,” ungkap Dian.

Ia menambahkan, melalui kegiatan ini diharapkan lahir kader-kader muda yang tidak hanya aktif di lingkungan gereja, tetapi juga mampu mengambil peran dalam kehidupan sosial kemasyarakatan.

Semangat “Isen Mulang” Menggema di Jakarta: Pemuda Katolik Gelar Seminar Nasional Peringati 27 Tahun Gelar Pahlawan Nasional Tjilik Riwut

0

Jakarta, pemudakatolik.or.id — Semangat “Isen Mulang” atau pantang mundur yang menjadi semboyan masyarakat Kalimantan Tengah kembali menggema di ibu kota. Pengurus Pusat Pemuda Katolik menggelar Seminar Nasional bertajuk “Isen Mulang untuk Indonesia” di Hotel Sotis Pejompongan, Jakarta, Sabtu (8/11).

Kegiatan ini digelar dalam rangka memperingati 27 tahun penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada Anakletus Tjilik Riwut, sekaligus menjadi ajang refleksi atas nilai-nilai perjuangan dan keteladanan Sang Pahlawan Nasional asal Kalimantan Tengah itu.

Ketua Panitia, Egi, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan sekadar peringatan sejarah, melainkan momentum untuk menimba inspirasi dari sosok pemimpin yang hidupnya menyatu dengan tanah, iman, dan bangsanya.

“Acara ini diadakan untuk mengenang 27 tahun pemberian gelar pahlawan kepada Anakletus Tjilik Riwut. Kegiatan ini bukan sekadar peringatan sejarah, tetapi untuk menimba kembali inspirasi dan warisan nilai dari seorang pemimpin yang hidupnya menyatu dengan tanah, iman, dan bangsanya,” ujar Egi.

Turut hadir Anastasia Ratna Hawun Mierarti, putri kedua Tjilik Riwut, yang didampingi Anakletus T. T. Riwut, putra kelima sang pahlawan. Dalam sambutannya, Anastasia menyampaikan rasa terima kasih keluarga besar kepada Pemuda Katolik atas penyelenggaraan seminar ini.

“Kami atas nama keluarga besar Pahlawan Nasional Tjilik Riwut mengucapkan banyak terima kasih kepada Pengurus Pusat Pemuda Katolik. Kami merasakan betapa besar cinta Bapak Tjilik Riwut terhadap bangsa Indonesia. Walaupun sering dipuja oleh sukunya, Bapak tidak mabuk kekuasaan di daerah. Bapak tetap mengutamakan persatuan dan kecintaannya kepada tanah air,” ungkapnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kalimantan Tengah Leonard S. Ampung menegaskan bahwa nilai perjuangan Tjilik Riwut masih sangat relevan dengan kondisi bangsa saat ini.

“Bapak Tjilik Riwut adalah sosok pemimpin yang berani, bijak, dan penuh kecintaan terhadap tanah air. Nilai perjuangan beliau yang selalu dilontarkan adalah Isen Mulang, yang artinya pantang mundur, dan ini menjadi warisan moral yang harus terus kita jaga,” ujarnya.

Hera Nugrahayu, Staf Khusus Kepala Kantor Staf Presiden RI, turut menyoroti warisan nilai yang ditinggalkan oleh Tjilik Riwut.

“Kami selalu ingat nilai yang beliau wariskan, yakni intelektualitas, integritas, dan spiritualitas. Melalui kiprahnya, beliau membuktikan bahwa nasionalisme tidak hanya hadir di pusat kekuasaan, tetapi juga di hati rakyat yang berjuang di daerah,” kata Hera.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Katolik Freddy Simamora menyampaikan harapannya agar kegiatan ini menjadi pemantik semangat kaum muda lintas organisasi untuk kembali menengok akar perjuangan bangsa.

“Harapan saya, kegiatan ini jadi stimulus bagi teman-teman OKP lain, ayo kita mulai bicara soal sejarah, jangan selalu bicara masa depan. Kita harus kembali ke asal, berefleksi dengan tantangan zaman,” tambahnya.

Pada sesi paparan materi, Presiden Majelis Adat Dayak Nasional Marthin Bila menjelaskan bahwa makna Isen Mulang merefleksikan keberanian dan ketulusan dalam memimpin.

“Isen Mulang mencerminkan keberanian, kejujuran, dan sikap tanpa pamrih. Dalam konteks kepemimpinan, ini berarti tidak menyerah terhadap kesulitan dan tantangan hidup,” paparnya.

Sementara itu, Wakil Pemimpin Redaksi Majalah Hidup Hasiholan Siagian menyoroti kesetiaan Tjilik Riwut terhadap bangsa dan imannya.

“Kesetiaan dan pengorbanannya untuk NKRI adalah harga mati. Tjilik Riwut adalah sosok yang taat terhadap ajaran Katolik dan sangat mencintai alam Kalimantan,” ujarnya.

Dari perspektif Gereja Katolik, Romo Hans Jeharut, Sekretaris Eksekutif Komisi Kerawam KWI, menegaskan bahwa Tjilik Riwut adalah teladan dalam memadukan identitas budaya, iman, dan nasionalisme.

“Sebagai putra Dayak, dia Dayak seratus persen; sebagai orang Katolik, dia Katolik seratus persen; dan sebagai orang Indonesia, dia Indonesia seratus persen,” tegas Romo Hans.

Menutup rangkaian sesi, Anggota DPR RI Andina Theresia Narang menyerukan agar generasi muda meneladani sosok Tjilik Riwut.

“Kita sebagai generasi muda harus bisa mempelajari dan meneladani sosok Tjilik Riwut dalam membangun bangsa dengan semangat Isen Mulang,” pesannya.

Melalui seminar nasional ini, Pemuda Katolik berkomitmen untuk terus menghidupkan semangat Isen Mulang sebagai inspirasi perjuangan generasi muda Indonesia dalam merawat persatuan, kebhinekaan, dan semangat pantang menyerah demi kemajuan bangsa.

Pemuda Katolik Kalimantan Tengah Audiensi dengan Bupati Lamandau di Hari Pahlawan: Teladani Semangat Juang Tjilik Riwut

0

Lamandau, pemudakatolik.or.id —
Dalam semangat memperingati Hari Pahlawan Nasional, Ketua Komisariat Daerah (Komda) Pemuda Katolik Kalimantan Tengah melakukan audiensi dengan Bupati Kabupaten Lamandau, Rizky Aditya Putra, di ruang kerja Bupati Lamandau. Pertemuan ini menjadi momentum refleksi atas semangat juang para pahlawan bangsa, khususnya Tjilik Riwut, Pahlawan Nasional asal Kalimantan Tengah yang juga dikenal sebagai seorang Katolik yang teguh dan pejuang sejati bagi tanah Borneo (10 November 2025).

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Rizky Aditya Putra menekankan pentingnya meneladani nilai perjuangan dan pengabdian para pahlawan, yang relevan bagi generasi muda masa kini. Menurutnya, semangat juang Tjilik Riwut tidak hanya sebatas perjuangan fisik, tetapi juga perjuangan menjaga persatuan dalam kebhinekaan, sebagaimana semangat Bhinneka Tunggal Ika yang harus terus dihidupkan oleh para pemuda.

“Pemuda hari ini harus mampu menyalakan kembali semangat juang para pahlawan, bukan dengan senjata, tapi dengan karya, integritas, dan kebersamaan membangun daerah,” ujar Bupati Rizky Aditya Putra.

Menanggapi hal tersebut, Jasi Ketua Komda Pemuda Katolik Kalimantan Tengah menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas waktu dan perhatian yang diberikan oleh Bupati Lamandau. Ia menegaskan bahwa Pemuda Katolik berkomitmen untuk terus berkontribusi bagi pembangunan daerah, terutama dalam bidang pembinaan karakter dan penguatan nilai-nilai kebangsaan di kalangan generasi muda.

“Kami mengapresiasi dukungan Bupati Lamandau terhadap Pemuda Katolik. Semangat beliau dalam menjaga nilai sejarah dan mendorong kolaborasi lintas generasi adalah inspirasi bagi kami semua,” ungkap Ketua Komda Pemuda Katolik Kalteng.

Sementara itu, Rendi, Ketua Pemuda Katolik Komisariat Cabang (Komcab) Kabupaten Lamandau, turut menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan Pemerintah Daerah terhadap kegiatan Pemuda Katolik, khususnya dalam proses pelantikan pengurus Komcab Lamandau yang akan dilaksanakan.

Pertemuan ini menegaskan komitmen bersama antara Pemerintah Daerah dan Pemuda Katolik untuk menumbuhkan generasi muda yang memiliki jiwa nasionalisme, semangat pelayanan, dan kepedulian sosial—sebuah warisan nilai perjuangan yang tetap relevan di era modern.

Pemuda Katolik Kota Ambon Lantik 120 Anggota Baru dalam Mapenta

0

Ambon, pemudakatolik.or.id – Bertempat di Aula Seminari Tinggi Poka – Rumah Tiga, pada Sabtu 8 November 2025, Pemuda Katolik Komisariat Cabang Ambon sukses menggelar masa Masa Penerimaan Anggota (MAPENTA) dan melantik 120 anggota baru.

Kegiatan ini dilakukan dalam rangka menyambut Bulan Kaderisasi Dan Penerimaan Anggota Nasional Pemuda Katolik yang mengusung tema “Aku Dilahirkan Untuk Hal-Hal Besar”

MAPENTA tahun 2025 ini dihadiri oleh Pengurus Komisariat Daerah Maluku, Dewan Pembina, Para Senior serta tamu undangan lainnya.

Ketua Pemuda Katolik Komisariat Cabang Ambon, Lukas Batmomolin, S.H, dalam sambutanya menegaskan bahwa menjadi kader Pemuda Katolilk berarti siap untuk dibentuk, “MAPENTA merupakan tahap awal dalam proses kaderisasi Pemuda Katolik yang bertujuan untuk membentuk watak dan daya juang kader Pemuda Katolik, sehingga memiliki wawasan kebangsaan, kepemimpinan, dan selalu berkomitmen untuk berjuang bagi gereja dan masyarakat”, tegasnya.

Sementara itu, Cayetanus Dharma Angwarmase, S.IP selaku Sekretaris Pemuda Katolik Komisariat Daerah Maluku dalam uraiannya tentang materi Pengenalan Organisasi, menekankan tentang bagaimana di era globalisasi yang kian berkembang secara pesat maka diperlukan cara- cara yang efektif untuk dapat menyeimbangkan antara teknologi dan Sumber Daya Manusia (SDM).

“Organisasi Pemuda Katolik sebagai jalan untuk meningkatkan kualitas, intrapersonal dan interpersonal skill, hard skill dan soft skill Kader Pemuda Katolik, sehingga siap didistribusikan ke ruang – ruang public dalam memajukan kehidupan gereja dan bangsa”, pungkasnya.

Mapenta Muskomcab Pemuda Katolik Kotawaringin Timur Diawali Dialog Silaturahmi Lintas OKP

0

Sampit, pemudakatolik.or.id – Sebagai bagian dari kaderisasi dan suksesi struktural orang muda katolik yang berhimpun dalam Pemuda Katolik Komisariat Cabang Kotawaringin Timur, telah diadakan kegiatan Masa Penerimaan Anggota (MAPENTA) dirangkai dengan Musyawarah Komisariat Cabang (MUSKOMCAB). Kegiatan ini dilaksanakan di aula Gereja Katolik St. Joan Bosco – Sampit.

Rangkaian kegiatan tersebut diawali dengan agenda pembukaan berupa ramah-tamah dan dialog dengan OKP-OKP beserta alumninya yang berkiprah di Kabupaten Kotawaringin Timur. Diantara alumni atau senior OKP yang hadir dan berbagi pengalaman sekaligus motivasi antara lain Muhamad Tohari, alumni PMII cabang Palangka Raya angkatan 1997, saat ini menjadi komisioner KPU Kotawaringin Timur. Selain itu, hadir pula Ketua Bawaslu Kotawaringin Timur, Muhamad Natsir – alumni sekaligus mantan ketua HMI cabang Palangka Raya angkatan 1998 serta salah satu komisioner Bawaslu Kotawaringin Timur, Indra Kurniawan – alumni GMNI cabang Jember.

Dialog dan sharing perkenalan ini bernuansa santai, saling bercerita nostalgia semasa aktif di OKP masing-masing hingga perjalanan pasca berorganisasi. Dari rangkaian kisah-kisah ini didapati bahwa banyak diantara undangan yang hadir masih dalam satu lingkaran perkawanan. Hal ini kemudian menunjukan bahwa jejaring-jejaring yang terbentuk semasa berorganisasi mahasiswa dan kepemudaan mampu menjalin silaturahmi yang erat.

Turut hadir dalam kegiatan pembukaan ini adalah Achmad Julianto, ketua KNPI Kotawaringin Timur periode 2022 – 2025, anggota HMI Kotawaringin Timur, dan Raden Ilham – mantan Ketua KAMMI Kalimantan Tengah, dan perwakilan WKRI Kabupaten Kotawaringin Timur. Dalam sambutannya, Bung Achmad Julianto menekankan pentingnya dialog dan kerjasama lintas agama melalui organisai-organisasi kepemudaannya. Beliau juga menyampaikan bahwa KNPI bersama Pemuda Katolik Kotim, BEM se-Kotim, dan Kelompok Cipayung Plus sudah berkolaborasi mengadakan Dialog Publik Calon Kepala Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur yang dilaksanakan pada tanggal 8 Oktober 2024 yang lalu.

Dari Komda Kalimantan Tengah, hadir langsung Ketua Komda Dorothea S. Jasi bersama beberapa rekan pengurus dan didampingi oleh Pastor Andreas Jimmy yang juga merupakan moderator Komcab Kota Palangka Raya. Selepas kegiatan di Sampit, rombongan Komda Kalteng selanjutnya menuju ke Nanga Bulik, untuk menghadiri sekaligus melantik kepengurusan Pemuda Katolik Komcab Lamandau yang akan dilaksanakan pada tanggal 11 November 2025.

Dalam sambutan sekaligus membuka seluruh rangkaian kegiatan ini, Hendra Sia – ketua Pemuda Katolik Komcab Kotawaringin Timur periode 2022 – 2025, menyampaikan apresiasi atas kehadiran Komisioner KPU, Ketua dan Komisioner Bawaslu Kabupaten Kotawaringin Timur. Hendra menyampaikan bahwa Pemuda Katolik sebagai organisasi kepemudaan berbasis agama sudah sepatutnya ambil bagian dan berperan aktif dalam dinamika sosial, politik, dan kemasyarakatan terutama di Kabupaten Kotawaringin Timur. Pada masa kepengurusan Komcab Kotim 2022-2025 yang dinakhodainya, ada empat kader Pemuda Katolik yang duduk di kepengurusan KNPI Kotim, salah satunya di posisi Wakil Ketua II. Di samping itu, dalam kedudukannya sebagai legislator Komisi II DPRD Kotim, dia mendorong peran aktif kaum muda secara umum untuk lebih terlibat menyuarakan gagasan-gagasan konstruktif bagi pembangunan di Kabupaten Kotawaringin Timur.

Dialog dan sharing ini dipandu oleh Dayan Okto, sekretaris Pemuda Katolik Komcab Kotawaringin Timur dan Fransiskus Gampung, ketua Pemuda Katolik Komcab Pulang Pisau. Dalam closing statement singkatnya, Dayan menyatakan bahwa dialog ini adalah momentum awal untuk menjalin silaturahmi dan komunikasi yang lebih intens. Diharapkan bahwa dialog, sharing, dan diskusi-diskusi semacam ini terus berlanjut dan tidak sekedar berbagi pengalaman, tetapi juga memantik gagasan-gagasan konkrit yang bisa diwujudkan bersama-sama sehingga memberikan dampak positif bagi pembangunan daerah.

Muskomcab Pemuda Katolik Kotawaringin Timur, Dayan Okto Terpilih

0

Sampit, pemudakatolik.or.id – Pemuda Katolik Komisariat Cabang Kotawaringin Timur telah melaksanakan suksesi keorganisasian dalam forum Musyawarah Komisariat Cabang (Muskomcab) yang dilaksanakan pada hari Minggu, 9 November 2025 di Sampit. Kegiatan ini berlangsung di aula gereja Katolik St. Joan Bosco, Sampit.

Kegiatan yang diawali dengan rangkaian dialog lintas OKP dan Mapenta III ini dihadiri oleh Fransiskus Gampung, Ketua Komcab Pulang Pisau dan Lintalia, Ketua Komcab Kota Palangka Raya. Dorothea S. Jasi, Ketua Komda Kalimantan Tengah juga hadir bersama rombongan dari Palangka Raya yang didampingi oleh Pastor Andreas Jimmy, yang juga merupakan moderator Komcab Kota Palangka Raya.

Selanjutnya dalam forum Muskomcab yang dipimpin oleh Ketua Komda Kalteng hanya ada satu kandidat yang muncul dan akhirnya terpilih secara aklamasi, yaitu Dayan Okto – yang pada periode 2022–2025 menjabat sebagai sekretaris Pemuda Katolik Komcab Kotim.

Dayan menyampaikan bahwa visinya bagi Pemuda Katolik Kotim adalah untuk dapat lebih aktif terlibat secara inklusif sembari berdinamika dalam wadah Pemuda Katolik untuk membina diri dan berjejaring. Dari proses dan dinamika yang berlangsung ke depannya, diharapkan kader-kader Pemuda Katolik Kotim dapat tampil dan turut berkarya bagi gereja dan negara berlandaskan nilai-nilai kekatolikan sebagai ciri dan identitasnya.

Kegiatan Muskomcab ini diikuti oleh perwakilan dari Komac Parenggean dan peserta Mapenta dari Stasi Keluarga Kudus – Parit Desa. Turut pula hadir dan membantu dalam proses-proses kegiatan Komcab Pulang Pisau dan Komcab Kota Palangka Raya. Keseluruhan peserta dan undangan yang hadir berjumlah sekitar 25 orang, termasuk perwakilan HMI, Ketua dan Sekretaris KNPI Kotawaringin Timur, Komisioner KPU Kotim, Ketua dan Komisioner Bawaslu Kotim.

Mapenta Bulan Kaderisasi Jilid 1 Pemuda Katolik Kota Padang Menjadi Sahabat Bagi Semua

0

Padang, pemudakatolik.or.id – Pemuda Katolik Komisariat Cabang (Komcab) Padang kembali melaksanakan kegiatan Masa Penerimaan Anggota (MAPENTA) dengan mengusung tema “Menjadi Sahabat Bagi Semua (Amici Omnium Esse)”. Kegiatan ini diikuti oleh 40 orang peserta berusia antara 20 hingga 38 tahun, yang berasal dari berbagai daerah seperti Mentawai, Nias, Jawa, Batak, hingga Papua Barat Daya. Seluruh peserta merupakan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Kota Padang, Sumatera Barat. Keberagaman asal peserta ini menjadi gambaran nyata semangat kebersamaan dan keterbukaan yang diusung oleh Pemuda Katolik dalam membangun solidaritas lintas daerah dan budaya.

Kegiatan MAPENTA ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran dan semangat baru di kalangan generasi muda Katolik agar dapat berperan aktif dalam kehidupan sosial dan berorganisasi. Melalui kegiatan ini, para peserta diperkenalkan pada nilai-nilai dasar Pemuda Katolik yang menekankan semangat pelayanan, solidaritas, dan persaudaraan sejati di tengah masyarakat yang majemuk.

Hadir dalam kegiatan ini sejumlah narasumber dari berbagai bidang yang memberikan inspirasi dan wawasan kepada para peserta.

Ni Putu Eka Budi Pradnya Wulandari Dewi, BA.Comm., M.I.Kom, Dosen Universitas Diponegoro, membawakan materi bertajuk “Bersahabat dalam Perbedaan, Bersatu dalam Kasih.” Ia menegaskan bahwa perbedaan bukanlah penghalang untuk membangun persahabatan dan kasih. “Ketika kita mampu melihat perbedaan sebagai anugerah, maka kasih dapat tumbuh, dan persatuan menjadi nyata,” ujar Ni Putu Eka dalam pemaparannya yang hangat dan menyentuh.

Sementara itu, Dr. Gokma Toni Parlindungan S, S.H., M.H., selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Barat dan Pengurus Pusat Pemuda Katolik, menyampaikan materi berjudul “Bersama Membangun Keadilan Sosial.” Ia menekankan pentingnya peran pemuda Katolik dalam memperjuangkan nilai keadilan di tengah masyarakat. “Pemuda Katolik tidak boleh diam. Kita harus terlibat aktif membangun masyarakat yang adil, inklusif, dan berpihak pada kebenaran,” tegasnya dalam sesi yang disambut antusias oleh peserta.

Adapun Dr. Azas Tigor Nainggolan, S.H., M.H., M.Si, seorang Advokat Publik dan Komisaris LRT Jakarta, turut hadir membawakan tema “Pemuda Bergerak Bersama untuk Keadilan dan Perdamaian.” Dalam pernyataannya, ia mengajak para pemuda Katolik untuk mengambil peran aktif dalam kehidupan bangsa. “Pemuda Katolik harus ambil bagian dan menjadi pembeda yang bisa diandalkan di mana saja demi kemajuan bangsa. Kita harus menjadi garam dan terang bagi masyarakat,” ujar Dr. Tigor dengan penuh semangat.

Tak kalah menarik, Martinus Kiwan, S.Pd., M.M., Ketua Vox Point Sumatera Barat, membagikan refleksi mendalam melalui materinya “Cinta Kasih Tanpa Batas, Sahabat Tanpa Sekat.” Ia menegaskan bahwa cinta kasih yang tulus tidak mengenal batas suku, agama, maupun latar belakang. “Pemuda Katolik dipanggil untuk menjadi sahabat bagi semua, tanpa sekat dan tanpa pamrih,” katanya, mengajak peserta untuk meneladani nilai persaudaraan sejati dalam kehidupan sehari-hari.

Pada saat pelaksanaan MAPENTA ini Ketua Umum Pemuda Katolik Stefanus Asat Gusma, juga menyapa para peserta melalui Video Call, dan menyampaikan pesan, agar Pemuda Katolik Komisariat Daerah Sumatera Barat, terkhususnya Komcab Padang harus semakin tumbuh dan berkembang menjadi organisasi yang solid dan kokoh.

Ketua Pemuda Katolik Komisariat Daerah Sumatera Barat yaitu Dr. Laurensius Arliman S SH. MH. M.Kn menyampaikan apresiasi yang tinggi atas terselenggaranya kegiatan ini. Menurutnya, semakin banyaknya pemuda Katolik yang ingin bergabung menjadi anggota merupakan tanda positif bagi regenerasi organisasi. “Kami bangga dengan semangat para pemuda-pemudi Katolik yang ingin bergabung dan berproses di Pemuda Katolik. Ini bukan MAPENTA terakhir tahun 2025, tetapi MAPENTA kedua setelah bulan Mei lalu. Akan ada MAPENTA Jilid 2 dalam Bulan Kaderisasi, tanggal 26–27 November 2025,” ungkapnya.

Ketua Panitia, Samuel Partogi Simanjuntak, menambahkan bahwa kegiatan berjalan lancar dan penuh antusiasme. Banyak peserta yang baru pertama kali mengenal Pemuda Katolik merasa terinspirasi untuk berperan aktif ke depan. “Para peserta sangat antusias, dan banyak di antara mereka yang baru tahu tentang Pemuda Katolik. Mereka berkomitmen untuk mengajak teman-teman lainnya bergabung pada MAPENTA Jilid 2 di akhir November nanti,” tuturnya.

Sementara itu, perwakilan Komcab Padang, David Hardiansyah RG, menegaskan pentingnya regenerasi dan pembenahan organisasi. Ia menekankan bahwa Komcab Padang tengah berproses untuk menjadi lebih aktif dan solid. “Komcab Padang sedang berbenah dan harus terus beregenerasi agar Pemuda Katolik tetap hidup, berkembang, dan relevan dengan tantangan zaman,” katanya.

Melalui kegiatan ini, semangat Amici Omnium Esse, Menjadi Sahabat Bagi Semua benar-benar terasa. MAPENTA bukan sekadar proses penerimaan anggota baru, tetapi juga momentum membangun semangat kebersamaan, keadilan sosial, dan cinta kasih tanpa batas.

Diharapkan, para peserta yang telah mengikuti kegiatan ini dapat menjadi kader-kader muda Katolik yang berintegritas, siap berkarya bagi Gereja, bangsa, dan sesama manusia di mana pun mereka berada.