Pemudakatolik.or.id, Belu – Sejumlah Organisasi Kepemudaan (OKP) di Kabupaten Belu menyampaikan pernyataan sikap terkait maraknya praktik perjudian, khususnya dugaan perjudian di lingkungan Markas TNI. OKP yang terdiri dari Pemuda Katolik Komcab Belu, PMKRI Cabang Atambua, GMNI Cabang Belu, dan BEM STISIP Fajar Timur Atambua mengecam keras aktivitas tersebut dan menuntut tindakan tegas dari aparat penegak hukum.
OKP menyayangkan maraknya perjudian yang meresahkan masyarakat, terutama karena terjadi di bulan suci Ramadan dan masa Prapaskah. Dugaan keterlibatan aparat keamanan dalam menyediakan tempat bagi aktivitas perjudian semakin memperburuk situasi.
Selain itu, mereka menyayangkan pernyataan Brigjen TNI Joao Xavier Barreto Nunes, Danrem 161/Wira Sakti, sebagaimana dilaporkan di media online yang dinilai kurang menghormati seruan moral Uskup Atambua terkait isu ini.
OKP Kabupaten Belu menuntut Panglima TNI dan Kapolri segera mengambil tindakan terhadap oknum aparat yang terlibat. Mereka juga meminta Brigjen TNI Joao Xavier Barreto Nunes untuk meminta maaf kepada Uskup Atambua. Selanjutnya meminta Masyarakat dan aparat menghormati kesucian bulan puasa dan Aksi Puasa Pembangunan umat Kristiani.
OKP menegaskan akan terus mengawal kasus ini hingga ada proses hukum yang transparan. “Perjudian merusak moral masyarakat dan mencoreng nama baik institusi keamanan. Kami mendesak tindakan hukum yang jelas agar kepercayaan publik tetap terjaga,” tegas perwakilan OKP.