Pemudakatolik.or.id, Palu – Pemuda Katolik Komisariat Daerah (KOMDA) Sulteng melaksanakan seminar Gerakan Nasional (GERNAS) Pemuda Penggerak Transformasi (PETRA) Digital di Aula Santa Maria Palu, Sabtu, 1 April 2022.
Kegiatan ini mengambil tema peran pemuda dalam meningkatkan transaksi digital. Terkait tema tersebut panitia pelaksana mengandeng Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulteng, mengingat BI saat ini sedang gencar mengkampanyekan system pembayaran dengan menggunakan QRIS (Quick Response Indonesian Standard).
Ketua Panitia, Geraldo Ignatius Motoh dalam laporannya menyebutkan, bahwa kegiatan ini merupakan program kemitraan Pengurus Pusat Pemuda Katolik dengan Kementerian Komunikasi Informatika (Kemenkominfo). “Karena tema yang kami angkat adalah peran pemuda dalam meningkatkan transaksi digital, maka kami gandeng BI. Sehingga, kegiatan ini berkontribusi untuk mendukung dan mengkampanyekan system pembayaran dengan menggunakan QRIS untuk mempermudah pembayaran semua E-Wallet dengan QRIS…” tambah Gerald, sapaan Geraldo Ignatius Motoh.
Gerald menyebutkan, kegiatan ini dihadiri oleh semua ormas Katolik, kategorial, Ormas Pemuda Lintas Agama, pemuda dari berbagai denominasi gereja se Kota Palu, dan berbagai tokoh pemuda lainnya. Adapun narasumber dalam kegiatan ini adalah perwakilan dari BI, Kepala Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Sulteng, Akademis/Ketua Komcab Pemuda Katolik Kota Palu.
Sementara itu, Ketua Pemuda Katolik KOMDA Sulteng, Agustinus Salut mengatakan, bahwa era revolusi industri 4.0 yang yang perlahan beralih ke era smart society 5.0 saat ini telah dimaknai dengan tingginya persaingan diberbagai sektor yang bersentuhan langsung dengan kebutuhan masyarakat karena pada masa ini masyarakat dituntut untuk hidup berdampingan dengan teknologi serta menguasai dan memanfaatkan teknologi, diantaranya adalah dengan pemanfaatan transaksi digital.
Ia mengatakan, masih kurangnya pemahaman masyarakat terhadap penggunaan teknologi dalam bertransaksi mengakibatkan terlambatnya perputaran ekonomi yang dituntut serba cepat di era digital ini. “Fenomena negatif transaksi non tunai pun menghantui sebagian besar masyarakat yang belum paham benar dengan transaksi digital seperti takut akan pemborosan, takut menimbulkan hutang bahkan sampai takut menjadi korban cyber crime…” tambahnya.
Pada kesempatan yang sama Wakil Sekjen Bidang Organisasi dan Keanggotaan Pengurus Pusat Pemuda Katolik, Melkianus Da Costa Pires dalam sambutannya mengatakan, kegiatan Petra Digital ini merupakan kolaborasi Pemuda Katolik dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) terkait literasi digital.
“Perkembangan teknologi yang begitu pesat tanpa diimbangi oleh kemampuan literasi yang memadai dapat menjadi ancaman stabilitas nasional di masa depan. Apalagi di Indonesia yang kita tahu bahwa terdapat ketimpangan pendidikan antar generasi yang begitu besar. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan literasi digital dalam masyarakat, dan membentuk kader-kader petra digital yang cakap literasi digital dan dapat menjadi duta literasi di tengah keluarga, masyarakat bangsa dan negara…” ujar Pires.
“Puji Tuhan, sejak MoU pertama ditandangani dengan Kominfo pada bulan Mei 2022 di Rakernas Manado, kita telah merealisasikan program ini di 9 Komda (Komisariat Daerah) dan Komda Sulteng menjadi Komda ke-9 yang melaksanakan kegiataan ini, setelah sebelumya di lakukan di Bali, pada minggu lalu. Ke depan kegiatan ini akan terus dilaksanakan oleh Pemuda Katolik di seluruh Indonesia,” tambah Pires lagi.
Selain itu kata Pires, program Petra Digital dengan Kominfo, Pemuda Katolik juga sudah melakukan kerjasama kemitraan dengan lembaga pemerintahan maupun swasta seperti Kerjasama dengan BUMN terkait Pertashop kita sudah punya 7 unit pertashop , kerjasama dengan BP2MI terkait Pekerja Migran Indonesia yang sudah di jalankan di 3 titik mulai dari Batam, Kepulauan Riau, Mataram, NTB dan Sumba, NTT, Kerjasama dengan BKKBN terkait stunting, Kerjasama dengan Kementerian Desa terkait Aplikasi Desa Terhubung, kerjasama dengan E-commerce GoTo (Gojek Tokopedia) yaitu Petrapreneurship terkait kewirusaahan Pemuda Katolik melalui program Go Nusantara. “Kita juga melakukan pengembangan usaha seperti Petra Natural terkait produk-produk organik seperti parfum, body wash, body mist, dan sebagainya, kita juga menggagas Bank Sampah Petra yang berbasis di Banten dan sudah dikembangkan di beberapa Komda di Indonesia…” jelasnya lagi.
Gubernur Sulteng Rusdy Mastura dalam sambutan yang dibacakan Kepala Bappeda Provinsi Sulteng, Dr. Ir Christina Shandra Tobondo, MT; mengakui bahwa secara pribadi dan atas nama Pemerintah Daerah Sulteng menyambut baik dan apresiasi kegiatan seminar PETRA Digital Pemuda Katolik KOMDA Sulteng dan pelantikan Pengurus Komcab Sigi yang mengangkat tema peran pemuda dalam meningkatkan penggunaan transaksi digital.
Ia mengatakan, bahwa peran aktif pemuda dalam meningkatkan literasi digital. Masyarakat dinilai penting untuk mengakselerasi transformasi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan Sulteng. Mengingat jumlah pemuda cukup signifikan dalam populasi masyarakat Sulteng, dan ditambah lagi mereka sudah sangat terampil memakai alat-alat teknologi digital.
“Semoga seminar ini dapat memantik inspirasi dan semangat pemuda untuk menjadi agen perubahan dengan mengenal luaskan literasi digital di masyarakat sesuai dengan tema seminar ini,” imbuhnya.
Dalam sambutan tertulis Gubernur Sulteng juga mengharapkan Pemuda Katolik semoga kompak dan komitmen dalam berkarya, terutama yang jadi harapannya semoga dapat bersinergi dengan semua elemen yang ada agar kehadiran organisasi pemuda Katolik dapat menjadi bagian penting dalam memajukan pembangunan daerah, meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan juga dalam merawat persatuan dan kerukunan umat beragama di Sulteng.*