Sabtu, September 13, 2025

Deklarasi Damai Huma Betang Lintas Iman: Tonggak Kolaborasi untuk Kedamaian dan Pembangunan Kalimantan Tengah

Must Read

Palangka Raya, pemudakatolik.or.id — Organisasi Kepemudaan (OKP) lintas iman di Kalimantan Tengah menggelar Deklarasi Damai Huma Betang pada Minggu, 7 September 2025 sebagai wujud komitmen bersama dalam memperkuat kerukunan dan membangun masa depan yang damai.

Ketua Pemuda Katolik Komda Kalteng, Dorothea S. Jasi, menyampaikan bahwa deklarasi ini bukan hanya simbol perdamaian, tetapi juga fondasi kolaborasi lintas sektor yang berakar pada nilai-nilai lokal dan universal. “Kolaborasi lintas iman adalah kunci menjaga kedamaian dan menjadi tonggak pembangunan yang inklusif,” ujarnya.

Deklarasi ini menurut Jasi merupakan kelanjutan dari Deklarasi Jakarta Vatikan yang disaksikan langsung oleh Paus Fransiskus, yakni Gereja Katolik Universal menyatakan dukungan penuh terhadap gerakan perdamaian dunia.

Jasi menegaskan bahwa falsafah Huma Betang, yang menjunjung tinggi hidup rukun dalam keberagaman, sejalan dengan semangat Gereja Katolik dalam membangun harmoni global.
“Kami percaya bahwa nilai-nilai lokal seperti Huma Betang memiliki kekuatan universal untuk menyatukan umat manusia,” tambahnya.

Acara deklarasi ini mendapat apresiasi luas dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan aparat keamanan. OKP lintas iman yang terlibat antara lain Pemuda Muhammadiyah, PERADAH, GAMKI, Pemuda Katolik, dan GP Ansor.

Deklarasi juga disaksikan dan ditandatangani oleh Gubernur Kalimantan Tengah H Agustiar Sabran, Wakil Gubernur, Kapolda, Kajati, Kabinda, Kodam XXII Tambun Bungai, Sekda, Ketua FKUB, dan Ketua DAD Kalteng. Kehadiran para tokoh ini memperkuat legitimasi dan semangat kolaboratif dari gerakan lintas iman tersebut.

Dalam deklarasi tersebut, lima poin utama disampaikan sebagai komitmen bersama generasi muda Kalimantan Tengah. Di antaranya adalah pengamalan nilai-nilai Pancasila sebagai energi positif bagi peradaban dunia, ajakan membangun masyarakat global yang toleran dan gotong royong, serta penyebarluasan nilai-nilai Dokumen Damai Tumbang Anoi.

Selain itu, pemuda diajak untuk menghidupi falsafah Huma Betang dan menghormati adat istiadat Belum Bahadat sebagai warisan budaya yang memperkuat identitas lokal.

Jasi menekankan bahwa deklarasi ini bukanlah akhir, melainkan awal dari gerakan berkelanjutan yang melibatkan generasi muda dalam menjaga kedamaian dan membangun masa depan Kalimantan Tengah.

“Kami optimis semangat Huma Betang akan terus menjadi dasar kuat dalam menjaga kedamaian dan membangun masa depan yang lebih baik,” tuturnya. Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mendukung gerakan ini sebagai bagian dari tanggung jawab bersama.

Dengan semangat solidaritas dan kolaborasi lintas iman, Deklarasi Damai Huma Betang menjadi bukti bahwa generasi muda Kalimantan Tengah mampu menjadi pelopor perdamaian dan pembangunan. Gerakan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia untuk mengedepankan nilai-nilai lokal dalam membangun harmoni nasional dan global.

spot_img
Latest News

Pemuda Katolik Kota Kupang Bersama Pemkot Gelar Diskusi Bijak Kelola Sampah

Kupang, pemudakatolik.or.id - Pemerintah Kota Kupang dengan Pemuda Katolik Komisariat Cabang Kota Kupang menggelar diskusi publik dengan tema “Bijak...
spot_img

More Articles Like This