Rabu, September 17, 2025

Bali Bangkit dari Banjir: Lintas Iman dan Lintas Daerah Satukan Hati Pulihkan Harapan

Must Read

Denpasar, pemudakatolik.or.id – Sejak Rabu (10/9/2025), banjir besar melanda Denpasar dan Badung, menyebabkan 17 orang meninggal, 5 orang hilang, serta ratusan warga mengungsi. Rumah-rumah terendam, jalan tertutup lumpur, dan fasilitas umum lumpuh. Di tengah bencana, solidaritas lintas iman dan lintas daerah segera terwujud. Para pemuda turun langsung membantu evakuasi, membersihkan lumpur, membuka posko, dan menyalurkan bantuan.

Ketua Umum Pemuda Katolik, Stefanus Gusma, menegaskan, “Seluruh pasukan komando pemuda katolik (Paskokat) dan kader Pemuda Katolik seBali telah kami kerahkan untuk hadir di lapangan, membersihkan lumpur, membantu warga, dan memastikan kehadiran gereja dalam aksi nyata solidaritas.”

Ketua Pemuda Katolik Bali, Yogaswara Putra Utama, menuturkan, “Saat banjir tadi kita langsung koordinasi dengan teman-teman pemuda-pemudi khususnya puluhan kader Pemuda Katolik dan Paskokat Bali untuk membantu evakuasi masyarakat yang terdampak. Kini posko kemanusiaan dibuka, sebagai simbol kepedulian bersama, Mari saling bahu membahu menolong masyarakat Bersama berbagai yang terlibat seperti PERADAH Indonesia Bali, DPD GAMKI Bali, Pemuda Katolik KOMDA Bali, PW GP Ansor Bali, PW Pemuda Muhammadiyah Wilayah Bali, serta PATRIA DPD Bali.”

Senada, Ketua PW GP Ansor Bali, H. Tommy Reza Kurniawan, menegaskan, “Dalam kondisi apapun, kami selalu siap terjun langsung ke lapangan. Inilah ibadah kemanusiaan yang kami yakini. Posko darurat 24 jam di Gedung PWNU.”

Ketua DPD GAMKI Bali, Ori Heingu Deta, menambahkan, “Posko inilah bukti kami pemuda lintas agama saling peduli dan mempererat tali persaudaraan antar sesama pemuda pemudi dalam menghadapi setiap persoalan yang terjadi di lingkungan sekitar.”

Sementara itu, Angelo Basario Marhaenis dari Duta Damai BNPT Bali menegaskan pentingnya dukungan psikologis. “Kekayaan dan kemuliaan terbesar adalah hidup saling tolong-menolong. Fokus sekarang adalah mengajak relawan psikologi bergabung dalam trauma healing. Kami memberikan dukungan emosional dan mental bagi penyintas mulai dari psychological first aid, play therapy untuk anak-anak, hingga psikoedukasi bagi warga. Harapannya agar masyarakat tidak hanya pulih secara fisik, tetapi juga bangkit secara mental.”

Solidaritas ini menegaskan satu hal: bencana tidak mengenal perbedaan. Justru melalui ujian ini, masyarakat Bali membuktikan bahwa lintas iman dan lintas daerah adalah kekuatan terbesar dalam memulihkan tanah, air, dan hati yang sempat porak-poranda.

spot_img
Latest News

Merajut Militansi dan Spiritualitas: Pemuda Katolik Pontianak di Bawah Kepemimpinan Baru

Pontianak, pemudakatolik.or.id - Sabtu sore, 13 September 2025, halaman Rumah Dinas Wali Kota Pontianak tampak lebih ramai dari biasanya....
spot_img

More Articles Like This