Minggu, 26 Januari 2025, selepas Misa pagi, Gereja Katolik Paroki Maria Bintang Samudera di Situbondo menerima kunjungan dari Pengurus Cabang Pemuda Ansor se-Indonesia.
Kunjungan ini dilakukan dalam rangka pelaksanaan Diklat Kepemimpinan Lanjutan (DKL) yang berlangsung di Kabupaten Situbondo.
Koordinator rombongan, Sugianto, menyampaikan bahwa Diklat kali ini diikuti oleh 95 kader dari berbagai daerah di Situbondo dan terbagi dalam beberapa kelompok.
Salah satunya adalah Kelompok Moderasi Beragama, yang bertugas menggali informasi dan berdiskusi dengan Gereja Katolik di Situbondo.
Rombongan disambut dengan hangat oleh Pastor Rekan, RD. Pudji Astanto, Ketua Pemuda Katolik PC Kab. Situbondo, Andreas Hadi Nugraha, dan beberapa anggota Pemuda Katolik Situbondo.
Sejak awal, antusiasme sudah terlihat jelas. Lima anggota yang berasal dari Cabang Anshor Kab/Kota Situbondo dan Mataram dengan semangat menanyakan berbagai hal yang ingin mereka ketahui dan terapkan di daerah masing-masing.
Diskusi akhirnya mengarah pada kegiatan DESA LESTARI, sebuah kegiatan lintas agama yang biasanya diadakan saat bulan suci Ramadhan di Kabupaten Situbondo.
Ketua Pemuda Katolik Situbondo, Andreas Hadi Nugraha menjelaskan bahwa DESA LESTARI adalah inisiatif murni dari para pemuda lintas agama.
Gereja Katolik Situbondo menyediakan fasilitas khusus untuk kegiatan ini.
Andreas menjelaskan bahwa para pemuda biasanya berkumpul menjelang bulan suci Ramadhan untuk merencanakan kegiatan seperti perpustakaan gratis, bagi takjil, bermain game, hingga bhakti sosial di desa.
Peserta Diklat sangat antusias dan ingin menggali lebih dalam tentang kegiatan DESA LESTARI yang dianggap unik dan potensial diterapkan di daerah mereka.
Selain itu, mereka juga menanyakan berbagai hal tentang moderasi beragama di lingkup Gereja Katolik.
Di akhir kunjungan, mereka menanyakan pesan dari Gereja Katolik kepada umat Muslim mengenai moderasi beragama.
“Lakukanlah kegiatan kebersamaan dengan menanggalkan seluruh atribut yang menimbulkan sekat. Berkaryalah dengan satu bahasa, yaitu Kasih. Memanusiakan manusia dengan cinta kasih,” kata Romo Puji.
Ketua Pemuda Katolik, Andreas Hadi Nugraha, juga memaparkan berbagai program kerja di Paroki Situbondo yang mengandung unsur moderasi beragama, seperti ketika Situbondo dilanda banjir bandang, Gereja mendirikan dapur umum dan memberi makan ribuan warga setiap hari tanpa memandang agama.
Kegiatan ini diakhiri dengan foto bersama di dalam Gereja dan melihat benda-benda bersejarah dari sisa-sisa pembakaran Gereja tahun 1996 yang kini sedang dalam proses penetapan sebagai Cagar Budaya. Momen ini menjadi kenangan berharga bagi semua peserta kunjungan.