Pemudakatolik.or.id, Karanganyar — Pemuda Katolik Komisariat Cabang (Komcab) Karanganyar sukses menyelenggarakan Musyawarah Komisariat Cabang (Muskomcab) pada Minggu, 22 September 2024, bertempat di Aula SMK Kanisius Bharata. Acara ini dihadiri oleh 25 peserta dan mengusung tema “Bergerak Bersama Membangun Relasi Mesra untuk Gereja dan Negara.” Tema Muskomcab bertujuan memperkuat sinergi dan kolaborasi antara organisasi Katolik dan elemen masyarakat dalam mendukung pembangunan gereja dan negara.
Peserta yang hadir termasuk pengurus Pemuda Katolik Komcab Karanganyar, pengurus Pemuda Katolik Komda Jawa Tengah, Orang Muda Katolik (OMK) dari wilayah Karanganyar, Palur, dan Jumapolo, serta perwakilan organisasi lain seperti WKRI, ISKA, FMKI, Pemuda Katolik Komcab Surakarta, dan Dewan Paroki Gereja St. Pius X. Kehadiran berbagai elemen ini mencerminkan pentingnya kolaborasi lintas organisasi untuk memperkuat peran umat Katolik di masyarakat.
Acara dibuka dengan sarasehan dan diskusi yang dipandu oleh Sdr. Purwoko. Dalam sesi ini, dibahas strategi kerja organisasi ke depan, serta cara membangun relasi yang lebih kuat antar lembaga. Sdr. Purwoko menekankan bahwa tantangan umat Katolik saat ini memerlukan solusi kreatif dan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat. Diskusi juga menyoroti pentingnya kerasulan awam dan kerasulan masyarakat, serta partisipasi dalam forum-forum lintas organisasi seperti ISKA dan FIMB.
Setelah sarasehan dan diskusi, acara dilanjutkan dengan musyawarah untuk menentukan kepengurusan baru Pemuda Katolik Komcab Karanganyar. Dalam musyawarah tersebut, Sdr. Antonius Agung Hendro terpilih sebagai Ketua Pemuda Katolik Komcab Karanganyar yang baru.
Di bawah kepemimpinan Sdr. Antonius Agung Hendro, Pemuda Katolik Komcab Karanganyar diharapkan semakin aktif dalam mempromosikan kegiatan sinergis antar lembaga, serta memperkuat peran umat Katolik dalam kehidupan sosial, politik, dan keagamaan. Kegiatan Muskomcab ini diharapkan menjadi titik awal bagi kolaborasi yang lebih erat antara organisasi Katolik dan masyarakat dalam membangun gereja dan negara secara bersama-sama.
Acara ditutup dengan doa bersama, disertai harapan agar sinergi dan kolaborasi yang telah terjalin dapat terus berkembang di masa mendatang.*