Pemudakatolik.or.id, Jayapura- Pemuda Katolik Komisariat Cabang (Komcab) Kabupaten Jayapura mengandeng Rumah Menulis Papua Universal (RuMPuN) menggelar kegiatan Kursus Menulis Esai Ilmiah.
Instruktur kegiatan kursus menulis esai ilmiah ini adalah Roberthus Yewen sebagai Ketua Pemuda Katolik Komcab Kabupaten Jayapura, sekaligus pendiri RuMPuN dan Kurniawan Patma sebagai Pendiri LiFE, sekaligus Dosen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Cenderawasih.
Pemuda yang akrab disapa Kaka Yewen ini menjelaskan bahwa kegiatan Kursus Menulis Esai Ilmiah ini sudah tertuang dalam program kerja Pemuda Katolik Kabupaten Jayapura.
Oleh karena itu, menurutnya, kegiatan ini dapat memberikan wawasan yang baru kepada mahasiswa dan pemuda, tentang penulisan esai ilmiah.
“Kegiatan menulis esai ilmiah ini akan kita laksanakan selama seminggu, yakni pada hari Senin (13/11/2023) sampai dengan hari Sabtu (18/11/2023) mendatang,” jelasnya.
Kata Kaka Yewen, para peserta yang mengikuti kursus penulisan esai ilmiah ini memang dibatasi. Oleh karena itu, yang ikut ada sekitar 10 orang. Mereka adalah mahasiswa dan pemuda di Papua.
“Para peserta kita batasi, sehingga ada sekitar 10 orang mahasiswa dan pemuda yang ikut kegiatan ini,” katanya.
Penjelasan Materi Menulis Esai
Kaka Yewen membeberkan bahwa karya tulis ilmiah ini terdiri dari berbagai hal seperti skripsi, tesis, artikel, jurnal, naskah pidato, berita dan lain sebagainya.
“Dalam menulis esai, kita harus tahu apa pesan yang kita tulis dan pesan seperti apa yang kita mau sampaikan,” bebernya.
Penulis Buku Cinta Mama Tak Pernah Pudar ini menyampaikan, tulisan esai harus berbasis data dan analisis, sehingga solusi yang disampaikan benar-benar berkualitas dan mampu menjadi referensi dalam pemecahan masalah kedepan di Papua.
“Tulisan esai harus memasukan pendapat orang lain dan pendapat kita sendiri serta tulisan kita harus berimbang dan berkualitas,” ungkapnya.
Dia menyatakan, para penulis esai harus memiiki ketajaman untuk melihat, memandang, menghayati sebuah peristiwa dan menonjolkan sesuatu yang umum, namun belum terungkap.
“Saya harapkan, dengan adanya kursus menulis esai ilmiah ini dapat memberikan pemahaman dan pengetahun baru kepada para mahasiswa dan pemuda, sehingga memiliki wawasan kedepan dalam menulis esai dan kelak dimuat di berbagai media di tanah Papua,” harap jurnalis Kompas.com ini.