Pemudakatolik.or.id, Bali – Kursus Kepemimpinan Lanjut Pertama (KKL I) Pemuda Katolik yang berlangsung di Grand Mega Resort & Spa Bali, Sabtu (3/12) pada hari ke dua diisi dengan berbagai materi diantaranya motivasi yang dibawakan oleh Staf Khusus Kementerian Koperasi Dan UMKM dan Direktur Penggunaan dan Pemasaran Produk Dalam Negeri dari Kementerian Perdagangan.
Didapuk sebagai pembicara pertama, M Riza Damanik, PhD, Staf Khusus Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah langsung tancap gas mengapresiasi bahwa saat ini gelanggang untuk kalangan muda sudah dibuka, anak-anak muda sudah banyak yang sukses di kancah nasional, banyak kalangan muda yang menduduki jabatan penting di eksekutif maupun legislatif, tidak ketinggalan di sektor dunia usaha, sekarang anak- anak muda di bawah tiga puluh tahun sudah banyak yang sukses.
Riza memaparkan, 64% dari total penduduk adalah anak muda yang menjadi modal Indonesia menjadi salah satu negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia pada 2045. Kondisi positif ini juga didukung dengan sejumlah hasil survei yang menyatakan sebagian besar anak muda Indonesia kini sudah memilih menjadi pengusaha dibandingkan menjadi pegawai.
Sembari memotivasi kader-kader Pemuda Katolik untuk memanfaatkan setiap peluang usaha yang muncul, Riza juga memperkenalkan peluang usaha yang dibuka oleh Kementrian Koperasi dan UMKM melalui regulasi kebijakan PP No. 27 tahun 2021. “Dulu orang ingin usaha harus punya agunan. Sekarang, dengan terobosan kebijakan PP No. 27 tahun 2021, untuk pertama kali ada aturan yang memudahkan koperasi dan UMKM, serta anak muda untuk memulai usaha” ujar Riza, memberikan alternatif sistem pembiayaan.
Ia menyebut bentuk dukungan terhadap pengusaha dalam negeri juga tercermin di PP 27/2021 ini. Menurutnya, sebanyak 30% dari ruang di infrastruktur pubik seperti bandara, pelabuhan, terminal, rest area, disiapkan untuk pelaku UMKM dan koperasi kita. Masih menurut Riza, sejumlah keberpihakan ini dibuat karena negara ingin ada lebih banyak pengusaha. Untuk itu, harus ada ada afirmasi, salah satunya sebesar 40% belanja pemerintah dialokasikan untuk UMKM dalam negeri.
Sementara itu Krisna Ariza, S.IP. ME, Direktur Penggunaan dan Pemasaran Produk Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan RI mengajak kader Pemuda Katolik untuk aktif mengkampanyekan Seruan untuk mencintai produk dalam negeri. Seruan untuk mencintai produk dalam negeri ini bagi Krisna, harus dimaknai sebagai gerakan kultural, yang merupakan bagian dari upaya menanamkan nasionalisme terhadap setiap elemen bangsa.
Krisna juga mengajak kader-kader Pemuda Katolik yang memiliki usaha Mikro dan Menegah untuk menjajakan produk-produknya melalui wadah yang disiapkan Kemendag. “Kementerian Pedagangan yang terus melakukan upaya untuk menggairahkan perdagangan dalam negeri. Salah satunya dengan cara memberikan wadah kepada para pelaku usaha dalam menyajikan atau menjajakan hasil produksinya”, ujar Krisna.
Menanggapi paparan materi dari kedua narasumber, Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Katolik, Stefanus Asat Gusma menguraikan bahwa di periode kepengurusan kali ini, Pemuda Katolik sudah memiliki beberapa unit usaha berbasis UMKM yakni Petra Natural, yang di handle oleh Gugus Tugas Unit Kerja Bisnis & Ekonomi Kreatif Pemuda Katolik.
“Selain Petra Natural, kita juga memiliki unit bisnis berbasis lingkungan yakni Bank Sampah Petra, pengembangan Aplikasi Desa Terhubung serta beberapa unit bisnis yang mulai tumbuh di tingkat Daerah seperti Koperasi berbasis Credit Union Tunas Harapan di Komda Kepri”, tutup Gusma.*