Wamena – Pemuda Katolik Komda Papua Pegunungan meminta Panglima TNI menghentikan operasi militer di wilayah Pegunungan Bintang, khususnya selama bulan Natal, momen yang dianggap sakral oleh umat Kristiani di Indonesia. Mereka berharap situasi damai
dapat terwujud agar masyarakat bisa merayakan Natal tanpa rasa takut.
“Operasi militer harus dihentikan untuk menjamin hak masyarakat menjalani Natal dalam suasana damai,” kata Ketua Pemuda Katolik Komda Papua Pegunungan, Tadeus Mabel, Kamis (24/12). Ia mengimbau semua pihak, termasuk TNI dan OPM untuk menghentikan konflik dan memprioritaskan keamanan warga sipil. “Kedamaian adalah tanggung jawab bersama. Pemerintah dan masyarakat harus menciptakan situasi yang kondusif,” tambahnya.
Melkior NN Sitokdana, Dewan Pakar Pemuda Katolik Komda Papua Pegunungan, turut meminta Panglima TNI segera menarik pasukan dari wilayah konflik. Ia menekankan pentingnya langkah konkret dari pemerintah daerah untuk memulihkan stabilitas keamanan.
“Kami mendesak Panglima TNI menarik pasukan dari Distrik Oksop agar masyarakat dapat merayakan Natal dengan tenang. Pemerintah daerah juga harus bertindak cepat untuk menjamin keselamatan warga,” ujar Melkior.
Ia menambahkan bahwa konflik berkepanjangan hanya memperparah penderitaan masyarakat sipil, terutama kelompok rentan seperti anak-anak, perempuan, dan lansia. “Natal seharusnya membawa kedamaian, bukan ketakutan,” tegasnya.
Situasi keamanan di Distrik Oksop dilaporkan memburuk sejak akhir November 2024. Kehadiran ratusan aparat keamanan memaksa lebih dari 3.318 warga, termasuk balita, ibu hamil, lansia, dan pasien kritis, mengungsi ke hutan demi keselamatan.
Pendeta Jimmy Koirewoa dan Eneko Bahabol dari Departemen Hukum dan HAM Gereja Injili di Indonesia (GIDI) melaporkan bahwa aparat TNI memasuki Distrik Oksop melalui jalur-jalur setapak yang biasa digunakan warga untuk berkebun. Kehadiran mereka memicu kepanikan massal dan membuat warga meninggalkan kampung mereka.
Para pengungsi menghadapi kesulitan besar dalam memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, layanan kesehatan, dan pendidikan. Dua pasien kritis dilaporkan membutuhkan bantuan medis segera. Ketua Wilayah GIDI Pegunungan Bintang, Pendeta Nerri Sol, menyoroti adanya blokade aparat yang menghalangi warga kembali ke rumah mereka.
Momen Natal yang seharusnya membawa sukacita kini berubah menjadi kesedihan dan ketakutan di Pegunungan Bintang. Perwakilan umat Katolik dan Protestan mengungkapkan keprihatinan mereka atas situasi ini.
Pemulihan kondisi di Distrik Oksop menjadi prioritas mendesak. Semua pihak, baik pemerintah, aparat keamanan, maupun masyarakat, diharapkan bekerja sama untuk mengakhiri konflik berkepanjangan dan memastikan masyarakat dapat merayakan Natal dengan damai.*
Pemuda OPM.. mereka itu antek OPM tangkap semua para.penghianat bangsa
Jgan kasi hati.mengatasakan atas agama…ini pelecehan..mana TNI melakukan kekerasan Tampa ada dasar.. kenapa kalian tdk kritik OPM yang membunuh masyarakat sipil dan aparat keamanan..apa kalian sdh buta…
Suruh opm, kkb dsn jgn bunuh tni/polri, siswa dan masyarakat sipil laimnya
Hentikan juga kkb membuat ulah
Klu TNI polri ditarik dari situ, ya opm KKB yg menguasai daerah situ. Dgn dikuasai KKB opm kuat
JANGAN MAU PANGLIMA SIKAT HABIS KKB DAN ANTEK ANTEKNYA SAMPAI HABIS
Ada2 saja, untuk masyarakat yang tidak terpapar atau tertular organisasi OPM kenapa takut untuk merayakan Natal, memangnya dilarang sama TNI untuk merayakan Natal?.
Yang perlu dilarang itu OPM nya, jangan mengacau dan menakut2i Rakyat yang murni tidak ikut organisasi OPM pasti berani dan bergembira merayakan Natal bersama keluarganya.
Mana ada orang yang tidak bersalah takut, yang takut itu adalah yang bersalah dan berdiri/main 2 kaki.
Dengan kehadiran aparat keamanan TNI dan Polri mestinya untuk menjamin keselamatan masyarakat, banyak pandangan yang memutar balik fakta – mestinya kita semua menyadari bahwa pembentukan OPM oleh Belanda dari awal memang akan dijadikan bom waktu disaat Belanda terdesak sebagai kolonialisme, mereka tidak ikhlas melepas daerah kolonialisme nya kembali ke NKRI
Semoga pemerintah n aparat serta opm bisa mengindahkan kekhawatiran masyarakat di sana. Dan terwujud kedamaian bersama n tidak ada LG kepentingan 2 yg dpt merugikan masyarakat Papua. Tuhan Engkaulah andalanku. Terpujilah Kristus. Selamat menyambut Natal. Kristus hadirlah ditengah umatMu yg sangat membutuhkan pertolongan segera. Amin…
Kalau kalau menyangkut kedaulatan NKRI harusnya para pemberontak di bumi hanguskan
Kalau bukan kita yang membela saudara kita di Seluruh Papua…. Siapa lagi. Pemuda Katolik dan Pemuda Kristen Indonesia bersatu dan berjuang lah. STOP OPERASI MILITER DI SELURUH PAPUA.
Bersatu lah pemuda mencegah kebrutalan militer di seluruh Papua. Stop.
Saya kira tak ada maslh acara natalan jaln terus lalu penjagaan Opersi TNI juga berjalan sehingga acara Lebih aman.
Konskwensi OPM terkucilkan didalam Hutan sebagai Resiko sikon apapun menjadi pemberontk.
Enak sekali saat senang2 disuruh kumpul lalu lain waktu memberontak dan membunuh TNI atau mengacau mayarakat. Seprti mainan perang2ngan tetapi TNI suruh mati sungguhan
Kehadiran TNI justru untuk menghadirkan suasana damai dan mengilangkan rasa takut rakyat. Bila berpikir sebaliknya …
Kalau wargs udsh menjalankah langkah konkret nkri harga mati…mungkin militer bisa ditarik
Apakah pihak OPM juga dimintai Hal serupa ? Jika tidak maka TNI tdk menjamin Natal bisa Damai
Berjta kardus……ada TNI justru untuk menetralisir dan meredam situasi agar kondusif…..kenapa kalian harus merasa takut dengan kehadiran tni.
Jgn-jgn tokoh tokoh seperti ini yg selalu mempropaganda OPM/teroris.
itu dari kelompok oPM, kalian yg membuat resah
klo pihak aparat justru ingin aman dan damai, seperti yg kalian inginkan,
aparat hanya membeli, yg di jual oleh kelompok OPM
Narasinya Pemuda Kayolik hanya meminta TNI dan pemerintah menjaga keamanan kenapa tdk menyinggung OPM juga ditarik supaya tidak bakar sekolah tidak bunuh pekerja sipil, tukang ojek
Ya udah pk tni ikutin ja ke inginan mereka tetapi jika terjadi bentrok antara kkb dengan pemuda tersebut biarkan saja
Enak saja kau giliran terdesak minta damai, jgn mau dibodohi pak TNI gempur terus sampai habis pengkihianat negara!
KKB yang memulai, membunuh warga sipil termasuk aparat TNI-Polri.
TNI-Polri hadir untuk memberi rasa aman kepada rakyat, namun KKB dengan brutalnya menyerang aparat, kalau aparat sudah bertindak seolah-olah aparat yg disalahkan.
Ganti situ lawan opm
Kenapa musti takut sama operasi militer aneh, harusnya kalian takut ketika militer tidak beroperasi menjaga keamanan dan ketertiban warganya
Pemuda Katolik..??? Saya yakin bukan. Dia cuma kamuflase dan ANTEK OPM/KKB PAPUA
Seharusnya pemuda katolik. Himbau omp itu agar tidak meneror warga di hari natal ini.. TNI hadir untuk memberi dan memastikan keadaan aman di bulan natal ini.
Kedamaian adalah tanggung jawab bersama. Pemerintah dan masyarakat harus menciptakan situasi yang kondusif,” tambahnya.
itu harus kalian bikin tulisan tebal ..huruf besar semua.
lalu berati kalian anggap indonesia dan aparatnya yg bikin kacau …yg di sebut hanya 2 ….bagaimana dengan pemberontak alias pemakar ??????? bikin narasi selalu menyudutkan
Jgn lengah, lanjutkan dan babat habis KKB
Waspada sama pengkhianat bangsa
Babat habis KKB Papua. Waspada sama pengkhianat bangsa
Damai natal damai Papua lenyaplah Onum pembrontak pengacau NKRI dan jayalah Papua Indonesia
memprihatinkan itu kah kehidupan rakyat PEMILIK GUNUNG EMAS…..DIMANA KEADILANNYA…SEDIH LIHAT KONDISI RAKYAT PAPUA..TP GAK BS BERBUAT APA2..
Issu ini hanya sepihak kalo mau tuh OPM/KNPB dibubarkan diusir dari papua .pasti tidak konplik. TNI POLRI datang karena OPM /KKB bikin kacau dan bikin tidak kondusif . KKB & OPM selalu bikin membakar sekolah memperkosa juru rawat .memperkosa guru wanita membunuh Dokter .menembak tukang ojek membakar pasar simana itu otak KKB dan OPM .bagamana kalian oemuda katholik kok kalian tidak busa mencegah kelakuan SADIS KKB /OPM . dan kenapa slalu di disalahkan TNI POLRI
Kalo kalian berani usir itu KKB / OPM .Karena dia biang keributan. Di Papua. Bravo TNI POLRI.
Wadew….OPM KKB itu yg membuat masyarakat tidak aman, tidak tenang, tdk damai…coba suruh berhenti punya pikiran merdeka, kembali bekerja hidup tenang…bisa jd pemimpin di daerah papua…
Pada akhirnya masyarat bisa tenang, hidup rukun, damai, sejahtera spt daerah2 lain di Indonesia
Yang penting pemuda2 ini tidak memprovokatori masyarakat Papua ..menghasut mau memisahkan diri dari NKRI