Malang, 30 Agustus 2025 — Di tengah maraknya gelombang demonstrasi yang berujung anarkis di berbagai kota besar di Indonesia, Forum Komunikasi Antar Umat Beragama ( FKAUB ) Malang Raya tergerak untuk menggelar Doa Lintas Agama dan Kepercayaan demi kedamaian kota dan bangsa.
Acara ini diselenggarakan pada hari Sabtu, 30 Agustus 2025, pukul 16.30 WIB, bertempat di Sanggar Candi Busana, Jalan Simpang Panji Suroso Kav. 709, Kota Malang. Kegiatan ini dihadiri oleh para tokoh dari enam agama dan perwakilan penghayat kepercayaan, menunjukkan komitmen kuat dalam menjaga persatuan.
Selain itu, FKAUB Malang Raya juga mengundang perwakilan dari berbagai organisasi kemasyarakatan, keagamaan, dan kepemudaan, seperti Pemuda Katolik Kabupaten Malang, Gemapakti Kota Malang, juga ABI Kota Malang, untuk bersama-sama memanjatkan doa.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) FKAUB Malang, Pendeta David Tobing
menyatakan, “Kami sangat prihatin melihat situasi yang terjadi di berbagai kota. Melalui doa bersama ini, kami berharap dapat memberikan energi positif untuk menyejukkan suasana di Malang dan seluruh Indonesia. Semoga kegiatan ini juga bisa menjadi inspirasi bagi kota-kota lain untuk melakukan hal serupa agar kedamaian dapat terus terjaga di Bhumi Nusantara.”
Perwakilan Pemuda Katolik Kabupaten Malang, Janura Kris Raharjo, yang menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Organisasi, diberikan kesempatan untuk menyampaikan pernyataan keprihatinan. Dalam pernyataannya, Janura menyerukan kepada seluruh masyarakat untuk selalu menjaga kerukunan dan tidak mudah terprovokasi oleh situasi yang dapat memperkeruh keadaan.
“Penyampaian pendapat memang hak, tetapi saat sudah berujung pada kerusuhan, perusakan, dan penjarahan, itu bukan lagi demokrasi. Kami mengimbau para orang tua untuk mengawasi putra-putri mereka agar tidak terlibat dalam aksi demonstrasi yang rawan disusupi anarkisme,” tegas Janura.
Lebih lanjut, Pemuda Katolik berharap agar pemerintah segera mengambil kebijakan yang pro-rakyat demi terwujudnya kesejahteraan dan keadilan bagi semua. Acara ini menjadi bukti bahwa, di tengah gejolak, tokoh agama dan pemuda di Malang Raya tetap berkomitmen untuk merawat kerukunan dan persatuan, serta menjadi garda terdepan dalam menjaga kedamaian bangsa.