Kora Bekasi, pemudakatolik.or.id – Pemuda Katolik Komisariat Daerah Jawa Barat (Pemuda Katolik Jabar) menegaskan kesiapan penuh untuk menyelenggarakan Musyawarah Komisariat Daerah (Muskomda) XVIII pada 6–7 Desember 2025 di Merapi Merbabu Hotel, Kota Bekasi.
Ketua Steering Committee (SC), Arnoldus Simbolon, menekankan bahwa Muskomda XVIII merupakan forum strategis bagi Pemuda Katolik Jabar untuk memperkuat konsolidasi, mengevaluasi kinerja organisasi periode 2022–2025, serta merumuskan arah gerakan baru yang relevan dengan dinamika sosial dan budaya Jawa Barat.
“Jawa Barat selama ini menjadi role model secara nasional. Karena itu, seluruh delegasi diharapkan membawa gagasan visioner yang mampu memperkuat kontribusi Pemuda Katolik di bidang sosial, budaya, kemasyarakatan, dan pelayanan publik, sehingga organisasi ini semakin relevan di era baru,” ungkap Arnoldus.
Dengan mengusung tema “Meneguhkan Peran Pemuda Katolik dalam Membangun Peradaban Jabar yang Istimewa”, momentum Muskomda XVIII diharapkan menjadi landasan pembaruan gerakan sekaligus penguatan peran Pemuda Katolik dalam pembangunan daerah.
Ketua Organizing Committee (OC), Andri Andreas Saragih, memastikan seluruh persiapan teknis telah rampung dan panitia siap menyambut ratusan peserta yang hadir. Muskomda XVIII akan diikuti oleh Pengurus Pusat, Pengurus Komda, Dewan Pembina, tamu undangan, serta delegasi dari 15 Komisariat Cabang Pemuda Katolik Jabar.
Menurut Andri, pelaksanaan Muskomda di Kota Bekasi memiliki makna strategis karena wilayah ini mencerminkan karakter Jawa Barat yang urban, multikultural, dan dinamis. Ia menegaskan bahwa Pemuda Katolik Jabar harus mampu menjawab tantangan pembangunan daerah, mulai dari isu ketimpangan sosial, penguatan literasi digital, tata kelola lingkungan hidup, hingga peningkatan daya saing pemuda.
“Melalui Muskomda XVIII ini, Pemuda Katolik Jabar berharap lahir keputusan-keputusan penting yang memperkuat organisasi, meningkatkan kapasitas kader, serta memperluas jaringan kolaborasi dengan pemerintah, lembaga masyarakat, komunitas lintas iman, dan jejaring profesional pemuda,” tutup Andri.




