Pesan Natal Bersama KWI-PGI Tahun 2025
“ALLAH HADIR UNTUK MENYELAMATKAN KELUARGA”
(bdk. Matius 1:21-24)
DOWNLOAD FULL TEXT
Saudara-saudari terkasih,
1. Hari Natal merupakan perayaan kehadiran Allah dalam Yesus Kristus yang lahir di tengah umat manusia, termasuk di tengah keluarga kita masing-masing. Kita percaya bahwa karya keselamatan Allah terjadi dan dialami di tengah keluarga kita.
2. Menurut Matius 1:21-24, Allah memenuhi janji keselamatan melalui kelahiran Yesus, Sang Imanuel – Allah beserta kita, di tengah keluarga pasangan Maria dan Yusuf. Nama Yesus tidak hanya menunjuk pada identitas diri dan karakter seorang manusia, tetapi terutama merujuk pada peran-Nya sebagai Pribadi yang menyelamatkan umat yang percaya dari dosa mereka. Matius menegaskan bahwa kelahiran Yesus sebagai Mesias, melalui rahim Maria, seorang anak dara, merupakan penggenapan nubuat Perjanjian Lama (bdk. Yes. 7:14).
3. Allah melibatkan keluarga pasangan Maria dan Yusuf di dalam karya penyelamatan-Nya atas seluruh umat manusia, meskipun tidak berjalan mulus. Yusuf sebelumnya hendak menceraikan Maria secara diam-diam, tetapi mengurungkan niatnya tersebut setelah mendengarkan perkataan malaikat dalam mimpi (Mat. 1:20 dan 24). Kesediaan Yusuf mengambil Maria sebagai istrinya, menunjukkan keterbukaannya sebagai orang yang percaya akan janji penyelamatan Allah dan mengharapkan kedatangan Sang Imanuel. Yusuf meyakini perkataan malaikat dalam mimpi sebagai kebenaran bahwa Allah sedang mengerjakan karya penyelamatan-Nya melalui keluarganya. Maka bersama Maria, ia pun menunjukkan bahwa keluarga yang taat kepada Allah dapat menjadi saluran kasih dan keselamatan bagi dunia (Mat. 1:19-20).
Saudara-saudari terkasih,
4. Kelahiran Yesus Kristus di tengah keluarga serta cara Maria dan Yusuf mengubah relasi keluarga mereka dalam terang kehendak Allah, sangat relevan untuk memaknai berbagai krisis yang dihadapi keluarga saat ini. Berbagai krisis keluarga, yang sering menghancurkannya itu, antara lain adalah perpisahan dan bahkan perceraian, kekerasan dalam rumah tangga, masalah ekonomi, judi online (judol), pinjaman online (pinjol), narkoba, individualisme dan materialisme. Amanat yang tersirat dalam Matius 1:21-24 mendorong kita untuk terlibat secara aktif dalam menjadikan keluarga sebagai tempat Allah hadir dan melaksanakan karya penyelamatan-Nya bagi umat manusia. Keluarga adalah tempat di mana suami dan istri mengambil peran yang setara dan bertanggung jawab terhadap pasangannya, anak-anak, dan siapa pun yang Tuhan tempatkan dalam keluarga. Keluarga adalah Gereja terkecil, tempat di mana kasih Kristus pertama-tama dihidupi.
5. Perayaan Natal menjadi saat yang tepat bagi kita untuk merenungkan dan mengalami karya Allah yang hadir untuk menyelamatkan, melalui pemulihan dan penguatan kehidupan keluarga, karena itu hendaknya keluarga kristiani menjadi tempat di mana kehendak Allah didengarkan dan dilaksanakan. Hendaknya nilai-nilai kristiani dihidupi oleh tiap anggota keluarga. Hal itu akan berdampak baik bagi Gereja, bangsa, dan dunia.
6. Saat ini, Gereja Indonesia dan umat manusia juga mengalami aneka krisis terkait kebangsaan, kekerasan kemanusiaan, ekologi, pendidikan, dan budaya. Salah satu akar dari berbagai persoalan tersebut adalah kecenderungan manusia yang lebih mengikuti keinginannya sendiri daripada kehendak Tuhan. Oleh karena itu, keluarga-keluarga perlu dengan tekun dan cermat mendengarkan dan mengutamakan Tuhan, sehingga kita sungguh mengalami karya keselamatan Tuhan, memiliki daya tahan, dan menjadi berkat di tengah berbagai krisis yang ada. Karena pentingnya keluarga sebagai tempat Allah hadir dan mengerjakan karya penyelamatan bagi umat manusia, sudah semestinya keluarga-keluarga kristiani ini didampingi dengan serius dan berkelanjutan sejak masa persiapan, saat pernikahan, dan sepanjang perjalanan selanjutnya.
7. Kami mengajak keluarga-keluarga kristiani untuk mengalami kehadiran Tuhan dan memulihkan kembali relasi dengan Allah dan sesama, sebagaimana telah diteladankan oleh keluarga kudus di Nasareth. Lewat peristiwa Natal, Kristus hadir untuk menyelamatkan keluarga kita. Dengan demikian keluarga kristiani dapat menjadi perpanjangan kasih Allah yang menyelamatkan dunia.
8. Kiranya, dengan perayaan Natal ini, kita kembali mengalami kehadiran Allah yang menyelamatkan. Biarlah rumah kita, keluarga kita, menjadi tempat di mana relasi dengan Allah dan sesama dipulihkan, harapan dinyalakan, kasih dikuatkan, dan iman diteguhkan. Biarlah setiap anggota keluarga merasakan bahwa Allah sungguh hadir, menyertai, memulihkan, dan menyelamatkan kita.
9. Akhirnya, atas nama Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) dan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), kami mengucapkan selamat Hari Raya Natal 2025 dan selamat Tahun Baru 2026.
Atas nama,
| Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) | Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) |
| Pdt. Jacklevyn F. Manuputty Ketua Umum | Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, OSC Ketua Presidium |
| Pdt. Darwin Darmawan Sekretaris Umum | Mgr. Adrianus Sunarko, OFM Sekretaris Jenderal |




