Pemudakatolik.or.id – Pemuda Katolik Komda Riau bersama enam organisasi pemuda lintas iman menyuarakan pernyataan sikap dalam menanggapi situasi bangsa saat ini. Pertemuan itu digelar di Rumah Toleransi GP Ansor di Pekanbaru pada Selasa (2/9/2025).
Ada 9 butir pernyataan sikap yang disepakati oleh masing-masing perwakilan; Ketua PW GP Ansor Riau Khoirul Huda, Ketua PW Pemuda Muhammadiyah Riau Rizal S, Ketua PW GPII Riau Tata Haira, Sekretaris DPD PERADAH Indonesia-Riau Putu Widyarsa, Ketua DPD GAMKI Riau Maruli Silaban, Ketua Pemuda Katolik Komda Riau Agustinus Dian Barnawan, serta Ketua PW GEMABUDHI Riau Peter Darmawan.
Ketua Pemuda Katolik Komda Riau, Agustinus Dian Barnawan menuturkan ada beberapa poin yang menjadi bahan diskusi dan disepakati. Diantaranya meminta dan mendesak agar pemerintah dan DPR tidak boleh menutup telinga terhadap suara rakyat.
“Kami menekankan pentingnya pemerintah dan DPR mendengar tuntutan rakyat serta mengevaluasi kebijakan yang justru membebani masyarakat,” ujarnya.
Disamping itu, katanya melanjutkan, turut mendesak pimpinan partai politik untuk menertibkan kader maupun pengurus partai yang mengeluarkan pernyataan provokatif dan melukai hati rakyat.
Sementara Ketua PW GP Ansor Riau, Khoirul Huda meminta agar masyarakat yang terlibat dalam aksi demonstrasi tetap menjaga kedamaian saat menyampaikan aspirasi.
“Sampaikan pendapat dengan tertib, jangan terprovokasi untuk melakukan perusakan, pembakaran, atau penjarahan. Itu hanya akan merugikan kita sendiri,” katanya.
Isu sara turut menjadi sorotan pada pertemuan itu. Bahwa penggiringan isu SARA sudah seharusnya ditolak dan dilawan agar bangsa ini tidak kembali mengulang tragedi kelam seperti kerusuhan 1998.
Bagi aparat keamanan, mereka juga menyerukan kepada Polri dan TNI supaya mengedepankan pendekatan yang terukur dalam menjaga ketertiban. “Aksi damai harus dilindungi, tapi pelaku anarkis harus ditindak tegas karena justru memicu kerusuhan,” jelas Khoirul Huda.
Selain itu, organisasi pemuda lintas iman juga menginstruksikan kader di seluruh daerah agar bergotong royong bersama masyarakat menjaga fasilitas umum, membangun ruang dialog dengan tokoh agama dan masyarakat, serta membantu mengatasi kesulitan yang dihadapi warga di daerah masing-masing.
Komitmen untuk menjunjung tinggi adat istiadat di bumi Melayu juga menjadi bagian penting dari pernyataan sikap tersebut. Sebagai penutup, mereka mengapresiasi langkah Gubernur Riau, Kapolda Riau, dan DPRD Riau yang telah memfasilitasi aspirasi mahasiswa dan masyarakat dengan damai.
“Kami ingin menegaskan, komitmen kami adalah menjaga persatuan, mengedepankan dialog, dan memastikan Riau tetap menjadi contoh harmoni di tengah keberagaman,” singkat Khoirul Huda.
