Pemudakatolik.or.id – Pemuda Katolik Komisariat Daerah (Komda) Riau menindaklanjuti Nota Kesepahaman (MoU) antara Pengurus Pusat Pemuda Katolik dengan BPJS Ketenagakerjaan terkait program Agen Penggerak Jaminan Sosial Indonesia (PERISAI).
Ketua Komda Riau Agustinus Dian Barnawan bersama Sekjend PP Pemuda Katolik yang juga Dewan Pembina Komda Riau, Lorensius Purba bertemu dengan Relation Manager Kepesertaan Program Khusus BPJS Ketenagakerjaan Kantor Wilayah Sumbar-Riau, Fauzan Jafri pada Rabu (28/5/2025).
Pertemuan yang berlangsung santai dan penuh keakraban tersebut membahas sejumlah agenda strategis.
Di antaranya potensi kerja sama pelatihan kader Pemuda Katolik sebagai Agen PERISAI di tingkat daerah, strategi komunikasi program kepada masyarakat, serta penguatan sinergi antara Pemuda Katolik dan BPJS Ketenagakerjaan dalam memperluas cakupan perlindungan sosial.
“Kami melihat program PERISAI ini sangat relevan dengan semangat kaderisasi dan pengabdian sosial yang diusung Pemuda Katolik. Melalui kader-kader kami di daerah, kami ingin turut berkontribusi memberikan edukasi dan pendampingan bagi masyarakat, khususnya yang belum terlindungi oleh jaminan sosial ketenagakerjaan,” ujar Lorensius Purba.

Sementara itu, Agustinus Dian Barnawan menambahkan bahwa Komda Riau siap mendukung penuh implementasi program PERISAI dengan melibatkan jaringan Pemuda Katolik di kabupaten/kota.
“Kami akan segera memetakan potensi kader yang dapat dilibatkan. Dalam waktu dekat, kami akan melakukan kunjungan dan penandatanganan MoU sebagai bentuk realisasi pertemuan hari ini ,” ujarnya.
Pihak BPJS Ketenagakerjaan, kata Fauzan Jafri menyambut baik komitmen Pemuda Katolik dan berharap kolaborasi ini mampu mempercepat capaian inklusi jaminan sosial di Bumi Lancang Kuning
Kerja sama ini juga dinilai sebagai bentuk nyata gotong royong dalam memperluas perlindungan kepada pekerja sektor informal yang selama ini masih minim akses terhadap program jaminan sosial.
Dengan sinergi antara organisasi kepemudaan dan lembaga negara, diharapkan program PERISAI tidak hanya menjadi agenda formal, tetapi benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas, terutama kelompok yang paling rentan.